Pagi kembali menyapa.Sinar matahari kini menembus jendela kaca kamar Chanyeol.Sang pemilik kamarpun mulai terbangun , mengedipkan matanya beberapa saat untuk menetralkan pandangannya.
Lengannya berat.Seseorang menindihnya.Benar , itu kekasihnya.Wanita si pengagum hujan.
Chanyeol tersenyum samar ketika melihat sang gadis yg kini tertidur pulas di lengannya.Tangan gadis itu melingkar pada perut Chanyeol.
Chanyeol menyeka anak rambut yg menutupi wajah manis kekasihnya , begitu lembut.
Beberapa saat Chanyeol begitu dalam menatap sang kekasih , hingga berakhir dengan sebuah kecupan manis di kening sang gadis."Enghh ..."
Sang gadis mengerang.Dia terbangun karena kecupan dari kekasihnya.Perlahan membuka matanya , beberapa kali mengedipkan mata guna untuk menetralkan pandangannya.
Sedangkan Chanyeol hanya tersenyum , menunggu Baekhyun untuk mengumpulkan nyawanya.
Setelah perlu waktu 2 menit untuk sadar sepenuhnya , Baekhyun tersenyum manis ketika mendapati pria yg ia cintai kini ada di sampingnya saat ia pertama kali membuka mata.
"....7.Tetap bersama Chanyeol ketika aku membuka mataku di pagi hari."
Terbukti.Salah satu harapan Baekhyun yg ia tulis di danau dan pohon harapan bersama Chanyeol kala itu benar-benar terjadi.
"Selamat pagi .." suara berat Chanyeol terdengar , dan senyum manisnya kini menghiasi bibirnya.
Baekhyun tersenyum pada kekasihnya , "Selamat pagi.." katanya , setelah itu Baekhyun mencium bibir Chanyeol , Baekhyun memeluk erat tubuh Chanyeol , menenggelamkan kepalanya pada dada Chanyeol.
Sang pria pun gemas.Mengusak gemas rambut kusut kekasihnya , membalas pelukan Baekhyun dengan erat.
***
"Bagaimana kamu bisa ingat?" , tanya Baekhyun , mendongak pada yg lebih tinggi.
Sepasang kekasih itu berjalan di taman kampusnya.Saling menautkan tangannya dan sedikit mengayunkan.
"Eum .."
"Karena Buku yg berisikan kebucinanku tentang kamu."Baekhyun menatap Chanyeol heran , ia berhenti sejenak dan menghadap Chanyeol.
"Buku apa?"
"Rahasia ah .. Ntar kamu ge-er lagi." Chanyeol tersenyum , menggoda Baekhyun.
Baekhyun menghela napas panjangnya , mengerucutkan bibirnya , dan menurunkan bahunya.
"Ngga like nih aku kalo main rahasia-rahasiaan!" Ucapnya , dengan tatapan sedih lucu dan masih mengerucutkan bibirnya.
Chanyeol tersenyum gemas , mengusak rambut sang kekasih lalu merangkulnya.
"Iya .. Nanti aku kasih tau soal buku itu." ucap Chanyeol , sembari menyolek hidung Baekhyun.
"Sekarang .." rengek Baekhyun.
"Udah nanti aja bawel.Udah mau kelas ini."
"Ayo pergi .." Chanyeol meraih tangan Baekhyun , lalu menariknya.Namun , Baekhyun menahannya yg berarti ia tak ingin beranjak dari sana.Hal itu membuat Chanyeol menatap si gadis itu.
"Ayo .." ucap Chanyeol , sekali lagi.
"Gendong .." Rengek Baekhyun , sembari mengerucutkan bibirnya.
Chanyeol tersenyum gemas melihat tingkah Baekhyun yg mulai manja seperti dulu.
"Tidak mau .."
"Tulang punggungku masih sakit." jawab Chanyeol , dengan senyum yg berharap Baekhyun mengerti.