end: a new beginning

1.2K 135 53
                                    

a/n: sebelumnya, gaes mohon maaf jangan kaget ya karena ini part terakhir!!! :D hehehe sengaja dibikin ending yang kayak gini, karena kalo dipanjangin lagi, nanti takutnya plotnya bakal merembet ke mana-mana, ga sesuai sama intensi awal lagi (karena dari awal, cuma 'konflik' ini yang mau aku tekankan). hehehe sooooo, thank you for the journey! now enjoy the last chapter ;)

.

.

.

.

.

Proposal yang sebagian besar dirancang oleh Seulgi itu diterima, tetapi dalam jeda waktu yang cukup panjang, hampir satu bulan.

Sebulan setelah kembali tinggal di Korea, Wendy menemukan kesibukan baru. Ia menanam banyak bunga di balkonnya, memesannya dari berbagai tempat di sekitar kota, untuk kemudian ia rangkai dan jadikan buket. Dengan banyaknya kenalannya dan kenalan teman-temannya, buket itu menyebar ke berbagai acara, kesempatan, dan berbagai momen penting orang-orang. Apalagi Wendy selalu menyelipkan kartu-kartu ucapan tulisan tangannya sendiri yang manis, membuat orang-orang semakin menyukainya.

Chanyeol sibuk dengan persiapan-persiapan untuk reuninya. Rekaman, berlatih tarian untuk showcase, dan berbagai pertemuan untuk merumuskan isi album secara keseluruhan karena dia adalah bagian dari tim kreatif.

Seulgi dan Yerim adalah yang paling sibuk selama persiapan tersebut. Wendy sesekali membantu Yerim, menulis sebagian lirik dan memperbaiki sebagian lainnya. Properti diusulkan oleh Juhyun, dan perlahan konsep yang utuh pun tercipta: Velvet Honey; kursi, tongkat, pakaian berupa suit dan celana yang berwarna cokelat keemasan.

Dua bulan setelah kedatangan Wendy, latihan-latihan pun dimulai. Koreografer berusaha menekankan bahwa tarian untuk track utama tidaklah sesulit yang dulu-dulu, tetapi tetap saja butuh waktu sepuluh jam sehari untuk memantapkan gerakannya, selama seminggu penuh. Terkadang Juhyun membawa Jieun ke ruang latihan bersama pengasuhnya, dan sangat efektif untuk menghibur mereka di sela-sela jam latihan.

Wendy merasa sangat tenang karena semuanya berjalan seperti rencana. Album milik Chanyeol dan grupnya selesai lebih dahulu, dan kabar-kabar tentang album itu sudah menyebar luas dan dijelaskan secara resmi. Sedangkan untuk mereka, masih berupa kabar-kabar di kalangan penggemar dan rumor-rumor, tetapi bagi Wendy di sinilah bagian paling menyenangkan, ketika mereka sudah hampir siap, orang-orang semakin menantikannya, sehingga nanti saat semuanya sudah rampung, mereka bisa memberikan kejutan dengan rapi dan apik. Video klip sudah masuk tahap pengeditan, tanpa ada elemen tarian sedikit pun di dalam video tersebut karena tarian adalah kejutan yang akan diberikan kepada penggemar di penampilan khusus.

Rekaman sudah selesai, dan album mereka diputuskan dalam bentuk EP dengan 6 track. Penampilan mereka di publik adalah semacam showcase dan sebuah fanmeeting, diisi oleh cover lagu dan tarian untuk track utama. Pemantapan koreografi sudah hampir selesai, hanya tinggal memastikan keselarasan mereka berlima saja.

Akan tetapi, meskipun sudah mendekati garis finish, latihan masih sangat intensif. Sudah delapan jam mereka berada di ruang latihan, melakukan harmonisasi vokal dan tarian, dan Wendy merasa energinya sudah benar-benar terkuras habis.

"Capek, ya?" Sooyoung menengok wajah Wendy saat mereka istirahat, yang bertopang lemas di punggung bangku properti. "Sama," ucap perempuan itu sambil membenarkan ikatan rambutnya. "Aku butuh energi masa remajaku lagi."

"Kita memang sudah menua." Wendy tertawa getir. "Coba pegang, telapak tanganku berkeringat begini."

Sooyoung mengernyit. "Keringatmu ... banyak sekali?"

perfect tomorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang