CHAPTER 4 - SECOND PIECE OF DREAMS - 두 번째 꿈

63 5 0
                                    

Pagi itu, seorang gadis muda dengan semangat membara menyambut hari pertama kuliahnya, Kim Nara, ia adalah putri angkat dari Kim Namjoon dan Kim Seong Hee yang mereka adopsi dari suatu panti asuhan yang berada di kota Busan.  Kim Nara terlahir dengan paras cantik,berotak cerdas dan sikapnya yang tegas terlihat jelas di wajahnya. Ia tidak terlalu tinggi namun ia memiliki IQ yang cukup tinggi atau bisa dibilang dia sangat pintar. Kepintarannya tak hanya dalam bidang akademis saja namun ia juga memiliki kelihaian dalam bakat seni-nya, menari dan menyanyi serta bermain berbagai alat musik adalah kepintarannya yang lain. 

Pagi itu, Nara bangun pagi sekali. Ia terlalu bersemangat karena hari ini adalah hari pertama kuliahnya. Ia berkuliah di KAIST University, universitas yang sama dengan tempat dimana ayahnya bekerja.  Ia masuk jurusan Biological Science Technology, ini adalah jurusan yang lumayan sulit namun tidak bagi Nara. Ia berdandan santai, celana rip jeans dengan robekan simple, tanktop putih dipadu dengan flanel kotak-kotak warna hitam kesukaannya dan tas ransel serta topi hitam serta kacamata dan sneakers hitam kesayangannya, melengkapi penampilan casualnya pagi ini. Setelah siap iapun segera turun ke bawah, untuk sarapan bersama dengan kedua orang tua angkatnya.

"Selamat pagi eomma, appa.." sambil memeluk dan mencium pipi ayah dan ibunya. 

" Ah.. Nara.. Kau terlihat bersemangat sekali pagi ini." kata ibunya dengan lembut sambil mengusap puncak kepalanya dengan lembut. 

"Harus eomma..  ini adalah hari pertamaku berkuliah. Aku sangat bersemangat hari ini." jawab Nara dengan bersemangat. 

"Makanlah yang banyak dan berhati-hati memilih teman." ucap Namjoon lembut namun tetap terdengar tegas. 

"Appa.... kenapa semenjak aku lulus SMA kau selalu menekankan untuk berhati-hati memilih teman?"

"Karena seusiamu adalah usia rawan untuk remaja. Jika kau salah memilih lingkungan dalam berteman maka akan berdampak buruk pada kehidupanmu. Aku tidak mau kau masuk ke dalam lingkungan pertemanan yang merusak dirimu sendiri. Apa kau mengerti maksudku?"

"Ne Appa..  aku paham apa yang appa maksud. Aku yakin juga bahwa semua ini juga kau lakukan karena kau sangat menyayangiku. "

"Tentu saja aku sangat menyayangimu Nara. Baiklah ayo kita makan dan segera berangkat." ajak Namjoon sambil mengambilkan makanan untuk Nara. 

Setelah selesai sarapan, Nara dan Namjoon berangkat bersama. Sesampainya di kampus, Nara berpamitan pada Namjoon bahwa ia akan menuju ke kelasnya. 

"Appa, kita berpisah disini ya.. " pamit Nara sambil memeluk Namjoon erat. 

"Hmm.. Temui aku jika kelas sudah selesai, kita pulang bersama dan hati-hati dengan sekitarmu." kata Namjoon dengan tegas dan mencium dahi Nara. 

"Hahhh.. hati-hati lagi.. Iya aku berjanji akan berhati-hati selalu. " jawab Nara dengan sebal karena ayahnya terus-terusan memperingatkannya untuk hati-hati. 

"Oke sampai jumpa nanti, saranghae Appa.." pamitnya sambil berbalik dan meninggalkan Namjoon.

Namjoon tetap memandang ke arah Nara, ia melihat ke langit dan terlihat bayangan samar bulan sabit, lalu ia pun bergumam dalam hati, "sepertinya kau akan sedikit ketakutan mulai hari ini putriku sayang, kekuatanmu akan muncul mulai hari ini, hari ini adalah hari dimana kau dilahirkan dimasa lalu dan sejatinya siapa dirimu akan terlihat mulai sekarang. Aku sudah tidak bisa menutupinya lagi, kau harus kuat dan berkembang dengan kekuatan yang kau miliki. "

Namjoon pun menelepon Seong Hee setelah ia melihat bayangan bulan sabit di langit

Seong hee -ah .. 

THE VELSIGNEDE - BOOK ONE - REUNITE - FINISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang