" Selalu ada alasan di setiap gerakan. Entah itu alasan buruk atau baik, sebaiknya tetap menjaga jarak."
- kim taehyung----------- 🌿 ----------
[ ara's pov ]
- keesokan hari, di bighit school
Setelah beberapa hari ga masuk, akhirnya gua masuk lagi dan langsung nyari Daniel buat salinan catatan kemaren.
"Dan! minta catatan kemaren dong, kan gua kaga masuk.." kata gua setelah nemuin Daniel di kelas.
Dia nyodorin buku catatannya, dan gua bilang makasih sebelum keluar ke loker. Gua buka loker gua dan masukin catatan Daniel kedalamnya.
Jaemin yang baru dateng dari toilet sama si Mark, langsung nyamperin gua dan ngajak gua ke kantin.
"Sumpah, gua belum sarapan nih!" kata dia, ngerengek abis sama gua sambil narik tangan gua.
"Iya ih, sakit tauk tangan gua!" sahut gua dan akhirnya dia lepasin tangan gua.
[ author's pov ]
Ara dan Jaemin pergi ke kantin. Ara langsung ambil tempat duduk di samping pintu masuk selagi menunggu Jaemin memesan nasi goreng jumbo nya.
"Woe, semua disuruh masuk kelas cepetan! sekolah lagi diserbu anak sekolah sebelah!" teriak Putra yang langsung mengambil semua perhatian siswa.
Jaemin langsung lari ke arah Ara dan menarik perempuan itu ke pelukannya, dengan maksud untuk melindungi dia dari serangan siswa sekolah sebelah.
Semua siswi berteriakan, panik dengan serangan dari siswa sekolah sebelah seakan demo terhadap sekolah kita.
Tanpa diketahui Jaemin, napas Ara semakin cepat, ia panik dengan semua hal yang terjadi. Lemparan batu, teriakan, caci maki, pemanggilan nama siswa siswi, guru-guru yang ketakutan, bahkan geng Bighit yang ikut berseteru dengan mereka.
Pandangan Ara semakin nge blur, kabur dan tidak bisa fokus dengan jalannya. Ia semakin berpegangan erat pada Jaemin, ia hanya bisa teriak saat semuanya begitu panik.
Jaemin saat itu tidak ingat kalo Ara punya penyakit hiperventilasi, jadi dia cuma ngira kalo Ara itu takut.
[ ara's pov ]
"Ra, elu tunggu disini ya, gua biar ambil barang-barang trus kita pulang lewat belakang oke?" tanya Jaemin tanpa nungguin jawaban gua.
Gua fokus dengan tempo nafas gua, nenangin diri biar ga pingsan disini. Beberapa menit kemudian, Jaemin dateng dan langsung bawa gua ke motornya.
Di tengah perjalanan, gua liat Jungkook naik motornya. Dia ngeliat gua sebentar sebelum buang muka dan pergi naik motornya.
"Maju sini lo smua, bangsat!" itu yang diteriakin sama Jungkook, mimpin temen-temennya keluar dari sekolah.
Akhir-akhir ini, dia baik dan perhatian, kok malah ganti jadi kayak gini?
"Ra, ayo Ra!" panggil Jaemin yang udah siap sedia di motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
berandalan ; jungkook ✔️
FanfictionBagaimana jika seorang berandalan jatuh cinta pada gadis yang pernah ia sakiti? ; 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑒ℎ. side notes ⚠️ ; mengandung kata nonbaku dan kasar. selamat membaca :)