" Ketika aku sendiri, aku merasa lebih bisa...
lebih bisa menangis."
- unknown---------- 🌿 ----------
[ jungkook's pov ]
Gua bangun dan menyesuaikan mata gua sama cahaya lampu. Tangan gua merentang panjang dan langsung menyingkirkan selimut dari kaki, gua ngeliatin jam seberang tempat tidur.
8:30 am
Selamat ulang tahun, Jungkook.
Untuk pertama kali, gua ga nyalain hp di pagi hari karna males ngeliat notifikasi. Gatau itu bakal kosong plong ato jebol notifikasi, tetep males. Gua ga peduli sama ultah, cuma angka yang ga nentuin seberapa besar kamu bisa dicintai.
Gaada tuh, kalo uda umur 17, kalean bakal bisa dicintai dengan tulus. Gaada, dan gua uda bosen ngerasain rasanya nyakitin dan disakitin. Gua uda bosen jalanin rutinitas itu itu ae.
"Permisi..." Bi Katrin. Gua hapus air mata, yang bahkan gua gatau ada di pipi gua.
5 manusia masuk dan salah satunya, ya Bi Katrin. Mereka bawa balon huruf; H B D. Gua senyum dan ikut bertepuk tangan, mengikuti nyanyian.
"Makasi, bi!" kata gua dan Bi Katrin meluk gua, dia senyum sebelum nyodorin satu kotak ke gua.
"Dari cewek yang sama, temen kamu ya?" tanya Bi Katrin, dia masih senyum dengan lembut.
"Iya, Ghea namanya. Mantan pacar sih bi, tapi sekarang ya temen dungs!" gua ketawa dan Bi Katrin ngangguk.
"Ini juga ada, dari bibi sama suster-suster ini..mereka kenal kakakmu juga, ganteng sih dia jadi banyak yang inget ahahahaa!" Gua ketawa dan beneran setuju ama bibi. Gua nerima kotak besar itu, sambil membungkuk kecil ke suster-suster itu.
Jeonsan hyung itu ganteng banget, kalian kalo baru liat dia, bakal jatuh cinta. Ya gimana ga ganteng kita berdua? kan kita makan tai kambing tiap hari. Sehat tauk.
Maaf, garing.
"Dan paling spesial untuk yang terakhir, ini kado dari Jeonsan. Seharusnya langsung dikasih setelah dia meninggal, tapi disuruh mama kamu tetep di simpan."
Buku hitam simpel yang mungkin murah harganya, tapi bagi gua, mahal maknanya. Air mata menetes dari pelupuk mata gua setelah gua buka bukunya dan satu foto jatuh di perut gua.
"Bibi tinggal kamu dulu ya...selamat ulang tahun, sayang bibi...kamu udah cukup kuat.." dia cium kening gua dan nyuruh semua keluar, ninggalin gua di dalam laut air mata.
Gua ambil foto nya dan gua raba dengan lembut, usapan demi usapan diwakili oleh 1 air mata. Gua nangis berat.
Kalo boleh jujur, gua benci Ara, gua benci Taehyung, gua benci BTS, gua benci nyokap bokap, dan gua benci diri gua sekarang.
Benci, cuma itu yang gua rasain.
Kalo gua ga peduli sama BTS, gua bakal lebih perhatian sama gerak-gerik kakak gua. Gua bakal nemenin dia ke supermarket, mencegah dia kecelakaan dan buat dia lebih berhati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
berandalan ; jungkook ✔️
Fiksi PenggemarBagaimana jika seorang berandalan jatuh cinta pada gadis yang pernah ia sakiti? ; 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑒ℎ. side notes ⚠️ ; mengandung kata nonbaku dan kasar. selamat membaca :)