" Untuk sekarang dan selamanya, kita akan tetap disini. Kita benar berjanji, Jungkook. "
- lee ara, kim taehyung, na jaemin----------- 🌿 ---------
[ taehyung's pov ]
Kita lari ke dalam rumah sakit dan beberapa suster memperingatkan kita untuk tetap tenang, berulang kali Jaemin mewakili untuk minta maaf.
Ara langsung lari nyari Bi Katrin dan hanya sebuah keberuntungan, Bi Katrin baru keluar dari toilet deket counter suster-suster gitu.
"Bi Katrin!!" panggil Ara dan sosok wanita itu berbalik badan, dan tersenyum ke Ara.
"Kenapa kesini lagi, ra? eh tadi kalian yang lari ya? kan kamu baru diperban ra!" kata Bi Katrin dan Ara cuma cengar-cengir, kelainan anjir.
"Maaf bi, ini lebih penting dibanding kaki saya. Katanya bibi sekarang ada jaga satu pasien laki-laki? baru dateng dan abis kecelakaan kan?" kata Ara dengan cepat, untungnya Bi Katrin ngerti dan ngangguk.
"Iya, dia lagi main di kamarnya, eh nonton TV. Terakhir kali bibi cek sih.." ucap Bi Katrin dan Ara senyum, bersemangat.
"Ok! Dimana dia bi? kan masih jam berkunjung!" kata Jaemin dan dia bertepuk tangan sambil loncat-loncat.
"Oke oke...kalian kenal Jungkook ya?" kata Bi Katrin dan dia senyum.
Kita semua ternganga, "Jungkook? iyaa!!"
Bi Katrin ketawa dan mengajak kita ngikutin dia, Ara langsung menggeliat ga jelas. Bi Katrin di depan kamar pasien dan buka pintu nya, mempersilahkan kita masuk.
"Kalian mungkin butuh waktu berempat, bibi tinggal dulu ya!" kita mengucapkan banyak terimakasih dan memeluk Bi Katrin, sebelum Bi Katrin pergi.
Gua pengen nangis, nangis bahagia. Gua pengen meluk dia tapi...
"Lah kok kosong?" tanya Jaemin dan kita ngeliat kamar kosong, TV nyala dan kasur agak berantakan tapi kamar nya kosong, gaada manusia.
Tiba-tiba, lelaki tinggi nan familiar keluar dari kamar mandi sambil mengacak-ngacak rambutnya. Dia menaikkan kepalanya dan ngeliat kita bertiga sebelum teriak.
"Astaga kaget gua!" kata Jungkook sambil memegang dadanya.
Canggung...
"Jungkook..." Ara ngeliatin Jungkook dan matanya berair, hanya selisih satu detik dan air mata menetes dari pelupuk matanya.
"Ara, Jaemin...Taehyung?" Jungkook ngeliatin gua dan matanya berair, mukanya memerah dan dia berpegangan erat ke tiang infusnya.
Jungkook nangis, dan gua hanya diam. Gua tau pertemuan ini ga bakal se sakit dan se canggung ini kalo, gua jaga omongan dan jaga perasaan Jungkook.
"Jungkook...gua minta maaf..." kata Ara dan Jungkook cuma malingin muka.
"Mending kita keluar, gantian ketemu dia..." bisik gua ke Ara sama Jaemin sebelum semua ngangguk dan gua ama Jaemin keluar dari kamar.
[ ara's pov ]
Jungkook jalan ke kasurnya dan baringan, dia masih berakting seakan gua gaada. Gua nangis, diakhirnya hati gua perih banget saat ga dianggap sama dia.
Jungkook ngeliat ke gua dan menghela nafas, "Jangan nangis, ra. Gua ga bisa ngelap air mata elu.." kata Jungkook.
Gua nangis dan jalan ke arah kasur dia, duduk disebelahnya. Gua megang tangan dia, memang rada jadi malu tapi, saat megang tangan dia, gua yakin kalo dia ga bakal pergi dari gua.
"Kook, gua minta maaf tentang semuanya. Itu salah paham kalo gua ngetawain elu, waktu itu..s-si Jae-jaemin nunjukin foto ke-kecil dia..makanya gua ke-ketawa, lucu Kook..." gua nangis dan jatuhin kepala gua di kasur.
"Gua gatau kenapa gua se-egois itu kook. Kenapa gua selalu kabur dari masalah kita? kenapa gua ga mau ngedengerin cerita elu? apa salahnya ngasik kesempatan ke elu..." kata gua dan makin banyak tangisan gua.
"Gua ga ngerti kenapa gua harus se jahat itu ama elu. Padahal elu juga ngelewatin banyak cobaan dan masalah, tapi elu ga pernah beban-in itu ke gua. Maafin gua kook, uda ninggalin elu dan lainnya..." gua mengeratkan pegangan gua ke Jungkook dan masih tertunduk.
"Mulai sekarang, gua janji bakal ga ninggalin elu dan coba ngurangin keegoisan gua. Gua janji bakal setia nemenin elu terlepas dari masa lalu kita kook. Dan elu, harus janji sama gua, ceritain apapun tentang elu ke gua..." lanjut gua dan tangannya mengangkat kepala gua.
Jungkook yang matanya udah merah karna tangis yang membludak, dia senyum ke gua dan akhirnya gua bisa meluk dia lagi. Gua nangis di pundaknya dan Jungkook dengan lembutnya, mengelus punggung gua.
"Udah ra, jangan nangis. Gua janji tentang semua itu, janji bakal setia dan ga mainin hati elu, ngertiin kemauan dan perasaan elu, dan selalu cerita sama elu. Makasi lho uda mau kesini..." kata Jungkook dan gua ketawa.
Dia ngelap air mata gua dan nyubit pipi gua, "Gua tinggal elu gendutan yaa?"
Jungkook ketawa dan gua cemberut, "Canda ibu negara..."
"Selamat ultah Jungkook!" Gua cubit pipi dia dan giliran dia yang ketawa, gua ketawa dan meluk dia.
"Udah ah, yang lain juga mau fanmeet. See you soon..." gua ke pintu dan balik badan ke dia.
"Berandalan."
Jungkook ketawa dan gua keluar dari kamarnya.
------------------------🖇
🧞♀️voment poment
🐾1/3 parts
KAMU SEDANG MEMBACA
berandalan ; jungkook ✔️
FanfictionBagaimana jika seorang berandalan jatuh cinta pada gadis yang pernah ia sakiti? ; 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑒ℎ. side notes ⚠️ ; mengandung kata nonbaku dan kasar. selamat membaca :)