berandalan ; jungkook ✔️

6; emosi

" Kamu kayak bintang, masalah mu kayak awan-awan. Coba lebih kuat bersinar, biar kamu ga tenggelam dalam awan masalah.
Inget banyak yang butuh kamu untuk menerangi mereka."
- na jaemin

---------- 🌿 ----------

[ ara's pov ]

"Yah, udah pergi duluan dia. Ini gelangnya ketinggalan..." kata Jaemin pas udah bayar minuman dan ngeliatin Jungkook yang udah lari keluar.

"Gelang?" setau gua, Jungkook ga pernah pake gelang karena dia benci perhiasan. Tau-taunya dia suka ya..

"Hooh, ini-" Jaemin nyodorin gelang yang familiar di mata gua.

Gelang yang di buat spesial oleh tangan anak perempuan kelas 10 IPA dan di buat mendetail dengan aksesoris monokromnya.

Ini hadiah dari gua buat dia, di ultahnya dia yang ke 16.

- f l a s h b a c k -

"Habede kook! Aku cuma bisa ngasik ini" kata gua sambil nyodorin kotak kecil yang udah gua hias simpel, karena dia ga suka yang terlalu rame.

"Murahan, emang elu ngasik apa?" tanya dia sambil nyuruh asisten dia buat ngambil hadiah dari tangan gua.

Hati gua seakan udah disayat pas dia bilang murahan ke hal yang udah gua buat susah-susah, begadang sampe subuh cuma buat dia.

"Kook...gua pergi dulu ya, terima aja. Selamat ulang tahun ya!" adalah hal terakhir yang gua sampein sebelum pergi keluar dari acara dia.

"Iya iya, udah ah pergi sana!" teriak dia dari dalam ruangan penuh manusia itu.

Tangan gua ngelepas karet rambut yang udah meluk rambut panjang hitam gua, keluh kesah dan tangisan meronta dari mulut.

Hati yang terasa seperti samsak, rela disakiti jika daya diriku sudah siap. Dipukuli, di caci maki, seakan diriku adalah parasit yang tak seharusnya mencintai dan dicintai.

Air mata yang seperti sungai, deras menerobos pertahanan mata. Mata yang lelah akan melihat lelaki tak peka, tak pernah sadar bahwa cinta gua asli dan layak diterima.

"Bajingan!" itu yang mau gua sebut, tapi gua slalu ga kuat sampein semua itu ke dia.

Hari itu,

Kamu ulang tahun,

Hari itu,

Kamu bahagia akan bertambah usia.
Aku menangis akan bertambahnya siksaan hati.

habede, bajingan.

- p r e s e n t -

"Ra! Kenapa nangis?" teriak Jaemin, khawatir sama gua yang tiba-tiba nangis.

Gua langsung ngelap air mata dan terkekeh sedikit, melihat fakta di depan mata yang masih hatiku untuk membantahnya.