" Aku akan mencoba, mencoba dan terus mencoba. Doa kan saja, dari sana, diriku akan tetap kuat... "
- jeon jungkook---------- 🌿 ----------
[ jungkook's pov ]
Ga kerasa uda 2 hari gua di rumah sakit, dan besok gua ultah. Bibi Katrin masih jadi suster yang jagain gua, tiap dia kunjungan, dia bakal cerita tentang Jeonsan. Cuma itu yang jadi penyemangat gua.
Entah lah, gua ga bisa mikir gimana sedihnya gua besok. Ketukan terdengar di pintu dan Bibi Katrin masuk ke dalam, senyumnya yang sudah sangat familiar di kepala gua membuat gua tersenyum balek dengan lembut.
"Siapa nih yang ultah besok hehehe?" tanya Bibi Katrin dan dia ngelus kepala gua, sambil naikin bantal dan ngatur posisi duduk gua.
"Aku, bi. Tapi, aku ga seneng seneng banget.." kata gua dan senyum Bi Katrin ilang.
"Jangan kayak gitu, kamu harus mencoba biar tetap tersenyum. Ga baek sedi-sedi mulu lhoo..." Gua senyum kecil dan batuk.
Batuk biasa yang tiba-tib aja gitu jadi batuk keras, darah keluar dan gua ngeliatin Bi Katrin yang ngeliatin gua dengan mata membelalak. Gua ngelap bibir gua dan tangan gua ada darahnya, seketika gua down.
"Aku kena TBC?" gatau deh nape, itu ae yang muncul di kepala gua. Minim baca gugel tentang penyakit yang ada batuk darahnya hehe.
"Aduh, Jungkook...kamu jangan sedih dan pesimis gitu. Kamu capek, trus udah batuk keras mulu dan buat luka jadi, ada darahnya. Ini obatnya, minum setelah kamu makan yaa..." jelas Bi Katrin dan gua lega aja rasanya.
"Makasi bi..." kata gua dan Bi Katrin senyum ke gua.
Selang beberapa menit, keadaan gua makin baik dan emosi gua makin stabil. Gua ga bisa boong ama diri sendiri, gua beneran rindu akut sama BTS dan Ara. Gua inget gimana gua jaatin mereka, dan gua ngerasa kalo diri gua itu orang kriminal.
Besok gua ultah, palingan ini bakal beda tapi, gua harap ga sesakit yang gua ekspektasi-in. Disaat kayak gini, gua tetep mencoba buat tersenyum dan mikir positif ae kalo gua bakal sehat.
*kring *kring *kring
"Halo?" gua angkat telfon dan suara Bi Katrin terdengar menjawab dari sisi lain.
"Jungkook! Kamu dapet bingkisan dari cewe, cie~" Gua bingung, berharap itu Ara tapi, di sisi lain gua tau itu bukan Ara.
"Bibi ke kamar mu ya buat nganter ini!" tanpa nunggu gua jawab, Bi Katrin langsung nutup telfon.
Gua menghela nafas dan kemudian, Bi Katrin masuk ke kamar. Bingkisan kecil, dilapisi tas tenteng berwarna merah muda pastel dan gambar hitam putih kelingking yang terkait satu sama lain, seakan membuat janji.
"Kamu buka ini, bibi pergi ngurus pasien lain ya. Dadah kookie~" kata Bi Katrin dan gua balik mengucapkan.
Gua buka bingkisannya dan itu adalah 2 botol banana milk, 1 hotdog, 1 burger dan surat abu-abu. Gua buka suratnya dan tulisan familiar yang tergores di kertas buat gua nahan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
berandalan ; jungkook ✔️
FanfictionBagaimana jika seorang berandalan jatuh cinta pada gadis yang pernah ia sakiti? ; 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑒ℎ. side notes ⚠️ ; mengandung kata nonbaku dan kasar. selamat membaca :)