-sebulan berlalu-
Pagi ini tampak pemilik kamar masih bergelung dibalik selimutnya, apalagi mengingat ini hari minggu.
Sedang asik memeluk boneka bantal ironman guna menyamankan tubuhnya, namun malah terusik saat ponselnya berbunyi.
Ting!
Jennie Kim
Jung, kau sibuk? Ke café siang ini bisa? Aku rindu:(
Jungkook mendudukan dirinya menyandar pada headboard seraya membaca pesan diponselnya. Setelah membalas “Ya”, ia hanya merenggangkan badan nya yang terasa cukup pegal, ia pun melihat kearah jam dinding miliknya.
“Ah, masih jam delapan, aku masih banyak waktu sebelum bertemu dengan jennie. Lebih baik aku keluar sekarang saja.” Gumamnya.
Setelah mandi dan sarapan, ia pun pergi keluar. Tujuan nya kali ini adalah taman. Rutinitas setiap minggu. Tempat refreshing katanya.
Ia pun berjalan, seraya melihat sekeliling taman. Hari ini taman cukup ramai, ramai akan makanan. Surga dunia menurutnya~
“Ah, aku mau beli ice cream dulu saja!” semangatnya.
Baru saja ia akan beranjak, tiba-tiba---
“Koo!”
Jungkook sangat tau suara ini. Hanya satu orang yang memanggilnya begini. Ia pun menolehkan kepalanya dan tersenyum—
“Koo!” Teriaknya lagi seraya berlari kearah jungkook.
Jungkook yang melihatnya pun berjongkok dan merentangkan kedua tangan menyambut nya dengan sebuah pelukan gemas.
“Koo angen!” Adunya.
“Koo juga kangen xi! Kangen sekali.” balas jungkook seraya mengecup semua wajah xi hingga menimbulkan bunyi “muah”.
“Koo kok ndak enah ain kelumah agi?” Tanya xi.
Jungkook tersentak, memikirkan jawaban agar mudah dimengerti anak lelaki didekapan nya saat ini.
“Koo lagi sibuk sayang, lain kali koo main kok. Xi dengan siapa kesini hm?”
“Xi engan bi!” Tunjuk nya pada seorang wanita yang tidak jauh dibelakangnya.
Jungkook pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya,
“Koo agi malah ama tae?”
Jungkook yang semula sedang mengusap rambutnya, tiba-tiba behenti-
“Kenapa tanya begitu?”
Xi tiba-tiba murung,
“Tae malah, Ayah malah, Unda angis. Xi atut dilumah.” Adunya dengan raut sedih.
“Loh kenapa tae marah?”
Xi menggeleng, “Ndak au, api ata unda, tae akit. Koo liat tae ya bial tae epat cembuh, pwis!”
Jungkook termenung, namun tak lama—
Ia pun mengangguk setuju, “Oke, ayo sekarang kita kerumah xi liat tae. Gendong mau?”
Xi mengangguk antusias, “Yey, au koo!!”
●●●●
Dirumah taehyung
“Ayo koo, ita ke kamal tae!”
Jungkook mengangguk, ia pun mengedarkan pandangan nya kesegala arah, namun keadaan rumah terlihat sepi,
“Xi, bunda mana?” tanya jungkook.
“Unda egi kelumah eman nya adi. Akanya xi uga egi ain ama bi!”
Jungkook mengangguk mengerti. Setelah tiba didepan pintu kamar taehyung, jungkook menarik nafas dalam dan menghembuskan nya.
Cklek
Jungkook mengedarkan pandangan nya, kamarnya rapi? Kukira bakal menemukan barang-barang yang berserakan, segala perabotan hancur ternyata dia tak segila itu. Pikirnya.
Jungkook mengalihkan pandangan nya pada sosok yang sedang bergelung dibalik selimut hingga menutupi seluruh tubuh bahkan kepalanya.
Jungkook mendekat dengan Xi yang masih dalam gendongan,
Ia pun menyibak selimut, “Taehyung, kau oke?”
Taehyung yang semula sedang memejamkan matanya, sontak membuka matanya saat mendengar suara orang itu-
Taehyung menatapnya tajam,
Jungkook menyerngit, kenapa dia tampak marah? Batinnya.
Suasana tiba-tiba mencekam,
“Kenapa kau kesini?” Ujar taehyung tajam.
“Xi mengajak-ku kesini untuk menemui mu, katanya kau sakit—"
“Apa pedulimu?” Potong taehyung.
Jungkook tercekat,
Ia mematung, namun ia langsung mengalihkan pertanyaan nya.
“Kau baik hyung?”
“Aku tanya, apa pedulimu? Apa peduli mu aku baik atau tidak?!” ucap taehyung dengan suara agak meninggi.
Xi yang ada di gendongan jungkook pun terkejut, ia yang semula sedang melihat taehyung langsung berbalik menghadap jungkook dan memeluk leher jungkook erat.
“Koo, xi takut.” Ucapnya.
Jungkook pun mengusap punggung xi lembut “Sstt, tak apa sayang. Kita keluar aja ya?”
Xi mengangguk ragu, jungkook pun beranjak keluar. Baru saja ia akan keluar dari kamar taehyung, ia berhenti saat---
“Biarkan dia kekamarnya sendiri, aku ada perlu denganmu.” Ujar taehyung.
Jungkook diam dan mengabaikannya.
“Jungkook, kau mengacuhkanku?!” Teriak nya marah.
Jungkook menoleh, “Kau buta? Ini dilantai dua, bagaimana bisa aku membiarkan dia sendiri ke kamarnya yang dilantai satu.”
Taehyung meremat baju nya kasar,
“Setelah mengantarnya, kau harus kekamar ku lagi!”
Jungkook menaikkan sebelah alisnya,
“Aku tak ada urusan denganmu. Mengenai jawabanmu tadi, benar aku tak peduli lagi denganmu. Jadi setelah mengantar Xi kekamar nya, aku pulang. Permisi.”
Jungkook pergi,
Taehyung yang mendengar ucapan jungkook langsung membanting dan menghancurkan segala isi kamarnya-- padahal jelas-jelas pagi ini baru saja di bersihkan oleh pembantu nya.
Jungkook mendengar, mendengar semua. Teriakan bahkan pecahan barang yang berasal dari kamar taehyung. Tapi ia mengabaikan, lebih tepatnya mencoba mengabaikan.
><
KAMU SEDANG MEMBACA
Sly (Kth+Jjk)✔
Fanfiction"Aku lihat sendiri kau berciuman dengan jennie, jangan kau kira aku bodoh jungkook."--kth "Kau kira aku tak tau? Aku bahkan sering melihatmu dengan Irene berduaan."--jjk Short Story Warn. Boyslove💜 Tk TopTae BotKook