6

6.8K 615 2
                                    

Pagi harinya di kediaman pemuda Kim tampak hening karena sang pemilik masih bergelung di balik selimut miliknya.

Sebelum malam nya terjadi pertikaian hebat antara Sang Ayah dan Bunda karena terkejut melihat taehyung pulang dalam keadaan mabuk tak sadarkan diri.

Cklek

“Tae, sudah bangun nak?”

Taehyung mendengarnya, namun ia berusaha abai. Kepalanya masih sangat pusing efek hangover semalam.

“Nak, bunda buatin Sup Haejangguk untuk meredakan rasa pusingmu dikepala mu. Bangun ayo, sini bunda bantu.” Ucap sang bunda sambil membuka selimut yang menutupi tubuh taehyung.

Mau tak mau taehyung pun terbangun, ia pun memegang kepalanya seraya menyenderkan tubuhnya pada headboard.

“Ini nak.” Ucap sang bunda.

“Makasih, Bun.” Ujar taehyung seraya menerima sup buatan bunda nya.

Taehyung pun makan dalam keadaan hening. Setelah dirasa cukup, ia pun menaruh sup tersebut dimeja sebelah ranjang nya.

Sang bunda pun tersenyum,

“Tae, mau cerita hm?”

“Tak biasanya anak bunda yang tampan ini mabuk seperti semalam. Kenapa? Ada masalah dengan jungkook ya?” tebak sang bunda.

Taehyung yang awalnya menunduk, tampak sedikit merespon saat sang bunda menyebut nama jungkook.

Bunda nya pun tersenyum.

Jadi benar, masalah jungkook. Batin sang bunda.

“Kenapa tae? Ayo cerita sama bunda sini.” bujuk sang bunda.

Taehyung pun menatap mata bunda nya dengan raut sedih miliknya, “Bun, tae sama jungkook putus, sudah satu bulan yang lalu. Tae yang mutusin. Tae nyesal udah nyakitin jungkook, Bun. Tae mau jungkook balik lagi sama tae. Ta-tapi jungkook kayaknya gak mau lagi sama tae—"

“Loh kenapa gitu?” potong bunda.

“Jungkook udah punya pacar, perempuan bun. Namanya Jennie. Tae cinta sama jungkook. Cinta banget bun. Tae gak mau jungkook jadi milik orang lain bun—hikse—"

Runtuhlah pertahanan pemuda kim didepan bunda nya. Ia tampak seperti anak kecil yang sedang mengadu saat ia sedang diganggu temannya atau seperti sedang mengadu saat makanan kesukaan nya direbut paksa oleh orang lain.

Sang bunda pun langsung memeluk tubuh tegap anak sulung nya, ia pun mengelus punggung taehyung seraya menenangkan anaknya.

“Nak, tak selamanya orang yang kita cinta harus bersama dengan kita nak, selagi dia bisa bahagia dengan orang lain. Kenapa tidak?”

Tampak taehyung menggeleng seraya menangis dipelukan bundanya pertanda tak setuju dengan ucapan sang bunda.

“Gak boleh, jungkook cuma untuk tae, Bun. Gak mau jungkook dengan yang lain!”

Sang bunda terkekeh, “Jadi anak bunda udah cinta setengah mati nih sama jungkook?”

Dengan polosnya taehyung mengangguk,

“Ya sudah, berarti kamu harus berjuang lebih dari biasanya. Kalo biasa nya kamu berjuang hanya 50%-75%. Nah sekarang kamu harus mengerahkan seluruh kekuatan kamu agar jungkook bisa sama kamu lagi. Jangan nyerah, ok? Bunda selalu dukung tae kok, selama apa yang tae lakuin bisa buat tae bahagia.”

Taehyung mengangguk setelahnya menduselkan hidungnya mencari kenyamanan yang sudah tak lama dirasakan nya.

Pelukan terlepas, “Astaga nak, ingusmu lengket dibaju bunda ini!”

Taehyung tertawa, “Ish bunda!”

Sang bunda pun tertawa, “Bunda, keluar dulu ok? Kamu kuliah lagi ya mulai hari ini, jangan malas-malasan. Mau ketemu jungkook kan?"

Taehyung pun mengangguk semangat,

“Ok, bun!”

Sang bunda pun keluar.

Taehyung pun berniat menelpon jimin mengajak nya berangkat bersama. Namun, ia menyerngit kala melihat ada pesan yang masuk semalam.

Ia pun membukanya.

Tangan nya mengepal kesal, “Shit!”

><

Sly (Kth+Jjk)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang