Part 3

16.3K 625 7
                                    

My V 💜:

Cia, kamu dimana?
Aku ke kost-kostan kok kamu gak ada?
Aku butuh kamu cia, aku sakit 😷
Aku kangen juga😩
Maafin aku 😭

Begitulah isi chat yang masuk di handphone gracia dari vienny.

Gracia sempat tersenyum membaca isi chat dari vienny yang begitu bawel. Tapi gracia tidak bisa membalasnya, karena mengingat kejadian beberapa hari yang lalu gracia menjadi takut kepada vienny. Bahkan sampai hari ini gracia masih berada di rumah wanita yang bernama veranda.

"Sayang, sarapan yuk" Ajak veranda yang baru saja keluar dari dapur dan menghampiri gracia di ruang tamu.

"Suapin ya" Kata gracia dengan manja nya pada ve

Ve tersenyum gemas, lalu menuntut gracia ke ruang makan.

Didudukannya gracia oleh ve, lalu wanita itu naik ke pangkuan gracia dan saling berhadapan. Membuat gracia bingung, kenapa harus seperti ini posisi mereka? Seperti ingin bermain saja. Batin gracia

"Ada juga aku yang kamu pangku, bukan kamu yang dipangku sama aku" Protes gracia sambil menerima suapan pertama dari ve

"Ya gpp dong, sekalian kita olahraga pagi" Goda ve, lalu ia gerakan pinggulnya maju mundur dan membuat milik keduanya saling menggesek dari luar.

"Udah abis nih, aa lagi dong" Ve yang keasikan menggesek di bawah sana sampai lupa untuk menyuapi gracia

Ve yang sudah terangsang menuntun kedua tangan gracia agar menekan pinggulnya dari belakang. Lalu dicondongkannya dada ve ke wajah gracia.

"Uuggghh... " Terdengar erangan dari mulut ve

Gracia yang sedang mengunyah jadi tidak konsen dan menuntun tangan ve untuk melingkar di lehernya. Jadilah sekarang gracia sedang mencumbu ve, mulai dari leher jenjangnya sampai bagian dada.

Drrttt... Drrttt... Drrttt

Terdengar suara benda yang bergetar di atas meja, membuat konsentrasi keduanya terganggu.

"Sebentar sayang, kaya nya ada telfon" Kata ve sambil menghentikan aktivitas mereka.

Veranda tidak turun dari pangkuan gracia, tapi dia mencoba meraih handphone miliknya yang tak jauh dari mereka duduk.

"Anak aku" Bisik ve, lalu menyuruh gracia untuk diam

Tut!

"Hallo sayang, iya mama lagi pergi. Apa, kamu di rumah? Dari kapan? Oh baru aja. Ya udah sebentar lagi mama pulang kok. Mama cuma keluar sebentar. Iya-iya. Bye sayang"

Telfon pun terputus, veranda langsung menunjukan ekspresi kecewanya karena tidak bisa melanjutkan olahraga pagi mereka.

"Sayang, maaf" Ve menunduk merasa bersalah

"Gpp sayang, kamu pulang dulu aja. Anak kamu lebih penting, dan kamu tenang aja. Aku masih disini kok nunggu kamu pulang" Ucap Gracia untuk meyakinkan ve.

Ve tersenyum, dan menangkup kedua pipi gracia dengan tangannya.

"Buat aku, kamu itu juga penting. Aku sayang kamu, muach" Dikecupnya bibir gracia oleh ve

"Makasih, kamu udah anggap aku penting buat kamu. Yaudah siap-siap gih, aku mau lanjut makan lagi" Gracia mencoba menurunkan ve dari pangkuannya. Tapi ve malah menahannya, seperti enggan untuk meninggalkan posisi nya.

"Veeee"

"Iya-iya"

Akhirnya ve mengalah, dan meninggalkan gracia di ruang makan.

*

Shani_Indira:

Cia, kamu dimana?? Buruan dateng ke tempatku. Ada makanan banyak! Kalo udah sampe kamu langsung masuk aja kaya biasanya. Aku lagi keluar sebentar.

Begitulah pesan singkat dari shani, gadis kesepian yang selalu membutuhkan teman seperti gracia.

"Duh, pengen banget sih kesana. Tapi tante ve belum balik, gimana dong?" Tanyanya pada diri sendiri.

Gracia mengetuk-ngetukan jari lentiknya di atas  meja sambil berfikir.

"Ah dateng aja deh. Soal tante ve belum balik mah gampang, tinggal chat aja" Akhirnya gracia pun bersiap-siap untuk ke tempat gadis bernama shani yang mengirimkannya pesan tadi.

Tak butuh waktu lama untuk gracia tiba ditempat gadis bernama shani. Hanya membutuhkan waktu setengah jam saja gracia sudah disana. Dan gracia bisa melihat sendiri, ternyata memang ada banyak makanan di atas meja. Mulai dari pizza, burger, kebab, kentang goreng, ayam goreng, berbagai macam minuman soda dan bahkan bunga juga ada.

"Kak shani dapet dari mana ya makanan sebanyak ini?" Pikir gracia

"Ah, mungkin dari beberapa pengagum nya. Kak shani kan cantik, udah gitu yang naksir banyak. Beruntung banget dia tuh" Kata gracia yang berbicara sendiri sambil mencomot potongan pizza

Potongan pizza itu mulai masuk ke dalam mulutnya, dan dalam hitungan 3 menit saja pizza itu sudah habis. Gracia mencomot lagi burger, lalu kebab dan semua nya ia coba.

"Ahhhh... Kenyang" Gracia menepuk pelan perutnya yang sudah terisi banyak makanan.

Sambil menunggu gadis bernama shani datang, gracia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Hoaammm, ngantuk. Tidur dulu ah" Gumamnya pelan, lalu perlahan mulai memejamkan mata. Dan dalam hitungan 5 menit saja sudah terdengar dengkuran dari gracia, menandakan gadis itu sudah terlelap dari tidurnya.

Ceklek!

Tiba-tiba pintu depan terbuka, dan muncul lah sosok gadis cantik dengan rambut panjang yang bergelombang. Gadis itu yang tak lain adalah shani, pemilik kost-kostan yang gracia datangi.

Shani tersenyum melihat gracia yang tertidur pulas di atas sofa.

"Lucu banget sih kamu ci" Puji nya pada gracia yang tentu saja tidak mendengar. Karena kalau sampai gracia dengar, pasti dia akan memasang ekspresi bangga nya pada shani.

Dipandangnya wajah tidur gracia oleh shani, sambil duduk bersila di atas karpet berbulu. Lalu tangannya ia lipat di sisi ranjang tidurnya. Dan membayangkan gadis yang sedang tertidur pulas itu adalah miliknya, bukan milik sahabatnya sendiri.

"Kak vienny beruntung punya kamu. Tapi aku rasa kamu yang gak beruntung punya dia. Andai aja kamu tau siapa kak vienny sebenarnya, mungkin kamu bakal putusin dia. Dan saat itu lah kesempatan aku buat milikin kamu semakin besar"






#tbc

Hmmm simini udah nongol

Gadis Bayaran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang