Pranggg!
Terdengar bunyi benda yang pecah dari arah dapur, membuat seorang gadis yang sedang asik membaca sesuatu di kamarnya terkejut. Buru-buru gadis itu keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi.
"Mami!" Kaget nya, ketika melihat seorang wanita cantik duduk di atas lantai sambil menangis.
Gadis itu mencoba mendekati wanita yang dipanggilnya mami tadi dengan sangat hati-hati. Karena banyak pecahan gelas yang berserakan di lantai dan untungnya dia memakai sandal rumah.
"Mami kenapa?" Tanyanya yang terdengar khawatir
Sedangkan yang dikhawatirkan tidak menjawab dan masih terus menangis. Gadis itu mencoba menebak apa yang terjadi dengan mami nya itu.
"Mi, apa mami kaya gini karena gadis itu?" Pertanyaan singkat itu spontan membuat wanita tersebut menghentikan suara tangisnya, meskipun air matanya terus mengalir.
"Maksud kamu?'
" Udah lah mi, gak usah sok pura-pura gatau maksud aku. Sekarang aku udah tau semuanya, dan perceraian mami sama papi itu ada hubungannya kan sama gadis bayaran mami?"
Wanita itu tidak menjawab iya, ataupun tidak pada anak gadisnya. Dia hanya diam, tapi hati nya mengatakan iya kalau perceraian itu karena gadis bayaran yang bukan hanya sekedar gadis bayaran saja. Tapi wanita itu sangat mencintai gadis tersebut. Aneh memang, diusianya yang bukan lagi muda, wanita itu sangat mencintai gadis di bawah umur. Bahkan gadis itu lebih muda dari anak gadisnya sendiri. Dan entah kenapa gadis bayaran itu lebih memuaskan kebutuhan biologisnya dibandingkan dengan suami nya dulu.
"Kalo mami diem, itu artinya iya kan?" Diam-diam gadis itu meneteskan air mata nya.
"Huhh.. Aku gak nyangka mami kaya gini. Hanya demi gadis murahan seperti dia, mami rela cerai dari papi dan buat aku jadi anak brokenhome. Mami jahat!" Di pandangnya sang mami dengan tatapan penuh amarah.
"Sayang... "
"Gak. Jangan sentuh aku. Aku jijik sama mami! Aku benci sama mami! Dan aku akan cari tau tentang gadis itu. Setelah itu, aku akan buat perhitungan sama dia!" Disingkirkan nya tangan sang mami dari nya, lalu gadis itu pergi begitu saja meninggalkan wanita tersebut yang tak lain adalah veranda. Sedangkan gadis bayaran yang dimaksud tentu saja gracia.
Veranda kembali menangis, rahasia yang selalu ditutupnya rapat-rapat dari anak gadisnya itu akhirnya terbongkar sudah. Sekarang yang veranda khawatirkan adalah gracia, gadis yang sangat veranda cintai.
*
Setelah memenangkan gracia diacara arisan tadi, shania langsung membawa gracia pulang ke rumahnya. Didudukan nya gracia di ruang tamu oleh Shania. Tatapan mengintimidasi Shania membuat gracia berkali-kali menyoraki dirinya sendiri dalam hati.
"Sejak kapan kamu bekerja sampingan seperti itu?" Pelan, tapi tegas dan dingin. Membuat gracia bergidik ngeri mendengarnya.
"U-udah lama tante" Jawab gracia
"Iya, lama nya itu berapa?"
"D-dua tahun" Jawabnya pelan, sangat pelan. Nyaris seperti bisikan.
Shania yang tadinya berdiri, langsung duduk di sebelah gracia.
"Apa? 2 tahun?"
Gracia mengangguk dan Shania benar-benar terkejut.
"Jadi selama ini kamu bohongin tante tentang pekerjaan sampingan kamu itu? Astaga gracia " Shania mengusap kasar wajah cantiknya. Ditatap nya gracia yang menunduk.
"Maafin aku tante" Terdengar suara penyesalan, gracia sendiri juga tidak ingin berada diposisi sekarang. Tapi gracia sangat terpaksa, andai saja orang tuanya tidak meninggalkan hutang. Mungkin sekarang kehidupan gracia normal-normal saja dan gracia masih bisa sekolah.
Shania memegang kedua tangan gracia, ditatapnya gracia yang sekarang sedang menangis.
"Tinggalkan pekerjaan itu, dan tinggal lah sama tante disini. Kamu gak perlu lagi kerja apapun, kamu cukup disini sama tante. Kamu mau kan?"
Gracia yang menunduk langsung mendongak dan menatap Shania.
"Jangan kebanyakan mikir, kamu mau kan?" Tanya Shania sekali lagi
"Maaf tante"
*shit!* umpat Shania dalam hati
"Kamu nolak untuk tinggal disini? Kamu lupa tadi tante udah bayar kamu 250jt. Itu artinya kamu sekarang milik tante, dan yang tante mau dari kamu itu cuma untuk tinggal disini. Jadi kamu gak bisa nolak"
Tiba-tiba gracia mengeluarkan cek yang Shania berikan tadi. Lalu ditaruh nya cek itu di atas meja oleh gracia.
"Aku kembalikan, aku tau ini pekerjaan yang salah. Tapi aku udah nyaman, dan aku-"
Plakkk!!!
Tiba-tiba saja Shania melayangkan tamparan di pipi kanan gracia.
"Tante" Ucap gracia yang menatap tak percaya jika Shania menamparnya.
Shania yang emosi jelas langsung menampar gracia, karena mendengar ucapan gracia tadi.
"Kamu bilang nyaman? Sekarang mungkin nyaman, tapi nanti? Nanti kamu gak akan tau resiko nya seperti apa gracia!"
Brakkk!
"Cukup tante!"
Shania menatap tak percaya pada gracia yang baru saja menggebrak meja dan berteriak di depannya.
"Cukup tante ngrusin kehidupan aku. Tante itu bukan siapa-siapa aku. Tante cuma teman jauh orang tua aku, bukan mama apalagi saudara aku. Dan tante gak berhak ngatur kehidupan aku. Aku udah kotor, udah hina. Jadi biarin aku bebas sama kehidupan aku yang sekarang!" Gracia yang sudah bangun dari duduknya langsung berjalan ke arah pintu keluar. Tapi seblum pergi, gracia menatap ke arah Shania
"Aku pulang, permisi" Pamit gracia
Dan detik itu juga tangis Shania pun pecah. Ada perasaan menyesal ketika tadi Shania menampar gracia. Tapi Shania tidak habis pikir, jika gracia tetap ingin bertahan di posisinya yang sekarang.
#tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Bayaran [END]
De Todocerita ini mengandung unsur wik wik wik buat kalian yang masih di bawah umur kalo mau baca silahkan, tapi tanggung sendiri ya 😁