Part 29

4.8K 306 26
                                    

Shania dan yang lain mengucap syukur ketika gracia sudah keluar dari ruang UGD dan dipindahkan ke kamar rawat pasien. Tapi ada yang membuat mereka sedih dan shock ketika dokter mengatakan bahwa luka yang ada di kepala gracia sangat membahayakan ingatan gracia.

"Setidaknya, gracia masih bisa diselamatkan" Ucap ve ke mereka yang ada di kamar rawat gracia. Termasuk Shani yang juga ada disana setelah viny memberitahu bahwa gracia kecelakaan.

"Ve benar, setidaknya gracia masih bisa diselamatkan" Timpal Deva yang setuju dengan ucapan ve

Shania yang berada di samping gracia dan menggenggam tangan anak gadisnya itu tak henti-hentinya menangis dan berdoa memohon kesembuhan gracia.

"Mama sayang kamu nak, cepat sadar ya" Ucap Shania pelan

Deva yang ada di samping Shania dan memeluk wanita nya itu pun mencoba menguatkan.

"Secepatnya gracia akan sadar shan, kamu harus kuat dan yakin ya"

Shania mengangguk lalu memeluk erat Deva disampingnya. Membuat Boby benar-benar cemburu melihatnya dan memilih untuk keluar dari kamar rawat gracia.

Ve yang melihat boby keluar pun mengikutinya, tapi sebelum itu ve menghampiri shani.

"Jangan kabur lagi, setelah ini kita pulang!" Ucap ve tegas pada shani, dan shani hanya diam tidak membalasnya. Sampai akhirnya ve kembali ke tujuannya yaitu keluar mengejar boby

"Shan" Panggil viny

"Ya kak"

"Mami kamu nyeremin banget aura nya, cantik tapi kok devil banget ya" Kata viny tanpa mikirkan perasaan shani ketika ibu nya dibicarakan seperti itu

"Dia emang devil kok kak, kakak belum tau aja yang terjadi akhir-akhir ini diantara aku, mami dan gracia. Nanti deh aku ceritain, kakak pasti kaget dan bukan cuma ngatain mami devil, tapi juga sinting!" Ucap shani ke viny

"Janji ya cerita!"

"Iya janji!"

Setelah itu keduanya pun kembali diam sambil menunggu gracia yang belum juga sadar.

°°°

Satu minggu berlalu sejak kecelakaan yang menimpa gracia. Sekarang gadis itu sudah dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar dan fasilitasnya lebih memadai. Tapi sangat disayangkan jika kondisi gracia sampai saat ini belum ada tanda-tanda kemajuan. Gracia masih belum sadarkan diri sejak kecelakaan itu.

Shani yang selalu setia menemani gracia dan selalu menjenguk gadis itu tak henti-hentinya mengajak gracia bicara, meskipun gadisnya itu hanya diam dengan mata tertutup. Dan tak lupa shani juga ditemani oleh viny untuk menemaninya menjaga gracia di rumah sakit. Dan sekarang keduanya nya sedang tertidur pulas. Viny tidur di atas sofa, sementara shani tidur sambil duduk di samping gracia dan menggenggam tangan gadis itu.

"K-kak" Sebuah suara dan pergerakan ditangan shani mengusik shani yang sedang tidur.

"K-kak s-shani" Lagi, suara itu mengusik tidur shani

Dan perlahan shani membuka mata nya, ia mengerjapkan matanya berkali-kali supaya yang dilihatnya saat ini bukan lah mimpi.

"Gracia, kamu udah sadar sayang" Ucap shani yang senang ketika gracia sadar

"K-kak vi-viny mana?" Tanya gracia

Kok dia malah nanyain kak viny sih?. Batin shani

"Dia ada kok, tuh tidur" Tunjuk shani ke arah viny yang ada di atas sofa

"B-bisa to-long ba-bangunin g-gak k-ak?"

Shani mengangguk

"Bisa, sebentar ya"

Shani pun menghampiri viny yang tidur di atas sofa dengan nyamannya.

"Kak viny, bangun kak!' panggil shani ke viny sambil menepuk pipinya.

" Ngghh.. Lima menit lagi" Erang viny dengan matanya yang masih tertutup rapat sambil menyingkirkan tangan shani dari wajahnya.

"Ish, kak viny!"

"Berisik elah!" Kesal viny tapi belum juga membuka mata nya

"Ish, itu gracia udah sadar!" Teriak shani di telinga viny, membuat viny langsung bangun dan menatap shani di depannya.

"Apa? Gracia udah sadar?" Kaget viny dan shani mengangguk

Keduanya lalu mendekati gracia yang tengah tersenyum.

"K-kak" Ucap gracia seperti orang yang susah berbicara

"Apa cia, kita disini" Jawab viny

Tangan gracia yang gemetar berusaha meraih tangan milik viny dan juga shani. Lalu tangan keduanya disatukan oleh gracia.

"K-kak vi-viny, to-tolong j-jaga k-kak s-shani y-yah. A-akuh, sa-sayang k-ka-kal-lian"

Tiba-tiba tangan gracia yang semula menggenggam tangan viny dan shani jatuh begitu saja. Tidak ada lagi pergerakan dari gracia. Bahkan matanya kembali tertutup. Viny mencoba mengeceknya, berharap gracia hanya pingsan. Tapi kenyataan yang viny dapat adalah gracia tidak menghembuskan napasnya lagi. denyut nadi milik gracia pun tidak ada.

"Kak, gracia kenapa? Dia gpp kan? Dia cuma pingsan kan?" Panik shani

"Shan, gracia...." Lirih viny, dan shani tau maksud viny itu

"Gak, gracia gak boleh pergi kak. Gracia bangun sayang bangun!" Shani terus menggoyangkan tubuh gracia dan berharap gadisnya itu bangun. Tapi kenyataan yang shani dapat adalah gracia sama sekali tidak memberikan respon. Gadisnya itu sudah pergi dengan tenang untuk selama-lamanya.

"GRACIA!!!!!"
















Oke, end.

Cukup sekian dari saya dan terimakasih telah membaca cerita ini wkwk

Gadis Bayaran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang