01

343 143 59
                                    

Lay menatap Chanyeol dengan tatapan malas. Suasana masih pagi, namun Chanyeol, terus saja menebar pesona kepada murid perempuan yang sedang berlalu lalang di koridor sekolah.
Lay akui, jika sahabatnya itu memang tampan. Namun, sahabatnya itu memiliki satu kekurangan. Yaitu, tidak pernah serius ketika menjalin hubungan.

Chanyeol adalah tipe laki-laki yang suka seenaknya saja memutuskan hubungan, tanpa memperdulikan perasaan para perempuan.
Dan hubungan Chanyeol dengan setiap pacarnya pun tidak pernah berlangsung lama.
Tak heran, jika Lay tidak menyukai sifat Chanyeol yang satu itu.

"Lay, kau lihat dia. Cantik bukan? Mau ku kenalkan?" tanya Chanyeol sambil menunjuk salah satu gadis diantara ketiga temannya.

"Tidak mau, aku kan sudah bilang padamu. Berhenti menjadi mak comblang." ujar Lay malas. Chanyeol selalu seperti itu saat bersamanya, pria itu akan selalu menawari nya seorang gadis, namun saat ia menolak, gadis yang ditawari nya itu akan menjadi milik Chanyeol.
Tolong, tenggelamkan saja manusia seperti itu.

"Kau ini kaku sekali, memangnya kenapa sih dengan perempuan? Sepertinya kau sama sekali tidak minat dengan mereka." balas Chanyeol yang heran dengan sahabatnya ini.
Chanyeol akui jika Lay ini tampan, ya walaupun tak setampan dirinya. Tapi, bukankah Lay bisa memanfaatkan wajah tampannya untuk memikat seorang gadis?

"Perempuan itu merepotkan." jawabnya singkat.

"Hanya itu?"

"Tentu saja, lagipula masih banyak yang harus aku urusi, selain perempuan." balas Lay sambil menatap sekitar.

"Lagu dan buku. Apa dua hal itu tidak bisa kau lepaskan untuk sehari saja?" tanya Chanyeol gemas. Pasalnya, ia sudah muak melihat Lay yang selalu berkencan dengan alat musik atau buku.

"Tidak bisa. Chanyeol dengar, saat ini atau kapanpun itu, aku tidak pernah mau berurusan dengan perempuan." ucapnya tegas.

"Kau gila? Hei, sampai kapan kau terus seperti ini? Kau tidak iri melihat Suho dan Irene yang selalu menghabiskan waktu bersama disekolah?" tanyanya penasaran. Sahabatnya ini memang gila, di kenalkan dengan perempuan saja ia tidak mau, apalagi mereka menyuruh Lay untuk mengikuti kencan buta. Sahabatnya itu pasti akan merajuk seharian.

"Untuk apa aku iri dengan mereka. Gaya pacaran mereka sangat lebay." ujar Lay yang mengingat betapa lebay nya Suho saat bersama Irene.
Jika Lay adalah Irene, sebelum Suho mendekatinya, ia akan menolak lebih dulu.

"Astaga, lihat saja jika kau sudah bertemu seorang gadis yang mampu membuat mu gila, aku tidak akan pernah mau membantu mu!" seru Chanyeol yang gemas dengan pemikiran Lay.

"Terserah kau saja Chan." balas Lay tak peduli.

Setelah perdebatan yang selalu membahas hal yang sama berulang-ulang, keduanya memasuki kelas.
Malangnya, Lay satu kelas dengan Chanyeol.

Tak lama beberapa sahabat mereka mulai berdatangan, selain dengan Chanyeol. Lay juga satu kelas dengan Kyungsoo, Chen, dan juga Baekhyun.

"Selamat pagi dunia, kembali lagi bersama Byun Baekhyun. Oke, saudara,  kita sekarang berada di meja Lay. Hei, perkenalkan dirimu."

Lay hanya memandang tingkah Baekhyun dengan malas.

"Ah, kau tidak seru." balas Baekhyun yang kehilangan semangat akibat acara talkshow yang ia buat tidak membuah hasil.

"Hei, Baekhyun lanjutkan!" seru Chanyeol sambil berdiri disamping Baekhyun.

Baekhyun tersenyum cerah, kemudian memulai kembali aksinya.
"Untuk saudara Lay, sejak kapan anda menjomblo?" tanya Baekhyun sambil mengepalkan tangannya kemudian menyodorkannya tepat di bibir Lay, seolah itu adalah microphone.

First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang