02

274 146 66
                                    

Suho menatap tajam Sehun dan Kai, pasalnya saat istirahat tiba tadi, dirinya langsung di seret mereka ke kantin dan mendudukkan dirinya secara dipaksa di tempat biasa ia dan sahabatnya berkumpul. Padahal, Suho sudah berniat menjemput kekasihnya itu di kelas sebelah.

"Mengapa kalian merusak acara ku!" seru Suho yang kesal pada Sehun dan juga Kai.

"Acara apa sih? Lagipula setiap hari kau sudah menghabiskan banyak waktu bersama kekasih mu itu." balas Kai yang tidak terima jika dirinya dan Sehun di cap sebagai perusak acara.

"Tapi aku bahkan belum memberitahu nya. Bagaimana jika ia marah!" seru Suho frustasi.

"Jadi kau lebih mementingkan pacar mu ketimbang sahabatmu sendiri?" sahut Chanyeol yang mendengar perdebatan kedua sahabatnya itu.

"Bukan seperti itu maksudku, hanya saja kalian tahu, bagaimana perjuanganku untuk mendapat perhatiannya." ucap Suho dengan nada yang mulai kembali normal.

"Aku paham, tapi bukankah tidak wajar jika waktumu hanya untuk dihabiskan bersamanya?" sahut Chen sambil menatap sahabatnya itu.

"Apa maksudmu?" ucap Suho sambil menatap Chen, ada nada tersinggung disana.

"Maksudku, apakah kau akan selalu seperti ini? Tunggu di seret dulu, baru mau bergabung bersama kami?"

Suho terdiam, sejujurnya ia pun merasakan jika dirinya sudah jarang menghabiskan waktu bersama dengan semua sahabatnya.

"Jika kau terus seperti ini, main saja dengan dia. Lagipula, kau datang pada kami hanya saat butuh saja bukan?" sahut Kyungsoo yang sedari tadi hanya diam.

"Hei, Kyungsoo. Mengapa berbicara seperti itu, lagipula Suho berusaha meluangkan waktunya untuk berkumpul bersama kita." tegur Baekhyun sambil menatap Kyungsoo.

"Meluangkan waktu kata mu? Jika pria ini meluangkan waktunya untuk kita, tidak mungkin dirinya harus di seret lebih dulu." balas Kyungsoo datar.

"Sudahlah, kenapa malah berdebat begini." ujar Xiumin berusaha menenangkan mereka.

"Begini saja, kau pilih persahabatan atau cinta?" sahut Lay tiba-tiba, membuat mereka semua menatap dirinya.

"Lay!" seru mereka bersamaan. Sejujurnya, tidak ada yang menyangka jika Lay akan memberikan pertanyaan seperti itu.

"Apa? Aku tidak salah, lagipula ini pilihan yang mudah bukan?" tanyanya sambil memperbaiki posisi duduknya.

"Mudah katamu?" tanya Chanyeol tak percaya.

"Tentu saja, lagipula ia hanya memilih satu yang memang sudah ia yakini sejak awal." balasnya santai.

"Kau gila, pertanyaan itu sulit Lay. Kau tidak bisa memilih salah satunya." sahut Baekhyun sambil menatap Lay yang sepertinya tidak merasa keberatan dengan apa yang ia tanyakan pada Suho.

"Kenapa tidak bisa? Aku kan hanya memintanya memilih, bukan pergi." balas Lay yang masih kukuh dengan ucapannya.

"Terserah kau saja." ujar Baekhyun sambil memutar bola matanya malas.

"Cepat jawab." ucap Lay sambil menatap Suho yang sedang melamum.

Suho tersadar, kemudian terdiam sebentar seperti sedang memilih jawaban yang pas untuk pikihan yang diberikan oleh Lay.

"Tentu saja aku memilih persahabatan." ucap Suho sedikit ragu.

"Pembohong." sahut Baekhyun sambil menatap Suho.

"Kau sungguh-sungguh tidak serius dengan pilihan mu sendiri." sahut Xiumin yang menangkap keraguan dimata sahabatnya itu.

"Aku tidak yakin dengan jawabanmu, kurasa aku perlu bukti." ujar Lay mencoba meyakinkan pilihan Suho.
Suho menatap Lay dengan tatapan tak mengerti.

"Astaga, pria ini benar-benar menyulitkan sahabatnya sendiri." ujar Sehun tak habis pikir.

***

Sore ini mereka semua sedang berkumpul dirumah Chanyeol. Alasan mereka memilih rumah Chanyeol, adalah karena rumah pria itu selalu sepi, dan banyak camilan. Sehingga membuat mereka semua merasa betah.
Lagipula dirumah Chanyeol terdapat pc gaming, membuat Baekhyun betah berlama-lama di rumah pria bertelinga besar itu.

"Astaga, Lay. Ini waktunya untuk istirahat, mengapa kau malah belajar sih." ujar Chen sambil merampas buku yang berada di tangan Lay.

"Chen, kembalikan. Kau lupa, besok ada ulangan. Aku harus belajar." balasnya sambil berusaha mengambil buku yang betada ditangan Chen.

"Memangnya besok ulangan?" tanya Chen yang tak tahu kabar itu.

"Iya, kembalikan."

"Ah sudahlah, lagipula mau belajar ataupun tidak, nilai ulangan mu selalu bagus. Ayo, ikut kami bermain." sahut Baekhyun sambil memperhatikan Chanyeol yang sedang bermain game.

"Tidak tertarik." balasnya singkat.

"Hidupmu ini datar sekali, tidak seru." ujar Baekhyun sambil menatap Lay dengan bosan.

"Tidak ada masalah, selama aku merasa senang."

"Yayaya, terserah kau saja."

Beginilah kehidupan seorang Lay, ia tidak pandai main game seperti Baekhyun, tidak se-populer Chanyeol, tidak se-ramah Chen, tidak se-pintar Kyungsoo, tidak memiliki pacar yang cantik seperti Suho, tidak menjadi pusat perhatian seperti Sehun dan Kai, dan ia juga tidak se-menyenangkan Xiumin.

Hidupnya hambar, datar, biasa saja, tidak tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan perempuan, ataupun kepopuleran.
Lay dibesarkan di keluarga yang pendidikannya sangat tinggi, ia didik mandiri sejak kecil, dan banyak waktu yang ia habiskan untuk mengikuti berbagai les pelajaran sekolah ataupun alat musik.
Lay sudah tumbuh menjadi anak yang selalu menuruti kemauan orangtuanya, mesti beberapa permintaan mereka sering sekali membuat Lay merasa tidak nyaman.
Tidak heran jika Lay, sering sekali di suruh Baekhyun untuk kabur dari rumah.

Baekhyun merasa kehidupan seperti Lay sangat membuatnya tertekan. Lay selalu dituntut ini-itu demi kehormatan keluarganya, beruntungnya Baekhyun memiliki keluarga yang apa adanya. Tidak memaksakan kehendak mereka kepada Baekhyun, mereka mendukung apapun yang ingin Baekhyun lakukan.
Meskipun, Baekhyun sering sekali di ceramahi oleh ibunya, karena sering membuat keputusan diluar nalar manusia.

Diantara semua sahabatnya, kehidupan yang paling bebas adalah Chanyeol. Dulu, Chanyeol termasuk pria yang rajin, ia selalu belajar bersama dirinya dan Kyungsoo. Namun, setelah kedua orangtuanya memutuskan untuk berpisah, Chanyeol menjadi pribadi yang berbeda. Ia sering membolos pelajaran yang membuatnya sakit kepala, sering keluyuran tidak jelas, selalu menginap dirumah Baekhyun ataupun Kai.
Chanyeol, termasuk jarang pulang kerumahnya sendiri. Pria itu lebih suka menghabiskan waktu dirumah sahabatnya.

Dan kehidupan yang paling harmonis adalah Chen. Meskipun pria itu sering malas membuat PR akibat hasutan Baekhyun, ia termasuk pria yang memiliki pribadi yang hangat. Chen terlahir dari keluarga sederhana yang harmonis, Chen juga memiliki seorang adik yang berwajah manis sama seperti dirinya.
Keluarganya mendidik Chen dengan sangat baik, pria itu termasuk yang paling alim meskipun ia sering kena hasutan Baekhyun.
Benar, Baekhyun adalah satu-satunya manusia absurd yang entah mengapa bisa menjadi sahabat mereka.

Ternyata, bukan cinta saja yang buta.
Tetapi persahabatan juga.
____________________________________

Gua comeback nih, maaf ya klo part nya pendek.
So sorry juga klo Typo bertebaran.

Enjoy the story guys and see you next part

First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang