09

169 114 9
                                    

Kun menatap wajah Lucas yang sudah dipenuhi dengan luka, akibat berkelahi dengan Lay.
Lumayan parah, karena keduanya tidak mau saling mengalah.

"Aku tak habis pikir denganmu. Mengapa kau menghajarnya? Bukankah kalian bisa membicarakannya baik-baik?" tanya Kun sambil membantu membersihkan luka diwajah sahabatnya itu.

"Jika aku tidak menghajarnya, pria itu akan selalu menganggu Yuqi!" seru Lucas geram.

"Ck, kau ini. Berkacalah, bukankah selama ini kau yang selingkuh dari Yuqi." ucap Kun enteng.

Jujur saja, semua kelakuan Lucas dibelakang Yuqi. Kun mengetahuinya, bukannya ia tidak mau memberitahu. Hanya saja, ia ingin jika Yuqi dapat mengetahuinya sendiri.
Bukankah lebih baik tahu karena diri sendiri daripada mengetahuinya dari oranglain?

Lucas terdiam ketika Kun berkata seperti itu.

"Sebenarnya, kau masih menyukai Yuqi atau tidak?" tanya Kun sambil menatap Lucas dengan serius.

"Ku rasa masih." jawabnya tak yakin.

"Jujur saja, jika kau menyukainya perjuangkan. Jika tidak, tinggalkan!" seru Kun sambil menaruh kotak obat diatas meja.

"Aku ragu."

Kun menghela napas kasar, padahal awal Lucas menjadi kekasih Yuqi itu sangat sulit.
Lucas pernah ditolak Yuqi secara terang-terangan di lapangan sekolah, namun itu tak membuat Lucas menyerah begitu saja. Lucas tetap berjuang untuk meluluhkan hati Yuqi.
Setelah berjuang selama dua bulan, gadis itu akhirnya luluh. Ia menerima Lucas sebagai kekasihnya, dan itu membuat beberapa siswi yang mengidolakan Lucas menatapnya sinis ketika diriny dan Lucas berjalan bersama.

Namun, Lucas selalu berkata pada Yuqi untuk tidak menghiraukan tatapan atau ucapan sinis yang terlontar dari beberapa siswi yang tidak suka dengan hubungan mereka.

Tapi sepertinya sifat Lucas yang tidak bisa setia, masih melekat dengan erat ditubuhnya.
Beberapa kali Kun memergoki Lucas sedang berjalan dengan perempuan lain.
Terkadang Lucas membatalkan janjinya dengan Yuqi karena alasan lain.
Atau tidak bisa menjemputnya di tempat les dengan alasan mengantar mama nya pergi berbelanja.

Dan sayangnya, Yuqi memilih untuk mempercayai Lucas. Padahal alasan utamanya menolak Lucas adalah karena sifat playboy nya.
Namun, melihat Lucas yang serius dengannya, membuat Yuqi memilih percaya dan memberikan kesempatan kedua untuk pria itu berubah.
Iya, sebaik itu Yuqi. Namun Lucas sama sekali tidak ingin berubah.

"Menurutmu aku harus bagaimana?" tanyanya sambil menatap Kun.

"Tanya dirimu sendiri, jangan tanya aku. Kan kau yang menjalin hubungan dengannya." balas Kun enteng. Ia sama sekali tidak ingin terlibat dalam urusan Lucas dan Yuqi.

"Lepas atau bertahan?" tanya nya lagi.

"Pikirkan baik-baik Cas, jika kau kehilangan Yuqi kau akan menyesal. Aku tahu sekarang kau sedikit berubah. Ya, meskipun bukan perubahan yang besar. Tapi, berkat kau mengenal Yuqi. Kau jadi orang lebih ramah dan baik. Ya, meskipun kau masih menyebalkan dan selalu berbuat rusuh, ku rasa ada sedikit perubahan dihidup mu. Bukankah selama kau menjalin hubungan, kau tidak mau mengantar atau menjemput kekasihmu? Tapi, setelah kau dekat dengan Yuqi, kau rela menunggunya pulang Les atau membantunya bekerja meski sering sekali bantuan mu ditolak gadis itu. Coba, pikirkan masa-masa indah mu saat bersamanya. Jangan sibuk tebar pesona sana-sini. Kau kira hanya kau pria paling tampan didunia ini!" jelas Kun panjang lebar.
Lucas saja sambil menatap tak percaya sahabatnya ini.

Jarang sekali Kun berbicara sepanjang ini, sahabatnya itu sekalinya berbicara panjang pasti savage dan ngena di hatinya.
Lucas saja tidak tahu, Kun ini sebenarnya memuji atau menghina dirinya.

"Wah, aku tidak menyangkan jika orang sekalem dirimu akan berbicara sepanjang itu." ucap Lucas takjub.

"Kau kira orang kalem tidak bisa berbicara banyak. Ingat, aku hanya tidak banyak bicara bukannya tidak bisa berbicara!" seru Kun sambil beranjak dari duduknya, kemudian memilih pergi menuju pintu utama.

"Hei, jangan merajuk. Aku kan becanda." ujar Lucas sambil mengejar Kun yang lebih dulu sudah keluar dari rumahnya.

"Aku tidak merajuk, aku ingin pulang." balas Kun sambil menaiki motornya.

"Tidak mau aku antar?"

Kun menatap Lucas sambil melebarkan matanya, apa karena efek berkelahi sahabatnya ini tiba-tiba berubah menjadi perhatian padanya?

"Oh ayolah, aku bukan perempuan. Sudah, aku ingin pulang." ucap Kun sambil menstarter motornya, kemudian melajukan motornya menuju gerbang rumah sahabatnya itu.

Lucas terkekeh kemudian melambaikan tangannya dengan riang saat Kun sudah melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
Setelah dirasa Kun sudah menjauh, Lucas kembali masuk kedalam rumahnya. Kemudian duduk diruang tamu sambil memikirkan ucapan Kun yang masih terngiang-ngiang di kepalanya.

                                 ***

"Lucas memang gila!" seru Baekhyun saat melihat luka lebam yang berada di wajah Lay.

"Ini hanya salah paham, tapi Lucas menghajarnya tanpa ampun." ucap Chanyeol sambil membantu Kyungsoo mengambil kotak obat di laci lemari yang lumayan tinggi.

"Pria itu bahkan niat membawa anak buah." sahut Kai yang geram ketika mengingat bagaimana anak buah Lucas menahan mereka untuk tidak ikut campur dengan perkelahiannya dengan Lay.

"Sudahlah, lagipula sudah berlalu." ujar Lay sambil menatap luka diwajahnya dengan menggunakan cermin.

"Berlalu katamu? Kau rela di hajar habis-habisan hanya karena salah paham?" tanya Suho tak habis pikir.

"Bukan begitu bodoh, lagipula jika kalian berkoar-koar dibelakangnya, ia akan mendengar? Tidak kan." ucap Lay yang masih sempat-sempatnya mengumpat.

"Lalu kau dan Yuqi bagaimana?" tanya Chen yang penasaran dengan hubungan keduanya.

"Bagaimana apanya?" tanya Lay tak paham.

"Bodoh sekali Lay ini." umpat Kyungsoo sambil menekan luka Lay dengan kapas. Hingga membuat sahabatnya itu meringis.
Lay menatap tajam Kyungsoo, semudah itu Kyungsoo mengumpat didepannya.

"Apa? Lagipula kau ini memang bodoh." balas Kyungsoo saat membalas tatapan Lay.

Ucapan savage dari Kyungsoo membuat mereka tertawa.
Apalagi dengan ekspresi wajah Kyungsoo yang datar, dan Lay yang menatap kesal kearahnya.
Dua manusia savage ini ketika bermusuhan, entah mengapa lucu sekali.

"Biasa saja. Lagipula tidak ada yang spesial diantara kami." balas Lay yang akhirnya mengerti arah pembicaraan Chen.

"Jangan mengelak, jika kau terlambat sedikit saja, kau akan menyesal." ujar Sehun tenang.

Lay menatap Sehun dengan tatapan tak paham, dan itu membuat mereka semua menghela napas kasar.
Iya, sebodoh ini Lay dalam urusan percintaan.

________________________________

Gua balik, blm ada part romance ya gaes.
Sabar, lagipula masih konflik awal:)
Beberapa tokoh juga blm muncul, masih nunggu timing yg tepat.

Oke, segini aja enjoy the story and see you next part❣️

First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang