12

154 102 7
                                    

Lay menatap ponselnya dengan kesal, harusnya Chanyeol ikut berlatih dirumahnya hari ini.
Namun pria itu tidak hadir, dengan alasan jika ia tengah sakit perut akibat kebanyakan makan saus.
Yuqi yang menatap raut wajah kesal Lay pun akhirnya memberanikan diri untuk mendekati pria itu.

"Lay, ada apa?" tanya Yuqi sambil menatap pria itu.

"Chanyeol tidak bisa hadir hari ini." jawab Lay sambil menaruh pnselnya diatas meja.

"Apa kita berlatih besok saja?"

"Jangan, sebentar lagi acara amal dimulai. Dan kita belum mencocokkan melodinya." ucap Lay yang mengingat jika kegiatan itu akan segera berlangsung.

"Benar juga, Chanyeol ingin menyanyikan lagu apa?" tanya Yuqi yang memang tak tahu lagu apa yang akan mereka bawakan.

"When i was your man."

"Bruno mars?"

"Iya, apa kau bisa nada nya?"

"Akan ku coba, apa kau punya video nya?"

Lay mengangguk, kemudian mencarikan video yang dimaksud Yuqi. Setelah dapat ia pun memberikannya pada gadis itu.
Yuqi menerimanya kemudian mulai mempelajari nada piano pada lagu tersebut.

Lay  berusaha mencoba mengikuti melodi yang sudah gadis itu hafalkan setengah, kemudian mencocokkan nada mana yang menurutnya masih tidak selaras dengan permainan piano Yuqi.

Keduanya menghabiskan waktu dua jam di ruang musik Lay, beberapa pelayan Lay pun sering sekali menghampiri mereka dan membawakan mereka banyak camilan.
Sayang sekali Chanyeol tidak hadir, padahal pria itu akan sangat bersemangat jika menyangkut makanan.

"Akhirnya melodi nya sudah selesai." ucap Yuqi sambil tersenyum senang.

"Benar, tidak terasa sudah dua jam kita berada disini." ujar Lay sambil menaruh gitarnya ke tempat semula.

"Iya, besok kita berlatih lagi?" tanya Yuqi memastikan.

"Tentu saja, dan Chanyeol harus ikut."

"Baiklah, apa tidak ada lagi yang harus dikerjakan?" tanya Yuqi sambil melihat jam yang berada dipergelangan tangannya.

"Tidak ada." balas Lay sambil menatap gadis itu.

"Apa aku boleh pulang?" tanyanya lagi.

"Tentu, biar ku antar."

"Ah, tidak perlu. Itu sangat merepotkan." ucap Yuqi merasa tak enak.

"Aku tidak merasa seperti itu, cepat bereskan barang-barang mu. Setelah itu akan ku antar." ujar Lay tanpa mau dibantah.

Yuqi mengangguk, ia menerima tawaran Lay karena hari sudah mulai gelap. Dan ia ingin cepat sampai rumah, karena Renjun pasti sudah menunggu dirinya.
Setelah selesai keduanya pun segera pergi.

Lay tidak langsung mengantar gadis itu pulang, pria itu mampir ke sebuah restauran cepat saji. Yuqi pikir, Lay akan makan dan Yuqi hanya menontonnya saja.
Namun perkiraan gadis itu salah, Lay membelikannya banyak makanan sebagai ucapan terimakasih dan juga maaf karena telah membuatnya pulang malam.

Jujur saja, Yuqi tersentuh dengan perlakuan Lay padanya. Pria itu sangat baik dan juga perhatian, terlebih Lay selalu mengingat adiknya yang berada dirumah seorang diri.

"Kau baik sekali." puji Yuqi sambil menaruh beberapa kantong makanan dikursi belakang.

"Kau juga baik." balas Lay sambil menatap Yuqi, tanpa disadari Lay tersenyum tipis.

"Tidak, aku tidak merasa seperti itu. Kau yang paling baik." ucap Yuqi yang tak setuju dengan ucapan Lay.

"Jangan berlebihan, aku tidak baik."

"Lay, kau itu pria baik." kukuh Yuqi, nada bicara gadis itu serius sekali.

"Yuqi, kau itu gadis baik." ucap Lay sambil menirukan suara Yuqi, lalu setelahnya ia tertawa sendiri.

"Lay, ini sudah malam. Jangan buat takut!" seru Yuqi sambil menatap Lay yang masih saja asik tertawa.

"Aku tidak membuatmu takut. Kau saja yang sudah merasa parno sendiri." ucapnya sambil terkekeh pelan.

Yuqi memukul lengan Lay, hingga membuat mobil mereka sedikit oleng.

"Jangan begitu, bagaimana jika kita menabrak." tegur Lay sambil menatap Yuqi sekilas, kemudian kembali fokus ke jalananan.

"Biar saja."

"Lalu kau mau mati bersama ku?" tanya Lay tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan raya.

"Ah iya, aku kan pulang bersama mu!" seru Yuqi yang baru saja menyadari jika dirinya satu mobil dengan Lay.

Lagi, Lay tertawa ketika melihat betapa polosnya gadis yabg berada disampingnya ini.
Yuqi yang melihat Lay tertawa pun akhirnya ikut menertawakan kebodohannya sendiri.
Dan untuk yang pertama kalinya, Lay tertawa karena seorang gadis yang saat ini tengah dekat dengannya.
Iya, Lay sudah mulai memahami seperti apa perasaannya saat ini.
Kini ia mulai mengerti, mengapa setiap melihat gadis itu jantungnya selalu berdebar tak karuan.

Menurut penelitian Baekhyun, pakar cinta tapi selalu gagal dalam urusan mendapatkan hati gebetan, jika kamu merasa berdebar tiap kali berdekatan dengannya. Itu artinya kamu sedang jatuh cinta!

____________________________________

Hola gua comeback!
Sorry banget klo flat, pendek, ga jelas atau apapun.
Disini gua sedang berusaha menamatkan cerita ini secepatnya.
Dan buat cerita 'Mashaallah Calon Imamku' , bakal slow update dan keknya update nya juga bakal tergantung sama mood gua👌.

Gua ga tau kenapa segini bnyk nya follower gua sama sekali ga ada niatan sedikitpun buat baca new story gua☺.
Gua ga tau apa klian emng gak suka saa genre nya, atau alurnya. Oh, atau mungkin karna pemeran utamanya?💆‍♀

Gua mau tegasin satu hal sama kalian, semua cerita yang gua buat itu sesuai dengan BIAS gua.
Karena gua bukan Only EXO-L, alias Mulfand, gua buat semua cerita yang berkaitan dengan BIAS gua diberbagai Boygrup. Jadi, gak cuma EXO aja.

Knp gua update cerita Lay? Because, gua beneran kangen sama domba china satu ini. Dengan gua buat cerita Lay, gua merasa bahwa rindu gua itu sudah terbayar.
Bukan berarti Lay bukan BIAS gua ya, semua member EXO itu BIAS gua. Cuma kalau di urutin Lay masih top 5 besar di list BIAS gua.

Yaudah segini aja pesan dari gua, semoga kalian mengerti dengan apa yang gua ketik disini.
Enjoy the story guys and see you next part💚

First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang