°°°•••°°°
malam.di kamar asya.
Asya menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, ia melemparkan novel nya di atas lantai dengan asal.
Asya menghela napas, membayangkan kembali kejadian dulu. Ketika ia pertama kali bertemu dengan mahen.
Pertama kali dia melihat mahen di gerbang masuk sekolah. pria tampan itu datang dengan motor berwarna merah. Asya, saat itu dia sedang tergesa gesa karena kesiangan. Hampir di tabrak oleh pria yang ternyata adalah mahen.
Saat pertama kali Asya melihat nya dia sudah memberikan tatapan sinis nya itu.padahal saat itu mahen sedang tersenyum dan hendak meminta maaf padanya karena hapir menabrak asya.
Dan sejak saat itu Asya mencari tahu tentang mahen kepada teman teman nya. atau kepada senior yang ia kenal dengan tidak tahu malu,sempat beberapa kali ia mendapatkan nama yang salah hingga akhirnya ia benar-benar tau bahwa kaka kelas yang selama ini ia cari bernama mahen.
Asya meraih ponsel di sakunya. Menatap layar ponsel. Lalu membuka galeri, dan menatap foto mahen yang sedang memaikan gitar.foto yang ia ambil diam-diam saat tidak sengaja bertemu dengan nya di perpustakaan. mahen orangnya cukup religius, saat istirahat dia kan menyempatkan waktunya untuk solat duha.
"melamun teruss"
Asya terkejut.ia buru buru menyembunyikan ponselnya "Abang!!! Kapan pulang? Asya kangen"
"Barusan. Iya Abang emang ngangenin orangnya" balas Mainaka lalu berbaring di dekat Asya.
"sya"
Asya yang sedang terdiam pun berdehem menjawab panggilan sang kaka
"hem?"
"kalo ada apa-apa cerita sama gua"
"kenapa bang? gua ada salah apa sama lo"
Mainaka mendengkus malas "gua kan jarang di rumah. lo sering sendirian,takut aja lo ngerasa gimna-gimna " Mainaka diam sejenak
"ga ada salahnya lo minta tolong,atau lo mau cerita sama gua juga ga masalah."
Asya bangkit dari tidurnya."makasih Loh." Lalu ia memukul lengan Mainaka dengan keras sampai merintih kesakitan.
"Gue laporin Lo ya! Bisa-bisanya main KDRT."
"cafe gimana aman?"
"aman. sekarang lagi sibuk banget,ini juga lagi buka lowongan. post di ig lo sya,siapa tau ada yang minat"
"oke"
Setelah menghabiskan waktu dengan mainaka. Asya langsung bergegas menuju Warung kelontong milik keluarga.
Yah ini waktunya Asya jaga warung, karena mba-mba yang biasanya jaga sedang pulang. Katanya sih bapaknya lagi sakit mangkanya mamah Asya mengijinkan si mba-mba itu pulang.
Asya duduk di kursi kasir sembari membolak-balik buku pelajaran. Ini bukan pencitraan ya, memang hari ini sedang banyak di kasih tugas.
Karena itu tugas dari mata pelajarannya yang Asya sukai jadi dia langsung mengerjakannya, sampai teliti sekali. Mata pelajaran yang Asya sukai itu geografi, alasannya? Entahlah ia saja tidak tau.
Asya membenarkan kacamata yang sedari tadi terus melorot seperti sedang bermain perosotan di hidungnya.
"Mba belii!!!" Teriak segerombolan anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeda
Teen FictionAsya cewek berambut sebahu yang kerap memasang wajah datar, Misterius dan tak tertebak. Sering kali menyebut dirinya menyukai mahen, Kaka kelas yang hampir menabraknya di awal masuk sekolah. Nyatanya dia sendiri tidak tau betul perasaannya itu pada...