Prolog

52 8 0
                                    

Matahari terbit dari ufuk timur. Burung-burung mulai terbang, mencari makan. Satu persatu makhluk hidup bangun dari alam mimpinya.

Suasana pagi yang seharusnya damai, tidak berlaku dikediaman Azalea Zelkova.

"Cuci itu baju sampai bersih! Awas aja kalo nggak bersih! Jangan harap bisa dapat jatah makan!" ujar Mona--ibu Azalea-- sembari melempar pakaian-pakaian kotor kewajah Azalea yang baru bangun tidur.

"Iya Ma" ucap Azalea pelan. Mona langsung keluar dari kamar Azalea dan menutup pintunya kasar. Membuat Azalea berjengkit kaget.

Mengelus dada sembari menggumamkan kata sabar berulang kali. Mencoba menguatkan hati. Azalea memunguti pakaian kotor yang berserakan diranjangnya.

Samar-samar terdengar percakapan Mona dan Shella--adik tiri Azalea-- "Ma, hari ini Shella mau makan diluar dong" ucapnya manja

"Emangnya anak mama yang cantik ini mau makan dimana sih?" Mona berujar lembut. Sangat berbeda ketika berbicara dengan Azalea. Nada yang digunakan Mona pasti tinggi. Bentakan.

"Itu Ma. Kata teman Shella ada cafe yang baru buka. Namanya Sapphire's cafe. Shella mau kesitu"

"Yaudah nanti kita kesana yah"

"Tapi Shella nggak mau Kak Lea ikut"

"Mama juga nggak bakalan ngajak dia. Biarin dia disini sama mbok marni"

Air mata Azalea tak bisa dibendung lagi. Hatinya sakit. Entah sudah yang keberapakalinya hal ini terjadi yang pasti dia selalu sedih. Ibunya sendiri seakan tak mengharap kehadirannya. Selalu di bentak, dicaci, bahkan dipukuli adalah makanan sehari-harinya. Azalea mencoba bersabar.

Menghapus air matanya, lalu kembali membereskan pakaian kotor Mamanya. Hari ini hari minggu. Kegiatannya adalah membersihkan rumah bersama Mbok Marni. Asisten rumah tangganya.

"Ya Allah, semoga hari ini Azalea bisa tersenyum" doa nya



















Tandai jika ada typo
Vote jangan lupa

See U^^

AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang