chapter 4 : masih ingin berlama-lama

40 11 4
                                    

Karena sudah tahu rumah kita berdekatan, Yosha mengajak aku berangkat dan pulang sekolah bersama. Itu membuat aku jadi makin dekat dan makin tahu banyak tentang kehidupan Yosha.

Yosha pulang bersama aku saat dia lagi malas nongkrong sepulang sekolah bersama anak-anak PARAT di tempat biasa mereka nongkrong. Aku tidak pernah ikut mereka nongkrong sepulang sekolah karena aku tidak terbiasa langsung main sepulang sekolah tanpa pulang untuk ganti baju terlebih dahulu.

Seperti saat ini, Yosha lagi malas nongkrong bersama anak-anak PARAT dan memberi tahu aku untuk pulang sekolah bersama dia.

Saat aku dan Yosha baru keluar kelas bersama siswa lainnya. dan menuju gerbang untuk pulang. Tiba-tiba kita berdua mendengar seseorang memanggil nama Yosha. Aku dan Yosha langsung tahu siapa yang memanggil Yosha meskipun masih banyak siswa yang berlalu-lalang disekitar kita ditambah suara riuh khas murid-murid bubaran kelas.

Suara itu dari siswa yang sekarang berlari ke arah kita sambil memakai tas. Dia bukan siswa dari kelas kita tapi aku pernah melihatnya di ruangan PARAT.

"Yosh" dia mengambil nafas dahulu karena kecapekan habis berlari "gue lihat cowok yang boncengan sama Avril!" Ucapnya dengan nada seolah yang dia ucapkan adalah informasi penting untuk Yosha.

"Dimana?" Mata Yosha melebar

"Yuk! gue tunjukkin!"

"Lo berdua tunggu digerbang! Gue ambil motor sebentar" perintah Yosha sambil berlalu. aku bingung, Yosha mau ngambil motor siapa? Perasaan dia tidak pernah bawa motor ke sekolah.

"Wa!" Siswa itu membuyarkan lamunanku "ayok!" Ucapnya sangat semangat. Kita berlari menuju gerbang menunggu Yosha.

Ada beberapa menit kita menunggu Yosha mengambil motor, entah motor siapa yang dia ambil.

"Avril tuh siapa?" Aku tanya ke siswa itu, sengaja tidak menyebut namanya karena aku tidak tahu namanya dan tidak enak jika harus bertanya siapa namanya sedangkan dia udah tahu siapa namaku.

"Lo gak tahu Avril?" Dia balik nanya dengan ekpresi tidak menyangka. Aku mengangguk.

Dia tertawa "kemana aja Lo wa, masa gak tahu Avril itu siapa"

"Pacarnya Yosha?" Tebakku.

Dia tertawa tambah kencang, sialan nih orang! Batinku.

Tidak lama kemudian Yosha datang menaiki motor yang sepertinya aku tahu siapa pemiliknya "ayok!" Ucap Yosha, aku dan siswa itu naik. Siswa itu menunjukkan ke Yosha dimana dia melihat cowok yang boncengan dengan Avril.

Setibanya ditempat yang dimaksud, kita mendapati cowok berjaket hitam dengan celana SMA sedang duduk di motor, seperti sedang menunggu seseorang.

"Lo yakin itu orangnya?" Tanya Yosha ke siswa itu. kita sekarang sedang bersembunyi di belokan dekat cowok itu menunggu seseorang.

"Yakin! gue kalau pulang lewat sini, sering lihat Avril pulang bareng tuh cowok" jawab siswa itu, terlihat sangat yakin.

Tidak beberapa lama, datang cewek cantik memakai seragam sekolah SMA, menghampiri cowok berjaket hitam itu.

"Tuh! lihat tuh! Avril tuh!" Ucap siswa itu, ternyata cewek yang baru datang itu adalah Avril.

Yosha tidak bergeming sampai cowok berjaket itu memakaikan Avril helm, baru Yosha bergerak menghampiri mereka.

Avril tampak terkejut melihat kita datang. Dia terlihat mulai cemas dan cowoknya tampak kebingungan sekaligus ketakutan.

Aku benar-benar tidak tahu apa masalah yang sedang terjadi. Siapa Avril? Apa hubungannya dengan Yosha? Kenapa Yosha harus melabrak mereka seperti sekarang?

PARATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang