chapter 3 : makin jauh makin penasaran

40 12 5
                                    

Salah satu anak PARAT sedang menghitung dan didepannya ada 3 murid dari kelas 10, sedang push up dikelilingi beberapa anak-anak PARAT "dua puluh tiga, dua puluh empat, dua puluh lima, dua puluh enam..." hitung anak PARAT

Aku tidak tahu alasannya kenapa? Anak-anak PARAT menyuruh murid kelas 10 itu untuk push up. Karena aku, Yosha dan Satria baru masuk diruangan PARAT ini dan tidak tahu apa-apa.

"Kenapa nih?" Satria mencari tahu ke anak-anak PARAT.

Sedangkan Yosha terlihat tidak berniat untuk mencari tahu, dia langsung mendekat ke Rivan yang sedang duduk sendiri dimeja.

"Tidak tahan godaan terberat di sekolah kita" jawab salah satu anak PARAT, diikuti suara tawa khas penjahat-penjahat di sinetron dari beberapa anak PARAT lainnya.

Satria hanya nyengir lalu jongkok dengan melipat satu kakinya didekat salah satu murid kelas 10 yang lagi push up "cantik ya?" Tanya Satria ke murid itu dengan nada penuh arti.

"Mereka Kenapa?" Aku tanya ke murid disebelah aku, kenapa murid kelas 10 itu bisa disuruh push up lalu murid disebelah aku memberi tahu alasannya. Otak aku langsung berpikir keras ketika mengetahui alasan murid kelas 10 ini dihukum anak-anak PARAT.

Murid kelas 10 itu terus push up, tidak ada yang berani menjawab pertanyaan dari Satria. Aku tahu perasaan murid-murid itu, mereka pasti ketakutan, Bagaimana tidak? Sekarang mereka lagi disarang singa yang didalamnya tidak hanya ada singa, tapi juga ada dinosaurus, buaya, kingkong. semua hewan buas lagi disekeliling mereka dan siap menerkam kapan saja.

Satria bangkit lalu menjawab pertanyaannya sendiri "cantik lah, kalau gak cantik, gak mungkin Lo godain" ucap Satria ke murid itu.

"Lima puluh" ucap salah satu anak PARAT yang dari tadi menghitung dan murid kelas 10 langsung membanting tubuhnya ke tanah sambil memelas ampunan. Mereka terlihat sudah tidak berdaya lagi.

Rivan yang dari tadi tidak ikut campur dan hanya duduk di singgasananya bersama Yosha. Kini mendekat ke kita

"Gue hitung sampai tiga. yang gak berdiri, ulangi push up 100 kali lagi!" instruksi Rivan, dan murid kelas 10 itu langsung bangkit walaupun beberapa ada yang sangat bersusah payah untuk berdiri karena keletihan.

Anak-anak PARAT tertawa melihat murid-murid itu menderita. Sebenarnya aku kasian melihatnya tapi bibir aku tetap saja membentuk senyuman.

Rivan mulai menghitung dan sebelum hitungan ketiga. Murid-murid itu sudah berdiri membentuk barisan menyamping.

muka mereka sangat terlihat lelah dan tarikan nafasnya sangat berat. Beberapa diantara mereka juga ada yang tidak kuat berdiri, kakinya goyang-goyang, tidak kuat menahan badannya sendiri. Menurutku ini sudah kelewatan!

"Gue gak akan bicara dua kali! jadi dengerin gue baik-baik, PAHAM?" Ucap Rivan dengan nada yang terdengar berwibawa. Mungkin Rivan ingin membuat murid-murid kelas 10 itu takut hanya dengan mendengar suaranya.

Murid-murid kelas 10 itu menjawab Rivan dengan beragam cara. Ada yang hanya mengangguk, ada yang bilang iya, dan ada yang bilang siap!

"Lo semua habis ini, keluar dari tempat ini, terus Lo ceritain apa yang yang barusan Lo semua alami ke seluruh cowok brengsek di kelas 10" Rivan memberi penekanan pada kata-kata brengsek! "kalau sampai kejadian kayak gini terulang lagi. semua cowok di kelas 10 akan mengalami apa yang kalian alami barusan" pungkas Rivan.

"Bahkan lebih parah dari yang Lo alami barusan" salah satu anak PARAT menambahkan ucapan Rivan.

"Kalau yang godain kak sara bukan dari kelas 10 kak?" Salah satu dari mereka berani mengajukan pertanyaan.

PARATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang