"Shendy tahu gak? Sekarang Yosha lagi deket sama Rani loh" ucap sara sambil senyum-senyum meledek Yosha.
"Rani siapa?" Tanya Shendy acuh
"Rani temen kita" jawab sara.
"Hah? Demi apa Lo?" Shendy tercengang, sara mengangguk. "Bagus deh, gue doain langgeng, Yosh"
"Gak. Itu cuma seru-seruan aja" elak Yosha.
"Seru-seruan apaan? Orang sara lihat Yosha godain Rani pake hati gitu. Ngaku aja deh, Yosha suka kan sama Rani?" Tanya sara dengan gesture menyebalkan
"Lo kalau sama Rani cocok, yosh" ucap Shendy "dia suka gonta-ganti cowok, Lo suka godain cewek-cewek. Dua orang kayak gitu biasanya jodoh, percaya sama gue!"
"Tuh dengerin, Yosha tuh cocok banget sama Rani" sara terlihat sangat senang memojokkan Yosha.
"Lihat aja nanti, aku cari cewek cantik, kamu jangan marah ya?" Tantang Yosha ke sara
"Ngapain sara marah? Yang ada Rani yang marah, karena Yosha udah sama Rani tapi masih cari perempuan lagi"
"Nur" Yosha memanggil perempuan yang sedang membeli sesuatu. "Nur... Nurma" perempuan itu belum juga mendengar, mungkin karena sekarang kantin sedang penuh dan cukup berisik.
Yosha kesal karena Nurma tidak mendengarnya sampai akhirnya ada salah satu murid yang didekat Nurma, memberi tahu Nurma jika dia dipanggil Yosha.
"Apaan?" Ucap nurma ke Yosha dengan nada dan ekspresi tidak senang.
"Nanti malem ada acara gak?"
Bukannya menjawab pertanyaan Yosha, Nurma malah melengos, mempunggungi Yosha. Sontak reaksi Nurma yang menolak Yosha membuat sara tertawa terbahak-bahak.
Yosha mengumpat.
"Gak usah ketawa Lo, wa!" Sial! Yosha meluapkan kekesalannya ke aku.
"Dih, kenapa gitu? Dewa kalau mau ketawa. Ketawa aja, gak usah takut sama Yosha" ucap sara. Meskipun sudah mendapatkan pembelaan dari sara, aku tetap tidak berani dengan Yosha.
"Yosh, gue bilangin ya" Shendy memajukan tubuhnya ke arah Yosha "Lo gak bisa selamanya ngandelin wajah Lo buat deketin cewek-cewek. liat tuh anak-anak kelas 10. Banyak yang lebih ganteng dari Lo. Itu yang namanya regenerasi! Gak selamanya Lo bakal dipuja-puja, pasti akan ada waktunya, orang lain gantiin posisi Lo! Gue sih bilang gini biar Lo gak stres aja. karena tiba-tiba semua cewek udah gak tergila-gila sama Lo lagi"
"Mereka boleh lebih ganteng dari gue. tapi kharisma gak bisa bohong, Shen! Gue yang akan tetap jadi juaranya" ucap Yosha sambil menaik-naikan alisnya.
"Kok ada ya? Orang yang bilang dirinya kharismatik. Harusnya kan, orang lain yang bilang kalau dia kharismatik, bukan dia" Shendy tidak habis pikir dengan Yosha. Yosha hanya nyengir mendengar keluhan Shendy "kok kita bisa sih, Ra. Temenan sama orang kayak gini?"
Sara tertawa "kita gak bisa menghindari takdir, Shen" jawab sara.
"Iya, Ra. Ngenes banget ya, takdir kita. Harus temenan sama orang kayak gini"
"Udah" Yosha menggebrak meja pelan "sukuri aja. Gak semua orang loh, ditakdirkan temenan sama cowok ganteng dan kharismatik ini. Iya gak wa?"
Aku mengangguk. Biarkan Yosha terbang setinggi-tingginya, kalau jatuh, dia yang sakit bukan kita.
Sara sama Shendy hanya geleng-geleng, tidak bisa berkata-kata lagi, melihat Yosha yang kelewat percaya diri.
Disela-sela obrolan kita, tiba-tiba murid yang dulu pernah memberi tahu Yosha tentang cowok yang bersama Avril. Berlari menabrak murid-murid dan meja kursi yang ada dikantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARAT
Teen Fiction"aku gak mau jadi pacar kamu, Itu gelar terendah buat aku" (Yosha)