Meskipun Yosha dan Satria memperlakukan aku dengan baik, tapi aku tetap harus waspada dengan mereka. teman yang baik belum tentu benar! Teman yang benar sudah pasti baik! Itu kata nenek-nenek yang ada di televisi.
Sekarang aku sedang berjalan mengikuti Yosha dan Satria ke salah satu tempat disekolah ini yang belum pernah aku singgahi sebelumnya. Letaknya disudut sekolah, mungkin lebih tepatnya gudang sekolah, tapi murid-murid disini menamai tempat ini dengan sebutan PARAT.
Pertama kali masuk di PARAT, yang aku rasakan takut, ngeri dan tidak nyaman. bukan karena penampakan ruangannya yang membuat aku menelan ludah, tapi orang-orang di dalamnya.
Setelah melihat sekeliling ruangan yang sepi dengan perabotan, hanya ada satu meja dan satu papan tulis bertuliskan PARAT dengan huruf besar yang dibuat-buat lalu dibawahnya ada tulisan yang aku rasa kepanjangan dari PARAT, yaitu perkumpulan anak manrat.
Semua penghuni PARAT, kebanyakan murid cowok dari berbagai kelas, ada yang dari kelas 12, 11 dan hanya beberapa kelas 10. Sepertinya memang tidak ada perempuan yang berani masuk kesini, Kecuali perempuan yang sudah siap dicap jelek oleh orang-orang, karena berkumpul ditempat dan orang yang dicap jelek oleh kebanyakan orang.
Aku tidak kaget ketika melihat murid-murid yang ada didalam ruangan PARAT ini, hampir semuanya merokok. Karena disekolah aku yang dulu, hal seperti itu sudah menjadi rahasia umum. Jangankan anak SMA, anak-anak SD saja sudah banyak yang merokok, dan yang membuat aku miris, mereka melakukan itu hanya untuk terlihat keren dan ikut-ikutan. Sungguh alasan yang sangat kekanak-kanakan.
Satria yang duduk disebelah aku dan sedang merokok sempat menawari aku untuk mencobanya. tapi aku
Menolak karena aku tidak bisa merokok.Dulu aku sempat mencoba menghisap rokok karena alasan penasaran dan keren juga jika aku bisa merokok seperti teman aku yang lainnya, tapi saat itu hasilnya sangat tidak keren, aku batuk saat pertama kali menghisapnya, dan setelah itu aku tidak mencobanya lagi. Anehnya, aku malah bangga dan merasa keren dengan tidak merokok. karena sekarang sudah banyak orang yang merokok dan aku tidak merokok, jadi berasa beda dan spesial diantara cowok-cowok lainnya.
Semua murid diruangan ini, semuanya mengobrol dilantai, kecuali Rivan dan Yosha. Mereka berdua menempati meja satu-satunya diruangan ini.
Jadi diruangan ini sangat terasa sekali perbedaan antara penguasa dan pengikutnya. Aku baru tahu jika Yosha dan Rivan itu sahabat dekat. Banyak cerita menarik yang aku dapatkan dari Satria tentang mereka berdua, mungkin akan aku ceritakan nanti.
.......
"Gimana kak, sekolah barunya?" Tanya Wulan saat kita lagi bersantai diruang tengah."Ya gitu deh" jawabku sambil mengotak-atik hape.
"Gitu gimana? Kakak gak suka sama sekolah kakak yang baru?" Tebak Wulan "Muridnya nakal-nakal ya kak? Gak ada perempuan cantiknya ya kak? Pantesan kakak kayak gak semangat gitu jawabnya"
"Sok tahu!" Aku melempar bantal ke dia dan dia mengaduh "kamu sendiri gimana? Sekolah disini? Pasti gak ada yang mau temenan sama kamu kan? Karena kamu gak bisa diam, ngomong melulu kalau dikelas"
"Gak dong kak" jawabnya dengan nada bangga "banyak yang mau temenan sama adek, mereka baik semua sama adek, gak ada yang jahat, pokoknya adek bakal betah deh sekolah disini" dia terlihat sangat bahagia
"Betah karena mereka baik atau ada Cowok yang kamu suka?" Godaku. Meskipun dia masih SD kelas 5 tapi dia sering curhat ke aku tentang murid laki-laki yang dia taksir.
"Hmmm..." Dia berpikir sebentar "gak ada sih kak, cowok yang adek suka. Cowok-cowok disekolah adek yang sekarang, gak ada yang spesial. Mereka semua terlihat sama Di mata adek. Gak ada yang membuat adek jadi dag dig dug gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
PARAT
Novela Juvenil"aku gak mau jadi pacar kamu, Itu gelar terendah buat aku" (Yosha)