chapter 5 : level kebrengsekan Yosha

41 12 9
                                    

Aku tidak tahu malam ini yosha mau membawa aku kemana. "Udah, ikut aja!" Itu yang diucapkannya. Kata-kata itu seolah menghipnotis aku untuk segera bersiap-siap lalu pergi bersamanya.

Kita tiba di tempat makan lesehan, diantara remaja-remaja yang sedang berbincang-bincang di tiker. Aku melihat seseorang yang akhir-akhir ini sering aku lihat.

"Yuk!" Ucap Yosha setelah memarkirkan motornya. Kita berdua berjalan ke arah remaja-remaja yang sedang berkumpul di lesehan itu.

"Yosha beneran kesini?" Sambut seseorang yang akhir-akhir ini sering aku lihat, sara nampak tidak percaya, Yosha datang.

"dewa juga ikut?" Tanya sara setelah melihat aku ada dibelakang Yosha.

Aku menjawab dengan tersenyum kikuk.

Yosha melihat ke aku lalu menjawab pertanyaan sara "Rumahnya deket sama aku, jadi aku ajak, gapapa kan?" Yosha menjelaskan kenapa aku bisa ikut dengan dia, tapi penjelasan tidak sesuai fakta!

Sara mengangguk lalu mengajak kita bergabung dengan remaja-remaja yang ada dilesehan, yang ternyata mereka semua adalah teman-temannya sara.

Sara cantik-cantik, makannya di tempat makan pinggir jalan juga ya" batinku sedikit kagum dengan sosok sara

Setelah berkenalan, kita berbincang-bincang dengan teman-teman sara. Aku tidak tahu bagaimana cara Yosha langsung akrab dengan teman-teman sara sedangkan aku ingin berbicara dengan salah satu dari mereka aja groginya minta ampun.

"Ra, kamu punya temen cantik-cantik gini kok gak ada yang kamu kenalin ke aku sih?"ucap Yosha, temen-temen sara yang perempuan langsung salah tingkah "Kan mereka jadi gak punya kesempatan deket sama cowok ganteng"

Aku tidak tahu kenapa? Teman-teman sara yang cowok, yang hanya ada beberapa itu, kompak untuk diam. Sepertinya mereka tidak nyaman ada kita disini. Aku harap Yosha segera menyadarinya dan mengajak aku pergi dari sini.

"Sara juga tahu kali, mana cowok yang baik dan yang enggak untuk sara kenalin ke temen-temen sara" jawab sara sarkastik

"Berarti aku gak baik dong?"

"Yosha pikir aja sendiri" jawab sara lalu buang muka.

"gapapa kok Ra, gak baik. Yang penting ganteng" teman wanita sara menimpali sambil melihat Yosha dengan tatapan genit.

"Tuh dengerin" ucap Yosha ke sara "gapapa gak baik, yang penting..." Yosha menyuruh teman sara yang genit untuk meneruskan ucapannya.

"Ganteng" jawab wanita genit itu dengan tersipu malu. Sontak teman-teman sara lainnya langsung tertawa sambil menggoda temannya yang genit itu

"Emang Rani suka sama cowok kayak Yosha?" Sara bertanya ke temannya yang genit.

"Suka lah, Ra" jawab Rani malu-malu "Udah ganteng, tinggi, keren. Siapa coba, wanita yang gak klepek-klepek sama cowok kayak gitu?"

Yosha mukanya memerah, dipuji oleh Rani "emang menurut kamu. Aku keren ya?" Tanya Yosha ke Rani.

"Wah, belum apa-apa, udah aku-kamu-aku-kamu-an aja" goda teman wanita sara lainnya.

"Gapapa dong, kan. Abang Yosha orangnya sopan" bela Rani.

"Abang???????" Tawa teman-teman sara pecah mendengar Rani memanggil Yosha dengan sebutan Abang.

Yosha membuat kita makin ngakak dengan berucap ke Rani "iya dek, Abang orangnya sopan kok"

Disela-sela mereka tertawa, aku melipir ke tempat lain. Aku tidak nyaman disana bersama mereka apalagi ditambah tatapan tidak senang dari teman-teman sara yang cowok. Meskipun mereka tidak senang dengan keberadaan kita, tapi mereka tetap terhibur dengan lelucon Yosha dan Rani.

PARATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang