Di hari Sabtu yang cerah ini, ada dua orang yang akan mengikat mereka dalam hubungan yang sangat spesial, kedua orang itu telah berdiri di depan pendeta yang akan membimbing mereka
"Baiklah, kalian harus mengucapkan janji suci satu sama lain" ucap pendeta tersebut
"Roseanne aku mengambil engkau menjadi istri ku , untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Tuhan Yesus yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus" ucap Jimin dan membuat semua orang histeris, padahal mereka tak tahu di dalam hati Jimin, ia sangat ingin membunuh gadis yang ada di depannya ini
"Park Jimin aku mengambil engkau menjadi suami ku , untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Tuhan Yesus yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus" ucap rose dengan senyum yang sangat manis
"Baiklah kalian di persilahkan berciuman" setelah mengucapkan kalimat itu pendeta mundur ke belakang dua langkah, para tamu undangan sangat histeris melihat Jimin mendekatkan wajahnya ke wajah Rose
Cup.
"Yahhhhhh, kok di jidat sih, kan bisa dibibir kali" kata salah satu orang di sana
Yap, benar sekali Jimin mengecup kening rose yang mulus, ia tak ingin bibirnya tercemari oleh Rose
🔪🔪🔪
Mereka berdua sudah berada di dalam rumah mereka, ayah Jimin sengaja membelikan mereka rumah mewah agar tak menganggu mereka
"Ka-ka Ji-jimin, ka-kamu mau tidur di kamar yang sama sama aku?" Tanya Rose saat melihat Jimin masuk bersamanya
"Ya iyalah! Kenapa Lo ngga suka? Lagian ini kan kamar utama! Kalo Lo ngga mau sekamar sama gue, Lo keluar aja!" Bentak Jimin
"Ng-ngga ka, aku mau kok, se-sekamar sama Kaka" ucap rose dengan senyum manisnya
"Yaudah, Lo tidur di lantai, gue ngga mau sekasur sama Lo, najis!" Jimin langsung membuka jas nya lalu melempar nya ke arah Rose dan langsung terkena ke wajah Rose
"Auuuu" ringis Rose saat tak sengaja jas Jimin mengenai matanya
"Oh iya, Lo ga boleh ambil bantal atau apapun! Lo juga ga boleh tidur di sofa, ntar sofa gue kotor!" Ucap Jimin dan langsung menutup dirinya dengan selimut
"Hmm, yaudah aku pake jasnya ka Jimin aja sebagai bantal" ia melipat jas Jimin seperti bantal lalu menaruh kepala nya di atas jas tersebut lalu tertidur dengan 'agak' nyenyak
.
.
.Pagi hari di hari Minggu yang agak mendung ini, membuat Jimin tak bisa menjemput kekasih nya tersebut
"Halo sayang" Jimin
Rose terdiam sebentar di tangga saat ia ingin turun, ia mendengar panggilan tersebut keluar dari bibir cantik Jimin, Jimin sedang berbicara dengan siapa? Pikir nya
"Halo sayang, hari ini aku aja yang Dateng ke rumah kamu, aku mau main ke rumah kamu, dan mau liat......istri kamu" perkataan dari seberang sana membuat Rose berfikir, ya Jimin sengaja mengaktifkan loud speaker nya agar bisa di dengar oleh Rose
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopatic Husband
Fanfictionperjodohan. satu kata yang sangat Jimin benci, ia tak suka jika di jodohkan dengan gadis yang tak ia cintai, menurutnya cinta itu memilih bukan di pilih semua orang berhak mencintai, begitupun dengan Rose, gadis cantik kelahiran Auckland, Selandia B...