Part 9

4.5K 176 0
                                    

Angga dan Erina masih saling melotot. Tiba-tiba Angga menatap kedua mata Erina dengan lembut,
tersenyum manis pada Erina dan membelai-belai pipi Erina dengan lembut dan mesra.

Saat Angga perlahan-lahan mendekatkan wajahnya ke depan wajah Erina. Seketika wajah Erina menjadi Merah merona. Dengan sangat gugup Erina berkata...

" Mas Ang...ga mau nga...pain..?!?! "

" Maaf ya sayang, kalau mas tadi bicara kasar sama kamu. Maaf, kalau mas tadi ngebanting pintu dan membuat kamu jadi takut. Sekarang kamu tidur ya sayang, udah malam. "

" A...apa? "

Ucap Erina sangat kaget. Tiba-tiba Angga memeluk tubuh Erina, membelai-belai rambut Erina dan mencium ubun-ubun Erina. Angga pun kembali berkata dengan lembut...

" Mimpi indah ya sayang... "

Angga pun pergi meninggalkan Erina dan masuk ke dalam kamarnya. Dengan jantung yang berdebar-debar, Erina pun langsung masuk ke dalam kamarnya dan berbaring di atas kasurnya. Erina memegangi kedua pipinya dan berbicara sendiri di dalam hati...

" Kenapa wajahku tiba-tiba jadi panas gini? Kenapa jantungku tiba-tiba berdetak cepat seperti ini? Apa aku jatuh cinta padanya? Pada Mr. B? Kayaknya nggak mungkin deh. Mana mungkin aku jatuh cinta padanya. Aku kan benci banget melihat cowok yang kumisan dan berewokan seperti Mr. B. Aku kan sukanya cowok klimis seperti Boy. "

Tiba-tiba Erina mengacak-acak rambutnya dan berkata...

" Aish...lebih baik sekarang aku ganti baju, bersihin muka, gosok gigi, tidur dan mimpiin Boy. Boy, i love you so much...!!! "
_______________

Pagi harinya...

Angga mengetuk-ngetuk pintu kamar Erina tetapi tidak mendapatkan jawaban dari Erina. Angga pun meletakkan tangan kanannya di atas gagang pintu kamar Erina.

Saat Angga menyadari pintu kamar Erina tidak terkunci dari dalam, Angga pun langsung masuk ke dalam kamar Erina begitu saja. Angga yang melihat Erina masih tertidur dengan pulas langsung menggendong tubuh Erina. Tiba-tiba Erina mengigau...

" I love you so much, Boy...!!! . "

Angga yang kesal mendengarnya langsung menghempaskan tubuh Erina ke atas kasur yang empuk, seketika Erina pun langsung terbangun dari tidurnya dan duduk di atas kasurnya.

Saat Erina melihat Angga berdiri di hadapannya dengan tatapan mematikan sambil melipat kedua tangannya di depan dada, Erina pun langsung berkata...

" Kenapa loe bisa ada di sini? Bagaimana loe bisa masuk ke dalam kamar gue? "

" Menurut kamu gimana? "

" Loe buka pintu kamar gue pakai kunci cadangan ya? "

" Ya nggaklah...!!! "

Erina menggaruk-garuk kepalanya dan berbicara sendiri...

" Apa semalam aku lupa mengkunci pintu kamarku lagi? "

" Iya. Pelupa kok di pelihara...!!! "

" Aish...!!! Semua itu kan gara-gara loe Mr. B...!!! "

" Gara-gara mas? A...mas tahu, pasti semalam kamu lupa kunci pintu kamar kamu, karena kamu sibuk dengan pikiran kamu dan sibuk menetralkan detak jantung kamu. Iya kan sayang? "

" A...apa...?!?! Ng...ngak...!!! "

" Udah deh, kamu ngaku aja. Semalam kan wajah kamu Merah merona gitu. Suara detak jantung kamu juga terdengar sangat jelas di kedua telinga mas. "

" Apa...?!?! Aish...sialan...!!! "

Ucap Erina sangat kesal. Erina pun langsung berdiri dan berjalan menuju kamar mandi. Tiba-tiba Erina berbalik ke arah Angga dan berkata...

" Mr. B, tadi ada gempa ya? "

" Iya, gempa buatan...!!! "

" Maksudnya? "

" Pikir aja sendiri...!!! "

" Apa jangan-jangan tadi loe gendong tubuh gue, terus tubuh gue loe hempaskan ke atas kasur? Iya kan? "

" Iya. "

" What? Dasar brengsek loe...!!! Salah gue apaan sama loe Mr. B...?!?! "

" Karena kamu ngigau, i love you so much, Boy...!!! "

" Cemburu buta di pelihara...!!! "

" What...?!?! "

Mr. B (1-20 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang