delapan

1.1K 167 4
                                    

udah jam 11 malem. nara udah beres ngerjain tugasnya. the sikil juga udah ijin balik ke kandang masing-masing. dan tentu saja, ini saatnya nara untuk tidur. besok dia ada kelas pagi coy. mana dosen killer. tapi, baru aja nara mau tarik selimut, jendela kamarnya ada yang ngetok.

"ah elah gue mau tidur juga." misuh nara. tapi dia tetep bangun dan jalan ke jendela. "ngapain sih?"

"judes banget ibu peri." iya bener, itu si hangyul. tuh cowok emang hobi banget manjat balkon nara. mentang-mentang rumah berserta kamar mereka sebelahan. jadi seenak jidatnya aja.

"lagi bukannya lewat pintu depan." kesal nara terus jalan ke kasur. hangyul ngintilin setelah tutup jendela.

"lo mau gue di gaplok ama bang uyon?" tanyanya retoris. ya jelas di gaplok lah, lo masuk kamar adeknya hampir tengah malem gini.

nara cemberut. "gue besok kelas pagi, gyul. kalo lo mau minta temenin main game atau nonton netflix, next time aja lah."

"kata siapa dah."

"lah terus lo mau ngapain?"

bukannya jawab, hangyul malah jalan ke pintu kamar nara. terus ngunci pintunya.

"heh bangsat, jangan macem-macem ya!" nara ngeringsuk ke pojokan.

hangyul muter bola matanya males. "otak lo liar banget najis."

"ya abis lo nyeremin."

hangyul naik ke atas kasur, terus tiduran disana. kepalanya udah mendongak ke atas menatap langit-langit kamar nara yang berhias bintang. tanpa sadar, hangyul senyum. nara nggak pernah ngerubah kamarnya.

"kenapa sih?" nara ngedeket, tiduran di sebelah hangyul.

hangyul ngelirik. "gapapa ra. lucu aja kalo inget-inget persahabatan kita."

nara ngangkat kedua alisnya. tumbenan banget si tarjo mellow. "kesambet apaan lo gyul jadi soft gini."

"ah elah lo mah ngga bisa diajak serius dikit."

"ogah gila gue diajak serius ama lo."

hangyul menghela nafas. "gue mau tidur."

"eh? ya... tapi... kok meluk?" ujar nara. suaranya agak teredam gitu. ini sih nggak kayak dipeluk, tapi dibekep.

"besok gue kelas pagi juga, ra. bareng ya." ujar hangyul.

nara merinding dengernya. suara hangyul tuh berat-berat gitu kan ya, nah ini dia ngomong tepat di telinganya dia. kebayang kan gimana diskonya bulu kuduk nara.

"i..iya."

hangyul emang sering meluk nara, tapi entah kenapa nara ngerasa feelnya beda untuk kali ini. aneh. jantung nara malah berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

"good night, ra."

"iya gyul."

"gue sayang lo."

nara nggak jawab. apalagi ditambah posisinya saat ini yang pas banget buat denger detak jantung hangyul. dan kalian tahu? detak jantung cowok itu nggak kalah kencengnya dari nara.

so, what happen with nara and hangyul?

****

author note:
how about this chap? i hope yall like it :'

don't forget to vote, comment, and share. thank you❤

n e i g h b o a r d • hangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang