tiga belas

1.1K 149 2
                                    

"woi naracun!"

nara yang lagi jalan di koridor kampus noleh. dan detik kemudian dia berdecak sebal. kenapa sih dia pake segala noleh. apalagi yang manggil dia anak krucils.

"lu sombong banget dah kagak buka grup." ujar dongpyo begitu sampai dihadapan nara.

dohyon yang lagi makan batagor pake plastik ngangguk setuju.

"kenapa ra? ada masalah?" tanya eunsang pakai suara lembutnya, plus senyum menawan.

jangan tanya keadaan hati nara. jangan.

"tau lu, ra. gue jadi gabisa hamburin duit gue lagi nih kalo lu ga muncul di grup." sambung minhee.

iya, soalnya nara suka banget main tiga angka sama minhee. tau kan? yang kalo kita bisa capai angka yang di target, nanti keinginan kita bakal dikabulin. jujur ya, sebenernya nara gamau main begituan. tapi minhee demen bgt maksa, katanya sayang duitnya kebanyakan. padahal dongpyo udah misuh-misuh mau main tiga angka juga dan siap nampung duitnya minhee.

"iya iya maap elah. gue sibuk tugas jir, gabisa pegang hape jadinya." sahut nara.

jinu meraih lengan nara, terus gelendotan disana. "yang bener!?"

"bener anak bayiiii." nara unyel-unyel pipinya jinu.

eunsang menghela nafas. diantara keempat temen nara ini, sebenarnya eunsang yang paling peka sama keadaan. paling tau nara juga gimana aslinya. makanya dia cuman bisa hela nafas, karna ya nara nggak lagi baik-baik aja.

"yaudah yok kita makan-makan. gue yang traktir!" minhee berseru. bikin semua pasang mata berpusat sama dia. bayangin deh ya, mereka lagi ngumpul di tengah koridor. yang jelas-jelas tempat dimana orang berlalu-lalang.

dongpyo nyubit pinggang minhee gemes. "congor lo minheeeee yaallah bacot banget."

"ah anjir pedes banget sih cubitan dongpyo." minhee mengaduh sambil mengusap pinggangnya.

jinu cekikikan. "ayo nara!"

"eh e.. gue gabisa.."

suasana disana mendadak berubah. semuanya diam dan natap nara bingung.

"kenapa lagi sih anjir?" dongpyo kesal.

"ra lu lagi kena sindrom minhee apa gimana si? jadi pengennya rebahan terus." sahut dohyon.

nara ketawa canggung. "gue bukan mau rebahan dohyon haha masih ada tugas."

"tugas siapa sih? pak jamet?" minhee nyahut. ikutan kesel.

"sumpah anjir mini, yang bacot disini tuh gue doang yaallah lo gausah ngembat job orang napa!" misuh dongpyo.

nara ketawa, "iya eh bukan, pak tio. ada tugas tambahan gue."

"yaudah gapapa. nanti kalo semua tugasnya udah beres, kabarin ya?" ujar eunsang.

"ih eunsang apaan sih! kok malah ijinin nara!" ujar jinu sambil bibirnya pout gitu.

eunsang hela nafas lagi. "nara kan mau ngerjain tugas jinu. gapapa ya? nanti next time nara pasti ikut ngumpul kok guys."

"yaudah deh, sana lu hus." dongpyo dorong punggungnya nara. keliatan banget dia sebelnya.

"ih jahat banget gue diusir." nara mencebikkan bibirnya, "nanti gue janji bakal have fun sama kalian lagi, kok! maaf yaaa."

minhee ngangguk. "pulang sama siapa?"

"ah itu, udah mesen ojol ini." nara menggoyangkan ponsel di tangannya. "duluan ya semuanya. have fun!"

semua menghela nafas serempak. dan menyisakan eunsang yang justru kepikiran sama nara.

nara kenapa?

****

author note:
don't forget to vote and comment:(

n e i g h b o a r d • hangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang