Part 1

8 1 0
                                    

Syukurlah letusan gunung berapi ini telah usai. Meskipun aku terkubur oleh abu vulkanik yang menyebalkan ini tp aku tetap merasa bersyukur bisa selamat. Setelah apa yang aku alami, aku benar benar yakin hanya aku yang selamat dalam perang itu.

Baju rombeng, tak membawa apapun. Dan sedikit lapar aku pikir disekitar sini pasti ada tim yang mengevakuasi wilayah ini. Dan benar saja, aku memberikan kode pada helikopter yang berpatroli.

Aku bersyukur aku bisa diselamatkan dari tempat itu tanpa menunggu berhari-hari. Orang orang membawaku ke rumah sakit di daerah sekitar. Selama melakukan pemulihan aku di suguhkan beberapa pertanyaan tentang siapa aku dan asalku.

Pertanyaan itu sekejap membuatku berpikir sepertinya aku harus pulang. Mereka mengantarku ke kotaku. Dengan beberapa perbekalan aku sangat bersyukur dapat kembali seperti semula. Meski kini ku kehilangan semuanya disana.

Aku berjalan menuju rumah dan melihat seseorang yang ku pikir aku kenal di mobil yang terbuka kaca belakangnya. Orang itu sontak membuatku heran, siapa dia? Padahal aku tak pernah ke kota ini lagi hampir 10 tahun.

Jalan yang sekarang membuatku sedikit lupa. Pasalnya memang agak berubah, ditambah kali pertamaku kembali lagi. Apa kah ibu masih ada ya?

THE JAKSTEELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang