Saat masuk ke dalam rumah seorang laki-laki yang aku lihat di jalan tadi berada di depanku. Aku masih ingat. Wajahnya datar saat menatapku "Siapa ini Elina? ",
Ibuku berada di belakang. Ia pun memegang ku dari belakang. Dengan senyuman ini ibuku menjawab. "Inilah Arsyad, anakmu. Ia sudah pulang. ".
" Apa itu benar? ",
" Ya ayah. Aku Arsyad. Ayah sudah pulang juga? ",
Sepertinya ayahku tengah tidak mudah mempercayai aku. Wajahnya semakin serius saat menatapku seperti ini. Ia pun mendekati aku. Berdiri di depanku. Aku menatap tajam. Ia memegang kalung yang aku gunakan dan melihatnya.
" Ini kalung yang aku berikan kepada anakku dan istriku ketika aku pergi. Tanda betapa akan merindukannya aku pada kalian. Kau masih mengenakannya.",
"Aku juga merindukanmu, ayah. Bahkan saat aku belum pergi". Jawabku.
Ia menepuk pundakku. Seraya tersenyum padaku. " Aku senang kau bisa kembali lagi nak. Banyak yang ingin aku bicarakan padamu. Kita sudah sangat lama tak bertemu."
"Ya ayah aku juga ingin banyak berbicara pada ayah. ", senyumku. Lalu memeluk ayahku.
Ibu bilang ibu akan siapkan makanan yang sehabis di masaknya. Kita akan makan sama-sama. Anak remaja itu ikut bersama ibu. Ayah menceritakan bahwa itu adalah Rosa sepupuku tengah menginap di sini. Waktu itu dia masih sangat kecil. Aku pun tak sama sekali mengenalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE JAKSTEEL
General FictionSetelah insiden yang hampir menewaskan dirinya. Ia kembali kepada orang tuanya. Dan sekali lagi ia harus mempertaruhkan dirinya. Karna ia yakin hanya ia yang berani menumpaskan pelaku kriminal di kota ini.