chapter 9

125 25 10
                                    

Sudah yakin, lalu dibuat ragu lagi. Hati memang susah diprediksi. -Tiara Agatha

Tiara terbangun di pagi hari yang sejuk ini. Untung nya, kondisi Tiara sudah membaik dia pun siap untuk masuk sekolah dan bertemu dengan geng sepergilaannya itu.

"Tiara cepet mandiiii" Teriak Tasya dari bawah

"Iya bego, bawel banget sih" Gumam Tiara kesal. Tiara mendekati sebuah cermin besar dan berkaca.

"Belum mandi aja gue cantik gini,  pantes Reza suka sama gue" Ucap Tiara yang sedang bicara sendiri

"Eh tapi kan nggak mungkin kena cantik nya doang, iman gue bagus kali ya" Lanjutnya bangga

"TIARA CEPET MANDI, BELOM SHOLAT SUBUH LAGIII"

"Oh iya gue belum sholat subuh" Tiara pun langsung bergegas pergi ke kamar mandi.

Setelah selesai semuanya, Tiara menuju kebawah untuk sarapan bersama keluarganya.

"Lama banget lo, ngapain aja di atas? Ngedugem?"

"Berisik lo kak!"

"Sudah diem, ayo sarapan" Ucap Eka menghentikan perdebatan Tiara dan Tasya. Dan akhirnya mereka berdua pun menurutinya

"Pah nanti anter Tiara yaa" Ujar Tiara. Namun tak lama kemudian ada suara derum motor yang berhenti didepan rumah nya.

"Siapa itu?" Ujar Hendi, papah Tiara.

"Biar Tasya yang buka pah"

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam, eh Reza sini masuk" Mendengar nama Reza, Tiara pun langsung tersedak. Kedua orang tua Tiara hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putrinya tersebut.

"Ayo nak Reza kita sarapan bersama" tawar Hendi

"Makasih pah, tadi saya udah sarapan di rumah" tolak Reza secara halus.  Namun tiba tiba Tiara langsung mendekati Reza

"Reza tumben banget pagi pagi kamu kesini?" tanya Tiara kaget

"Emang gaboleh?"

"Ya nggak sih, tapi kenapa kesiniiii"

"Berangkat bareng"

"Kenapa ga bilang sih"

"Tiara sana berangkat, kasian lho Rezanya udah nungguin" Ucap Eka seraya menggoda anaknya

"Yaudah deh, Tiara sama Reza berangkat dulu yaa" Ujar Tiara malu malu sembari menyalami Eka dan Hendi

"Mah,  Pah. Reza berangkat dulu" Reza pun langsung menyalami mereka berdua

"Iya jagain Tiara ya, sabar sabarin kalo sama Tiara" Reza hanya membalas dengan senyuman

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam, kalian hati-hati"

"Kamu kok manggil nya papah-mamah sih, kirain bakal om- tante"

"Kan ikutan kamu, kamu manggilnya papah sama mamah"

"Tapi kan aku anaknya"

"Mau debat apa mau sekolah?"

"Iya deh iya, aku naik nih" Reza pun langsung melajukan motornya.

Sesampainya di sekolah, banyak sorot mata yang terlihat sedang memandang iri Tiara, tetapi Tiara memilih untuk tidak peduli.

"Turun, aku mau parkir"

"Siap pak bossss" Tiara turun dan menepi, sembari menunggu Reza parkir

"Ayo"

"Eh udah?"

RatiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang