chapter 14

88 16 3
                                    

- lo tetep jadi yang paling istimewa buat gue Ra, istimewa dihati gue - Reza.

Tiara terbangun dan melihat ke sekeliling kamarnya, tetapi aman-aman saja, namun entah mengapa Tiara merasakan matanya sangat berat dan begitu sembab. Apakah karena menangis semalaman? Entah Tiara tidak tahu, eh mungkin iya. Dan seperti biasa Tiara pun segera mempersiapkan dirinya untuk berangkat sekolah.

"Ra, sini sarapan dulu" Ujar Eka lembut. Tiara pun tersenyum menanggapinya, "Ya Allah.. Lindungilah emak hamba yang lemah lembut tapi kuat ini, dan kuatkanlah Tiaramu yang bar-bar ini" ujarnya dalam hati

"Badmood ya lo? Pasti PUTUS SAMA PRINCENYA"Cibir Tasya seraya menekankan kata putus

Tiara memutar bola matanya malas, andai saja Tasya bukan kakaknya mungkin sudah ia buang ke Wuhan- eh Tiara tidak sejahat itu ya. Sambil menunjukan jari tengah krpada kakaknya ia pun segera duduk disamping ayahnya.

"Tiara,,hari ini papah anter ya" Ucap papahnya

"Iya pah" Dan Mereka pun sarapan seperti biasa. Kemudian Hendi dan Tiara pun berangkat dan tidak lupa Tiara menyalami ibunya yang sangat baik, serta kakaknya yang ingin dia buang ke Wuhan. Namun, di perjalanan Tiara hanya melamun, Hendi merasa anak nya sedang tidak baik hari ini.

"Kamu kenapa Ra? Nilai ulangan jelek? Uang jajan kurang?" Tanya Hendi-papahnya

"Nggaklah, Tiara kan pinter dan rajin berhemat"Elak Tiara sembari cengengesan

"Putus ya sama prince Reza" Ledek Hendi yang membuat Tiara semakin kesal, untung bokap batinnya.

"Papah sama ka Tasya sama aja, sama-sama nyebelin. Udah ah Tiara masuk dulu, assalamu'alaikum" Ucapnya sembari menyalimi papahnya

"Wa'alaikumussalam, salamin ya buat Reza"

"PAPAHHHHH" Hendi pun segera melajukan mobil nya sebelum diamuk massa oleh anak nya sendiri, bisa berabe.

Tiara berjalan menuju kelasnya, tanpa sengaja ia melihat Reza dengan Salma yang sedang jalan bersama. Anjir nyeri-nyeri gimana gitu dibagian hati.

"Brugg... " Tanpa disadari Tiara pun tiba-tiba menabrak sesuatu.

"Eh maaf nggak sengaja,, aduh maaf yaaa,," Tiara menabrak anak kelas tetangga yang sedang sibuk-sibuk nya membawa beberapa kardus.

"Makanya kalau jalan liat arah depan, jangan ngelamun. Jadi kardusnya pada jatuhkan"

"Maaf yaa, nggak sengaja" Ujar Tiara memohon. Reza yang mengetahui hal tersebut langsung menghampiri dan membantu membereskan barang-barang itu.

"Maaf ya, dia ga sengaja" Kata Reza sembari menyerahkan kardus nya kembali.

"Kasih tau tuh, kalo jalan liat-liat, jangan bengong aja" Reza hanya mengangguk dan langsung menatap Tiara. Tiara tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa terbengong dengan kejadian tadi.

"Reza" Panggil Salma sok imut, Tiara yang melihatnya merasa jengkel. Ewh,,,

"Ayo" Lanjutnya

"Gue pergi dulu ya" Pamit Reza pada Tiara

Hati Tiara terasa sesak, ia yang biasanya selalu bersama Reza, kini harus tergantikan oleh Salma, musuh bebuyutannya sendiri. Tiara pun menuju kelasnya. "Sabar Ra, gaboleh ngelirik mantan, Go Go MOVE ON" Ucapnya dalam hati

RatiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang