[four]

82 16 0
                                    

"Haruta! Kemari" ujar Ryuka di ambang pintu kamar adiknya itu. Haruta berbalik kebelakang dan menatap Ryuka dengan tatapan malas.tapi Ryuka masih menunggu hingga Haruta datang padanya, atau jika tidak, Ryuka tidak akan pernah pergi. Saat tepat di depannya, Haruta mengangkat kedua alisnya. Ryuka tidak menganggap dan langsung mengecek seluruh bagian wajah Haruta dengan detail. "Ya! Apa yang merasuki mu hingga seperti ini!?" Tanya Haruta dengan nada kesal.
"Baiklah selesai" ujar Ryuka mengabaikan pertanyaan Haruta. Kemudian ia menceklis sesuatu di kertas yang ia bawa. "Baiklah. Wajah mulus, sinkron, tampan. Kau cocok jadi Modelku!" Ujar Ryuka. Haruta malas melihat kelakuan kakaknya yang aneh seperti itu. "Aku tidak mau. Bahkan jika kau memberikan jaminan gitar baru untukku sebagai hadiah setelahnya" ujar Haruta dengan nada dingin dan langsung menutup pintu kamarnya. Wajah bebek Ryuka kembali muncul. "Menyebalkan! Awas jika kau meminta cat untuk gitarmu padaku!" Ancam Ryuka, kemudian pintu kamar Haruta terbuka lagi dan menampilkan Haruta dengan wajah masa bodoh. "Bagaimana aku mau mengecat ulang gitarku sedangkan gitarku saja hilang karenamu." Ujar Haruta yang kemudian langsung menutup pintu kamarnya lagi.
      "Bagaimana ini!!" Teriak Ryuka depan kamar Haruta. Lomba yang dibicarakan oleh Yeri kemarin ternyata mewakili sekolah. Dan Ryuka memilih lomba face painting untuk dia ikuti. Dan ternyata sekarang ia kesulitan sendiri.
----------------------------
      "Aahhh Yeri!! Bagaimana ini? Adikku tidak mau menjadi modelnya. Siapa yang harus kupilih?" Gerutu Ryuka pada Yeri yang kini tengah bersebelahan dengannya. "Mudah saja, kau minta Jino melakukannya. Bukannya dia tergila gila Padamu hingga rela melakukan apapun untukmu?" Goda Yeri pada Ryuka, "aku bisa saja meminta Jino melakukan hal itu. Tapi kudengar Jino juga mengikuti salah satu lomba yang ada. Bagaimana bisa?" Jawab Ryuka dengan nada kecewa. "Kau punya principal prince-mu itu kan?" Jawab Yeri. Ryuka kemudian menganga dengan saran Yeri, "maksudmu JeongWoo?" Tanya Ryuka yang dibalas anggukan oleh Yeri. Kemudian ia memeluk Yeri karena merasa telah dapat pencerahan dari malaikat.
     JeongWoo mungkin akan sulit dibujuk untuk melakukan hal yang menurutnya sama sekali tidak berguna. Tapi jika mendengar bahwa ini mewakili sekolah, ia pasti akan langsung menerimanya.
---------------------------------
     "JeongWoo oppa?" Tanya Ryuka pada JeongWoo yang masih sibuk dengan novel fiksi yang berbeda dari hari kemarin. Mau tidak mau, JeongWoo harus melihat ke arah Ryuka, daripada ia harus mendapati Ryuka terus ada di hadapannya. "Jadilah bagian dari festival kesenian tahun ini, ok!" Tanya Ryuka pada JeongWoo. "Memangnya kenapa?" Untuk kali ini, JeongWoo penasaran kenapa Ryuka memintanya untuk hal berbau seperti itu.
"Jadilah model untuk lomba face painting. Jika kita menang, maka bukan hanya aku dan oppa yang akan terkenal, tapi sekolah kita juga akan mendapatkan reputasi sangat baik" ujar Ryuka panjang lebar yang kemudian dibalas anggukan oleh JeongWoo, "jadi kau setuju?" Tanya Ryuka. "Biar kupikirkan dulu" jawab JeongWoo dingin. Kenapa dia memintaku? Padahal banyak yang lebih suka melukis wajahnya dibandingkan aku yang menyentuh cat pun jarang.
"Bagaimana jawaban JeongWoo?" Tanya Yeri pada Ryuka,"begitulah. Dia bilang akan memikirkannya dulu. Semoga saja dia setuju". Kemudian Yeri menepuk tangan Ryuka berulang kali sambil melihat ke arah belakang. Ia melihat JeongWoo yang berjalan menuju mereka. "Aku setuju. Beritahu aku waktu dan lokasi nya dimana, nanti aku akan langsung pergi kesana" ujar JeongWoo yang langsung meninggalkan mereka berdua. Sontak, Yeri dan Ryuka bertukar tatap kegirangan.

KIYOWO TALK :
Anda mendapat pesan baru dari Ryukatou.

Cepat sekali Batin  JeongWoo sembari menatap handphone nya. Kemudian ia membuka pesan itu dan membacanya satu persatu.

Ryukatou: Oppa, alamatnya di balai kota dekat rumah sakit. Kau pasti tau kan? Dan waktunya di mulai dari hari Sabtu pada pukul 09:10 hingga selesai. Terimakasih sudah mau membantuku ^3^

Entah kenapa, melihat emot terakhir di pesan itu membuat JeongWoo ingin tertawa sendiri ,gadis ini manis juga. JeongWoo tidak membalas apapun. Ia memasukkan handphone nya ke saku celana nya lagi. Kemudian melanjutkan makan siangnya yang sempat tertunda.
     Disatu sisi kantin, ia melihat Jino yang dikelilingi banyak perempuan yang berniat menggodanya. Dasar Playboy. Mungkin JeongWoo tau jika para gadis itu yang berniat sendiri melakukan semua hal itu pada Jino, tapi tetap saja membuat JeongWoo yang menatapnya merasa risih. Kemudian ia melihat makanan baru yang ada di kulkas kantin. Ternyata itu jagung yang dicampur dengan susu dan keju. Ia ingat kemarin Ryuka memberikannya beberapa jagung dan sejak saat itu ia sadar bahwa rasa jagung lebih enak dibandingkan coklat. Kemudian ia berinisiatif beli untuk diberikan pada Ryuka yang setahunya sangat suka jagung. Tapi kenapa aku ingin memberikan itu pada Ryuka?.
----------------------------
Sabtu, festival kesenian di balai kota.
     JeongWoo sudah berdiri di depan pusat informasi. Ia menunggu Ryuka yang katanya akan menyusulnya. Dan ternyata Ryuka datang tidak lama setelah kedatangannya. Kini Ryuka menggunakan setelan over all berbahan Jeans dan mengikat rambutnya menggunakan bandana. Tapi tunggu, apa ia mewarnai rambutnya?. Kenapa ia terlihat berbeda sekali? Tanya JeongWoo dalam hati.
     "Annyeong,Oppa!" Sapa Ryuka yang diyakini JeongWoo akan segera muncul. "Ne, Annyeong!" Jawab JeongWoo. Hal itu membuat Ryuka merasa senang, karena setelah bertahun-tahun menyapa JeongWoo, baru hari ini ia mendengar jawaban dari principal prince-nya itu.
Prince ku tampan sekali, batin Ryuka yang melihat JeongWoo di dalam setelan kemeja berwarna coklat dengan celana di atas mata kaki berwarna cream. Dan sepatu Nike putihnya memang benar benar membuatnya diperhatikan orang orang. "Ayo ikut aku!" Ujar Ryuka yang kemudian diikuti JeongWoo dari belakang.
     "Hai bro!" Sapa Haruta yang disambut dengan tos oleh JeongWoo. Haruta memaksa ingin ikut kepada Ryuka ketika mengetahui di festival itu ada demo tentang musik. Dan Ryuka paling tidak bisa menolak permintaan adiknya. JeongWoo dan Haruta memang sering bertemu dan menjadi akrab sejak mereka mengunjungi Arkade untuk pertama kalinya.
----------------------------
     Setelah menerima beberapa arahan dari panitia, para peserta sudah bisa memulai lomba. Ryuka menyarankan agar JeongWoo mengganti pakaiannya dengan kaus biasa karena takut cat akan mengotori pakaian yang kelihatan mahalnya itu.
     JeongWoo duduk di sebuah kursi putar. Dari jauh, ia memperhatikan Ryuka yang dengan ahli mengatur dan menata apa saja yang ada disana. Setelah itu, ia langsung memfokuskan dirinya untuk merias wajah JeongWoo dengan cat wajah yang sudah ia siapkan. "Tutup matamu, dan jangan bergerak sedikitpun hingga aku mengatakan kalau itu sudah selesai" ujar  Ryuka menegaskan pada JeongWoo yang kemudian dibalas anggukan oleh JeongWoo.
     Kini ia menurunkan wajahnya dan mulai mengoleskan kuas dengan sebegitu Detailnya, JeongWoo bisa merasakan hal itu. Setelah selesai dengan mata, Ryuka menyuruh JeongWoo membuka matanya tapi perlahan "buka matamu dengan perlahan.". JeongWoo menurutinya. Perlahan, ia membuka matanya dan ia mendapati Ryuka yang tengah memperhatikannya dengan wajah yang begitu dekat. "Akhirnya bagian mata sudah selesai. Kau tunggu beberapa menit lagi hingga semua selesai. Kembali tutup matamu" ujar Ryuka. Namun, JeongWoo merasakan hal aneh, kenapa jantungnya berdebar?.

[🔚]My Ice TWENTY [wonwoo X ryujin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang