Aku sangat menyayangi nya mungkin aku mencintai nya. Ya bunga tengah berjalan menuju sebuah caffe dengan titipan abang nya.
Di pikiran nya sekarang hanya ada Arga. Senyum nya terus mengembang tiada henti.Sorot mata nya terhenti ketika ia hendak memasuki caffe tersebut. Dua bola mata bunga menanggap bayangan akan Arga seketika. Arga berhasil menghancurkan hati gadis tersebut.
"Arga!"
------------------------------------------------------
pip.....pip......
Bunga mematikan alarm nya dan bangun untuk bersiap siap pergi ke sekolah. Hari ini adalah hari pertama kelas dua belas nya. Dia akan bertemu orang yang sudah ia lupakan selama liburan ini.
"dek gk di anter Arga?" tanya bunda Bunga sembari memasukan wadah bekal kedalam tas Bunga.
"males bun" jawab Bunga lesu dengan wajah malas nya.
"adek mah udah putus kali bun sama Arga" sahut Raka mengambil kunci motor nya.
"yang bener dek?" bunda memandang wajah Bunga dengan serius.
"ishhh abang!" teriak Bunga sebal.
"kenapa gk cerita dek sama bunda?" tanya bunda serius.
"Bunga capek bun! Bunga gk kuat lagi" ucap Bunga dengan nada tinggi dengan mata yang berkaca kaca.
Sudah lelah Bunga memendam rasa sakit ini. Sudah cukup hati nya tersakiti. Semua pesan Arga Bunga selalu hiraukan. Tidak!bunga tidak putus dari Arga,dia masih memiliki status sebagai pacar Arga.
"maaf bun,Bunga kasar sama bunda" ucap Bunga menundukan kepala nya.
"gk papa nak,bunda tau rasa nya" ucap bunda Bunga sambil mengusap rambut Bunga sayang.
"udah dek ayo berangkat" Raka sudah menaiki motor nya menyuruh Bunga naik kebelakang nya.
"abang kapan ayah pulang" ucap Bunga dengan sorot mata kosong. Raka sangat sedih melihat adik nya. Ini bukan adik yang Raka kenal. Bunga tidak seperti ini. Dia anak yang ceria bukan pemurung.
"minggu besok" jawab Raka singkat.
Saat motor Raka sudah sampai di depan sekolah Bunga. Raka melihat Arga tengah turun dari mobil nya sambari membukakan pintu untuk seorang gadis dengan senyum manis nya. Raka harap Bunga tidak melihat itu namun gagal. Bunga melihat nya menatap Arga dengan nanar menahan tangis. Ingin sekali rasa nya Raka menonjok Arga sekarang juga.
"jangan lihat" ucap Raka.
Bunga hanya terdiam. Ia menahan air mata nya namun gagal. Setetes air mata lolos keluar dari pipi Bunga. Raka yang melihat adik nya menangis pun turun dari motor sembari berjalan menuju Arga.
"bang jangan!" teriak Bunga melarang Raka.
"BERENGSEK!"
Bukk....
Satu tinjuan mendarat hangat di pipi kiri Arga. Sontak Arga terkejut melihat siapa yang berani menonjok nya begini. Ia melihat Raka dengan wajah datar nya. Ia sudah tahu jelas mengapa Raka begini. Arga memandang kearah Bunga dengan sorot mata kosong. Bunga yang merasa di lihat pun membuang muka. Jika Arga menatap nya ia akan merasakan sakit.
"apa apaan ini?!" Dian yang melihat Arga terkena pukulan pun merangkul lengan Arga dengan kuat sembari menatap wajah Raka sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga
Teen FictionTersakiti kata yang selalu di rasakan bunga. Melihat Arga membuat hati nya hancur berkali kali. Tidak akan terulang lagi ia mencintai dan menyayangi laki laki tersebut. Menyayangi Arga dapat menyakiti dirinya dan mencintai Arga adalah sebuah kesalah...