Sorot Mata

170 13 0
                                    

Jika hari dapat berlalu dengan mudah mengapa masalah tidak semudah itu berlalu?

------------------------------------------------------

Bunga tengah duduk dengan menahan semua ketegangan dan gejolak di dalam hati nya. Semua pasang sorot mata menatap nya tajam. Arga yang membuat nya begini. Dihadapan nya Arga tengah duduk terdiam sambil menahan rasa sakit di pipi nya akibat pukulan Raka. Bunga di buat malu sekali sekarang.

"ngapain lo nunduk?" tanya Arga lembut tidak seperti tadi yang suara nya seperti ingin membunuh orang.

"gk papa" ucap Bunga menetralkan degup jantung nya.

"nih obatin luka gua, kan abang lo yang bikin gua begini jadi lo harus bayar semua nya" jelas Arga memberikan sekotak obat P3K.

Hati Bunga merosot jatuh jauh kedalam jurang. Arga meminta nya mengobatinya demi membalas perbuatan Raka. Bunga benar benar di permalukan. Bunga sangat sayang Arga dia tetap akan lakukan itu demi Arga.

"permisi" ucap Bunga sambil mengobati luka Arga.

"udah?" tanya Arga.

Bunga hanya mengangguk singkat sembari menutup kotak obat P3K dan menyusun isi nya. Sorot mata banyak yang memandang Bunga benci berdekatan dengan Arga.

"balas pesan gua" ucap Arga dingin menatap Bunga dengan sorot mata tajam.

"emang kenapa kalo gk di bales?" tanya Bunga malas menatap wajah Arga.

"gua khawatir" ucap Arga jujur.

"sejak kapan lo khawatir sama gua?" Bunga menahan sesak di dada nya. Ia tidak ingin mengatakan itu namun ia harus demi Arga sadar. Bunga bahagia Arga menghawatirkan nya.

"sejak lo jadi pacar gua" ucap Arga datar.

"pacar lo siapa?gua apa Dian" tanya Bunga menghujam Arga.

Arga terdiam. Menatap wajah Bunga yang suram. Arga sudah tidak menemukan kebahagiaan di diri Bunga. Berhasil Arga berhasil membuat Bunga hancur. Arga pacar macam apa dia membuat pacar nya sendiri seperti ini.

"bunga" panggil Arga lembut.

"hm"

"gua boleh peluk lo gk?" tanya Arga.

"nanti Dian dateng gima.." belum Bunga menyelesaikan ucapan nya Arga sudah memeluk Bunga dengan erat seperti takut kehilangan.

Rindu, Bunga rindu akan pelukan ini. Arga yang manis tidak dingin pada diri nya. Arga yang manja pada diri nya. Bunga rindu semua akan kenangan indah bersama Arga.

"jangan lepas" ucap Arga seolah olah tidak ingin kehilangan Bunga.

Tangis, Bunga ingin sekali menangis di pelukan Arga. Ia memang pacar nya mamun ia merasa terlalu jauh menggapai Arga. Susah, ia berjuang mendapatkan Arga setelah ia dapatkan ia akan kehilangan juga karena Arga adalah sesuatu yang mustahil di miliki bagi Bunga.

"lepas" Bunga melepas pelukan Arga dan pergi meninggalkan Arga.

"tunggu saat nya Bunga" ucap Arga kecil.

"Tunggu saat nya dia pergi?" ucap Rian datang menghampiri Arga. Tampak Bunga sudah berjalan jauh.

"apa urusan lo sama Bunga" tanya Arga dengan tatapan tajam nya.

"urusan gua, untuk dapetin cewek lo" ucap Rian santai dengan menatap Arga datar.

"jangan ganggu dia!" ucap Arga menekan kan peringatan besar pada Rian.

BungaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang