Marah

3 0 0
                                    

"sampai kapan mau berada di belakng hyunna terus" ucap seorang cowo tiba-tiba.

hyunra mendongak ke atas melihat siapa yang berbicara tadi.

"kau..siapa?" tanya hyunra masih dengan isakan.

"bangun" perintah itu cowo. Hyunra langsung bangun dan menyeka air matanya.

"ikut aku" ajak cowo itu.

hyunra mengikutinya yang terus berjalan di depannya dengan gayanya yang lumayan cool ke 2 tangan di taruh di saku celana samping kanan juga samping kiri, wajahnya yang lumayan tampan juga menarik perhatian beberapa cewe, langkahnya bak seorang pengusaha, gayanya yang lumayan menarik walaupun bajunya terlihat urak-urakan.

"sampai, duduk" perintahnya lagi dan lagi lagi di turuti oleh hyunra.

"kenapa kesini?" tanya hyunra.

"mo bicara bentaran" balas cowo itu.

"sampe kapan mau di belakang hyunna, apa-apa hyunna, dikit-dikit hyunna, kau pikir hyunna bisa selalu sama elo" ucap cowo itu.

"inget lo ga boleh egois, hyunna juga berhak ngejalanin hidupnya sendiri, apa kau tidak kasian sama dia, dia punya tugas yang banyak dari pihak sekolah belum lagi tugasnya mengurusmu, memang nyokaplo di rumah ngapain aja sampe yang harus ngurusin elu kek anaknya ndiri juga hyunna" ucap cowo itu lagi.

"denger gue baik-baik, hyunna tidak akan bisa selalu bersama mu dan kau juga harus sadar itu di masa depan nanti" tegas cowo itu dan pergi meninggalkan hyunra.

"apa maksutnya sama seperti cewe tadi katakan.....apa aku...MENYUSAHKAN?" rutuk hyunra dalam hatinya.

"adekkkkk" jerit hyunna di halaman depan sekolah dan membuat hyunra berbalik.

"mo ninggalin kakak lu ya" kesal hyunna.

"suatu hari kakak juga yang pasti ninggalin hyunra" balas cewe itu dengan nada yang sedikit kaku.

"jan bercanda ok" tegas hyunna.

"dek kok baju lu kek basah-basah gitu ya, kenapa?" akhirnya pertanyaan hyunna yang sedari tadi hyunra pikirkan terlontar juga.

"di sirem" jawab hyunra biasa.

"sama?" tanya hyunna.

"ga terlalu jelas namanya seinget ku nana nana gitu" jawab hyunra pendek dan mendapat tarikan hyunna menuju ke sebuah kelas. Sampai di kelas anak yang berinisial nana hyunna....

brakk...

"lo apain adek gue selain lo sirem ha!?" bentak hyunna pada gadis itu.

"jadi lo ngadu ke kakak lo? keliatan banget nyusahinnya" balas nana dengan wajah merendahkan pada hyunra.

plak..

"berani sekali lu nyakitin adek gue, salah apa dia sama lo, sampe lo berani-berani nyakitin adek gue ha!?" bentak hyunna lagi. Sedang nana dia hanya diam setelah mendapat tamparan dari hyunna.

"inget jan pernah deketin ato sampe nyakitin adek gue mati kau di tanganku" ancam hyunna dan pergi begitu saja dari kelas nana.

"kak?" hyunra membuka suara karana sejak di perjalanan mereka hanya diaman saja.

"kenapa?" tanya hyunna balik.

"di tampar itu sakit gak?" pertanyaan yang konyol pasti bagi hyunna.

"gak" balas hyunna enteng.

"kalo gitu tampar adek" permintaan hyunra pada hyunna,kemudian..

plak..tamparan yang terbilang tidak terlalu keras mendarat di dahi hyunra membuat gadis itu meringis.

"yakkk sakit tau kak" rengek hyunra.

"kalo sakit ngapain tanya dan nyuruh, udah tau tiap hari kakak gampar juga" kekeh hyunna.

"benarkahh" jawab hyunra dengan ekspresi mengejek.

"hahahaha" mereka tertawa bersama.










ok part ini selesai dan akan di lanjut part berikutnya.....

see u next time.........

Bintang Yang Terbelah⭐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang