“Hyung! Hyung tolong lepaskan aku, ini tidak benar, Hyung!” laki-laki tanpa pakaian itu berusaha meloloskan ikatan pada tangannya yang terasa sia-sia saja karena ikatan itu kini telah sepenuhnya rapat
“Sebaiknya kau tidak banyak bicara.”
Renjun, laki-laki itu kini menyiapkan busur panahnya, mengarahkan benda itu tepat di arah perut laki-laki yang kini meloloskan air mata dari ujung matanya itu, Park Jisung, memohon atas keselamatan dirinya
“Hyung, bagaimana bisa? Aku begitu menyayangimu sebagai Hyungku, ayo debut bersama-sama, Hyung..”
Renjun terhenyak, kini netranya bertabrakan dengan netra sendu milik Jisung yang telah sepenuhnya menangis, keringat dingin membanjiri pelipis laki-laki itu
Sebelum Renjun mulai terhanyut dalam suasana, laki-laki itu mengangkat busur panahnya pada Jisung yang kini tersenyum padanya, bahkan ketika satu buah anak panah berhasil mencetak poin 9 di perutnya, laki-laki itu tetap tersenyum sembari meringis kesakitan
Kembali netra Renjun bertabrakan dengan netra milik Jisung yang berubah sayu, laki-laki itu tetap tersenyum tipis, sembari memicingkan matanya, merasakan perih di bagian perutnya sebelum kemudian Renjun mulai meloloskan satu buah anak panah dan mengenai poin 9 lagi disana
Tanpa mempedulikan Jisung yang sudah sekarat, Renjun meloloskan anak panah terakhirnya, mencetak poin 10 disana, membuat Jisung kini kehilangan kesadaran sepenuhnya
Bukan rasa puas yang didapat oleh Renjun, melainkan laki-laki itu kini berjongkok, merangkul lututnya, menyembunyikan raut wajahnya dari ‘adik’nya yang kini menggantung tak bernyawa
Ia menangis, ia memanah bagian perut jisung, namun yang terasa nyeri justru hatinya, ia merasa begitu lemah sekarang
Namun pikiran tentang ibunya kembali menyadarkan laki-laki itu, diusapnya air mata yang membanjiri pipinya, kemudian ia bangkit dan hendak meloloskan diri dari klub archery, namun berhenti ketika seseorang diambang pintu menatapnya tak percaya
Lee Haechan
Renjun menepuk pelan bahu laki-laki yang menatap kosong kearah mayat yang menggantung di sudut ruangan “Aku tau kau tidak akan mengatakannya pada siapapun..”
Ketika Renjun telah berlalu, hanya atmosfer hampa yang berada disekitar Haechan, membuat laki-laki itu tidak tau harus berbuat apa, ia menyibak surainya kebelakang
Seakan ditolong, sebuah suara yang datang dari arah belakang membuat atmosfer disekitar Haechan berubah menghangat, ketika gadis itu, menyerukan namanya
“Haechan kau bilang akan langsung kembali..”
*
yay akhirnya spin off ini tamat, spin off ini memang cuma mau melihat dari sudut pandang Renjun yang ga akan diceritakan di 'Bitch Inside' atau sequelnya Anathema ini, nanti part Haechan dan Jeno akan ada porsinya di Bitch Inside
jadi, baca 'Bitch Inside' juga ya!
note : kontennya lebih mature ya, di beberapa part ada 18+ nya, mengikuti alur ceritaluh ya guysssss❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] ANATHEMA : The Face of Angel [✓]
Misterio / Suspenso[𝐍𝐂𝐓 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦] Seorang trainee idol ditemukan tewas mengenaskan di klub archery dengan perut dilukis menjadi target panahan, pun panah itu berhasil mencetak skor 10 disana ©peachiologist, 2019