Bab 8 [REVISI]

1.5K 62 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN SEBAGAI TANDA APREASIASI PEMBACA TERHADAP KARYA AUTHOR

Happy Reading~

Sesampainya dikelas Nayya dikejutkan oleh dua pasang mata yang seolah-olah mengintrogasi Nayya. Ya siapa lagi kalo bukan Amanda dan Sherin, mereka berdua menatap Nayya dari atas sampai bawah menelisik dengan penuh pertanyaan hingga Nayya mengibaskan tangannya didepan wajah Amanda dan Sherin.

“Kalian kenapa sih? Ada yang salah sama gue?” tanya Nayya heran lalu mereka mengangguk membuat Nayya semakin bingung.

“Lo sama Sam kenapa makin lengket? Bukannya lo udah bilang kalo lo gak tertarik sama dia?” tanya Amanda dengan nada ketusnya. Nayya sudah siap menjawab namun disela oleh Sherin yang ikut meng ‘iya’ kan ucapan Amanda.

“Dan semenjak gue sama Manda liat lo lagi ‘sesuatu’ sama Sam di gudang membuat gue semakin yakin kalo lo ada apa-apanya sama Sam. Cepetan jelasin ke kita!” ujar Sherin sambil mengguncang-guncang 'kan bahu Nayya membuat Nayya mencengkram tangan Sherin lalu menghempaskannya dari tubuhnya.

“Dengerin, dia selalu maksa gue buat ikut sama dia kalo enggak gue diteror sama dia. Dia selalu bilang kalo gue miliknya gue gak boleh jauh dari dia, itu bikin gue risi. Makin risi lagi kalo gue nolak.” Ucapan Nayya yang bohong itu sontak membuat kedua temannya speechless karena memang baru kali ini Nayya membicarakan keluhannya sejak kepulangannya dari luar negri.

“Kenapa lo gak bilang dari kemarin? Kita kan bisa bantu lo Nay, gue merasa gagal jadi sahabat lo kalo gini caranya.” Nayya mengusap pelan bahu sahabatnya itu dan langsung berpelukan.

Sangat sederhana memang persahabatan mereka. Jika ada terjadi kesalahpahaman maka mereka akan membicarakannya baik-baik lalu meluruskan kesalahpahaman itu dan berakhir dengan pelukan.

“Eh eh tau gak, kakak kelas itu ...,” dan kalian pasti paham kalo cewek udah kayak gitu pasti mau apa? Yap gibah time. Mungkin sudah menjadi kewajiban bahkan kebiasaan dikalangan cewek kalo soal gibah menggibah padahal mereka tahu itu dosa.

***

Selesai pelajaran ketiga Nayya ijin untuk ke kamar mandi sebentar karena sejak pelajaran kedua mula dia merasakan sakit perut yang luar biasa. Dengan langkah terburu-buru dia bertemu dengan Sam yang berjalan mendekat ke arah Nayya padahal jelas-jelas raut wajah Nayya sudah menampilkan bahwa dirinya kesakitan.

“Jangan sekarang, gue gak kuat.” Sam menatap Nayya yang tengah kesakitan sambil memegangi perutnya.

“Kenapa? Lo gak papa?” tanyanya yang jelas-jelas kalo Nayya sedang tidak baik-baik saja dan itu membuat Nayya sangat kesal.

“Lo bisa gak sih lepasin gue dulu?! Gue udah gak kuat!” teriaknya sambil menghempaskan tangan Sam darinya. Namun saat melangkah, Nayya sudah ambruk ke lantai dan saat itu yang terakhir dia lihat adalah bayangin panik seseorang yang tampak asing bagi Nayya.

Alterego [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang