Part 10

624 28 6
                                    

Rindu kata Dilan itu berat, tapi menurutku yang berat itu melawan nafsu amarah kita terhadap orang yang menghina kita…
~MUHAMMAD VALERON~
…………………………………….

Author POV

Setelah Elvateeh menggertak mereka dengan ancaman laporan kepada Febryan Ramadhan, seketika kelas menjadi sepi, karena Febryan berada dibelakang Elvateeh yang saat itu membelakangi pintu masuk.

"Kenapa kalian berdua diam aja? Apa kalian takut dengan saya, selaku ketos SMP? Apa kalian takut dengan kedudukan ayah saya?" Ucap Febryan dengan tegas. Setelah Febryan selesai bicara seperti itu, ada yang menjewer telinganya sambil berucap.

"FEBRYAN RAMADHAN, KAMU SAYA SURUH BERSIHKAN KELAS 7 & 8. MALAH BERHENTI DI KELAS 9, NGEBENTAK ANAK SAYA PULA." kata guru itu tegas.

"Ah elah pak Arka, salahin Athallah tuh. Dia duluan yang ngehina Kaicen yang jelas-jelas di tindas oleh geng nya Adi Satrio, malah ditambah lagi sama Valen yang ngehina Veron simpanan mantan istri pak Arsyad. PERMISI" kata Febryan yang menekankan kata “Permisi”

"Kalian jangan tiru ketos kalian ya? Sekarang kalian belajar apa?" kata Pak Arka dengan lemah lembut.

"Iya pak, sekarang pelajaran bahasa Inggris oleh pak Hamka" Ucap Daffa sang  ketua kelas

"Och. Emang kalian gak tahu, kalo pak Hamka sekarang pindah ke SMP dan SMA Merah Putih? Guru kalian plus wali kelas kalian adalah pak Algi, sebentar lagi beliau akan datang." Veron mulai merasakan aura panas dan dingin disekitarnya, saat mendengar pak Arka selaku wali kelas, kelas 8.

"Assalamualaikum dan selamat siang anak-anak ku semuanya." Sapa pak Algi sambil terheran karena melihat kakak sepupu ter-jahil didalam hidupnya, yang sayangnya seumuran dengan pak Arka.

"Wa'alaikumussalam dan selamat siang juga pak." Ucap mereka semua dengan kekompakan yang haqiqi

"Oke anak-anak, karena guru sekaligus wali kelas kalian sudah berada disini, saya selaku guru bimbingan konseling dan wali kelas 8 mengucapkan semangat belajar untuk ujian, terutama Athallah" Sambil mengerlingkan mata genit kepada pak Algi, pak Algi hanya bergidik ngeri.

"Oke anak-anak sekalian, lupakan kelakuan guru BK kalian. Sekaligus kakak sepupu saya, kita mulai belajar nya. Kemaren pak Hamka ngasih tugas enggak?" Tanya pak Algi dengan nada lembut.

"Kok pada diam sih? Kalo ada yang mau ditanyakan silahkan" Lanjut pak Algi.

"Pak Algi kenalan dulu dong, biar kita tahu. Sertakan umur nya ya pak, saya yakin usia bapak masih 17 tahun. Mungkin karena bapak pintar, bapak jadi guru disekolah ini" Saat mendengar anak perempuan itu bilang begitu sebut saja namany Adinda, Resa langsung berbisik kepada Veron.

"Ron kayaknya daddy kamu bakal di gebet tuh sama si Dinda, pasti Daffa bakalan mundur alon-alon ini mah hehehe." Bisik Resa pada Valeron sambil cengengesan enggak jelas (samar)

"Gak sudi aku punya mama muda yang seumuran sama aku Res" Balas Valeron bisik-bisik juga.
Pak Algi yang dari tadi bengong langsung nyaut.

"Oke, Perkenalkan nama saya Algiano Ramadhan, saya pelatih sepak bola Garmud sekaligus guru bahasa inggris dan wali kelas kalian. Usia saya 39 tahun, saya duda beranak 8, semuanya mungkin ikut saya. Segitu saja perkenalan dari saya, kita lanjut pelajaran yang selanjutnya." Ucap pak Algi tegas agar gak ada lagi yang bertanya-tanya untuk menghambat pelaksanaan kegiatan belajar siswa dan siswi yang sebentar lagi menuju ujian Semester satu dan akan menghadapi ujian kelulusan, yaitu ujian nasional.

"Jadi didalam bahasa Inggris ada yang namanya Verb (kata kerja)  dan ada yang namanya Noun (kata benda) dan ada kata to be, yaitu orang atau sekumpulan orang yang melakukan pekerjaan, yang memiliki sesuatu dan yang berbicara secara berdialog. Ada yang bisa mencontohkan?" Veron yang sedang melamunkan kejadian tadi, disaat Adinda bertanya terhadap daddy nya dan dengan jahil nya Resa mengangkat tangan Veron ke atas. Veron langsung kaget sambil menghempaskan tangannya Resa dari lengan putih nya.

"Ya, yang angkat tangan barusan silahkan maju dan tulis contohnya." Ucap pak Algi tanpa melihat Valeron yang dari tadi sudah berdiri di dekatnya.

"(-)What do you have Resa?
(+)I have 3 Pencil's" Tulis Veron di papan tulis. Setelah itu Valeron berdiri cemas, pak Algi yang saat itu belum melihat Veron langsung kaget kala mendongakkan kepalanya dari meja yang dipenuhi dengan buku-buku tugas dari kelas 7 yang membutuhkan Nilai bahasa Inggris.

"Oke untuk Muhammad Valeron silahkan duduk kembali dan jawabannya benar sekali, oke karena saya harus bersiap melatih Garuda Muda untuk kejuaraan nanti. Saya sudahkan sampai disini dan untuk Valeron jangan pulang dengan alasan mommy telpon suruh pulang, oke. See you next time, eh iya satu lagi tugas kalian menulis seperti contoh yang diberikan Valeron dengan to be yang berbeda. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan selamat siang." Ucap pak Algi lembut dengan penuh senyuman yang menyejukkan hati para Siswi dan guru-guru wanita nya. Setelah pak Algi keluar, Daffa lalu nyamperin Veron yang terdiam menunggu bel pulang berbunyi. Karena setiap hari Rabu hanya dua pelajaran dan dilanjutkan dengan game yang telah disediakan oleh ketua osis, agar murid-murid nya tetap semangat walaupun acaranya hanya satu minggu sekali. Daffa lalu bicara.

"Veron, kamu mau bawa buku di bu Maya gak? Sekalian aku mau ke kantor nih, mau ngasih absensi ke pak Bambang dan pak Arka" Ucap Daffa hati-hati, karena mengingat ucapan nya Valentino yang menyakitkan hatinya dia.

"Gak usahlah, toh aku juga udah malas jika harus ketemu bu Maya yang sudah jelas menginginkan wajah baby face nya daddy" Ucap Veron berusaha santai.

Segitu dulu ya

Kegilaan Timnas U-18 dan Timnas U-15Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang