24. Queen

6K 369 67
                                    

Vote dulu sebelum membaca!
Follow dulu sebelum komen!

Play in mulmed...

Galaksi berhenti sejenak saat melewati kelas Queen, dimana hari terakhir ujian nasional cewek itu masih belum juga masuk sekolah untuk mengikuti ujian. Galaksi bahkan rajin ke rumah Queen untuk melaksanakan tahlilan bersama teman-teman lainnya, namun ia sama sekali tidak pernah melihat Queen disana.

Galaksi tersenyum kecut melihat rentetan pesan darinya untuk Queen yang sama sekali tidak mendapat balasan, ia scroll layar ponselnya menunjukkan pesan beruntun yang selama ini sering Queen kirimkan padanya lalu ia abaikan.

"Hey..." seru Deby sambil menepuk bahunya. "Mau pulang, ya? Barengan dong.."

Galaksi melepaskan tangan Deby yang bergelanyut manja di lengannya.

"Lo pulang duluan aja, gue masih ada urusan." sahut Galaksi yang sudah berjalan lebih dulu.

Deby berdecak dan segera menyusul Galaksi menuju parkiran sekolah.

"Mau ke rumah Queen lagi?" teriak Deby yang di abaikan Galaksi. Cowok itu sudah memasang helm nya dan naik di atas motor.

"Galaksi!" panggil Deby saat Galaksi sudah meninggalkan pelataran sekolah. Ia berdecak sebal dan segera menghubungi supirnya.

Bulan menghampiri Deby dan tersenyum mengejek.

"Uh... Kasian, di tinggalin." serunya dan terus melewati Deby sambil bergandengan tangan dengan Bintang.

Saat Boy akan melewati Deby, tiba-tiba tangannya di tahan oleh seseorang yang ada di belakangnya. Deby mengangkat sebelah alisnya melihat Gita dengan wajah memelasnya menarik tangan Boy menuju ujung parkiran, namun ia terlalu bodo amat dengan pemandangan disana. Deby memilih untuk menunggu supir yang akan menjemputnya.

"Apa lagi?" tanya Boy sambil menghela napas lelah.

"Aku ngga bakal bahas tentang kita, aku cuma mau minta tolong sama kamu. Tolong bantu aku ketemu sama Queen." seru Gita yang membuat Boy sedikit terkejut.

"Buat apa?" tanya Boy lagi.

"Aku mau minta maaf sama dia, Boy. Aku tau selama ini aku udah jahat sama dia. Aku mohon bantuin aku buat ketemu sama Queen, ya?" sambung Gita panjang lebar menyesali perbuatannya.

"Aku mau aja bantuin kamu, masalahnya dari kemarin Queen ngga mau keluar kamar. Cuma Bulan yang di bolehin masuk ke kamar dia." balas Boy yang membuat Gita menunduk lesuh. "Cuma Bulan yang bisa bantu kamu." lanjut Boy yang mendapat gelengan dari Gita.

"Aku takut Bulan marah sama aku." cicit Gita.

"Kenapa kamu baru mikir sekarang, dulu waktu jahatin Queen kenapa ngga mikir perasaan mereka berdua?"

"Boy, aku tau aku salah. Maka dari itu bantu aku buat ketemu sama Queen. Aku mau minta maaf sama dia." Boy memijat pangkal hidungnya, sedangkan Gita mengerjapkan matanya.

"Nanti gue usahain." ujar Boy cuek, kemudian pergi meninggalkan Gita sendiri di parkiran.

Gita menatap nanar punggung Boy dari tempatnya berdiri. Kini semuanya berbeda, orang yang sangat ia cintai sudah berubah. Dan itu di sebabkan oleh ke egoisannya sendiri yang tidak mau mengerti keadaan dan terlalu memaksakan kehendak.

.

Om Rendi beserta keluarga lainnya masuk ke dalam kamar Queen dengan ijin pemilik ruangan itu sendiri. Om Rendi melihat Queen yang sedang tiduran dengan di tutupi selimut dari kepala hingga ke kaki.

Melinda, istri Om Rendi sedikit menyibak selimut Queen untuk melihat kondisi keponakannya tersebut.

"Sayang... Makan dulu, ya? Kamu dari kemarin belum makan lho." seru tante Melinda, lembut. Mereka semua menghela napas berat, saat mendapat gelengan dari Queen.

QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang