52. Queen

3.1K 245 144
                                    

Vote dulu sebelum membaca!
Wajib komen!

Play in mulmed...

Queen melemparkan tas nya di atas sofa ruang tamu dan membuka jaketnya begitu saja, ia menatap sekitar dan tidak menemukan keberadaan Boy dan Gita. Mungkin mereka berdua masih belum pulang, pikirnya.

Queen mencepol rambutnya sambil menekuk kakinya di atas sofa, ia memainkan ponselnya dan melihat adegan saat ia membuat keributan di klub. Queen menyeringai dan melemparkan hpnya pelan ke atas meja.

Cukup lama Queen menunggu kepulangan Galaksi ataupun Gita dan Boy, akhirnya terdengar suara sepatu berjalan mendekat kearahnya. Dari aroma parfum yang bercampur asap rokok, dan alcohol, Queen sudah mengetahui siapa orang yang baru saja masuk ke dalam rumah.

Galaksi berjalan melewati Queen begitu saja, tanpa sapatah kata pun teguran untuk cewek yang saat ini tengah memperhatikan nya dari ruang tamu.Galaksi terus saja menaiki tangga menuju kamarnya.

Queen mendengkus dan bangkit dari sofa untuk menyusul Galaksi. Bagaimanapun juga ia sadar, jika kelakuannya di klub di luar batas. Tapi itu semua ia lakukan agar Galaksi tidak pergi ke klub lagi, Queen hanya ingin memberikan efek jera untuk cowoknya.

Queen membuka pintu kamarnya dan melihat Galaksi yang masuk ke dalam kamar mandi sambil melepas kaos yang dia pakai. Queen mengedikkan bahunya tak peduli dan segera membaringkan tubuhnya di atas ranjang sambil menunggu Galaksi menyelesaikan kegiatannya.

Sepuluh menit kemudian Galaksi keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk putih di bagian bawah, sedangkan bagian dadanya terpampang nyata. Queen mengubah posisinya menjadi tengkurap dan menopang dagunya dengan kedua tangan, lalu bersiul sambil memperhatikan Galaksi.

Sedangkan cowok itu hanya meliriknya sekilas, sambil memakai kaos yang sudah Queen sediakan.  Queen mencebikkan bibirnya dan menarik ujung kaos Galaksi yang berhasil ia gapai dari posisinya yang tengkurap di atas ranjang. Galaksi menoleh sambil mengangkat sebelah alisnya.

Queen terus menarik ujung kaos Galaksi, hingga cowok itu terduduk di atas ranjang dan berdecak sebal. Queen menyengir dan segera menyenderkan kepalanya di atas pangkuan Galaksi. Dari bawah sana Queen bisa melihat wajah Galaksi yang terdapat lebam sehabis berkelahi tadi.

“Gue ngelakuin itu semua, biar lo malu. Terus lo ngga pergi ke klub-klub lagi.” ujar Queen sambil mengelus-ngelus pipi Galaksi.

“Gue cuma mau ngelepasin stress.” Sahut Galaksi yang langsung mendapat gelengan kepala oleh Queen.

“Buat ngelepasin stress ataupun penat, lo ngga perlu ke tempat Jahannam kayak gitu. Lo punya gue, lo bisa luapin unek-unek lo sama gue.” Seru Queen mulai kesal. “Apa dengan ngeliat bola-bola besar disana, stress lo bisa ilang? Kalau cuma bola-bola mah gue juga punya. Nih!” lanjutnya sambil memegang kedua payudara nya.

“Bego, lo!” ketus Galaksi sambil menepis tangan Queen.

“Habisnya lo nyebelin banget tau nggak sih hari ini, gue dateng jauh-jauh dari Bali cuma buat nemuin cowok bangsat macem elu? Mending gue bobok manis aja sama hot daddy yang ada disana.”

“Macem-macem lo.” ketus Galaksi sambil menarik hidung Queen. “Gak! Gak ada ceritanya lo mau sama cowok lain selain gue.” Lanjutnya sambil tersenyum tipis.

“Ih, gaya lo PD.” Seru Queen sambil menjambak rambut Galaksi, hingga menimbulkan ringisan cowok itu. “Mau gue obatin tuh lukanya?” lanjut Queen menawari.

“Enggak, gausah. Cuma memar doang, di kompres sama es batu nanti juga bakal sembuh sendiri.”

Queen bangkit dari posisinya dan duduk di atas pangkuan Galaksi.
“Bukan obat itu yang gue maksud.” Serunya sambil mengerlingkan sebelah matanya. “Obat gue beda.” Lanjutnya yang langsung melumat bibir Galaksi.

QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang