"Jangan menangis kumohon..."
Mendengar kalimat itu Yuna hanya berdiri ia namun kedua tangannya masih menutupi semua wajahnya
"Kalau ada masalah cerita saja... tidak usah sungkan..." ucapnya Yuna yang merasa tenang perlahan membuka wajahnya ia menatap pria di depannya
"DASAR BODOH! JELAS AKU ADA MASALAH! MAKA ITU AKU MENANGIS!"
Yuna tak mengerti ia hanya bisa menangis, karena pikirnya lebih baik menangis di banding melukai diri sendiri
"Yuna... Lee Yuna.... aku di sini" bisik pria di depannya itu, langkah-langkah kecil pun tercipta seakan tak percaya Yuna mendekat
berjalan perlahan membiarkan sepatu Yuna menciptakan suara kerukan kecil dengan gesekan henta tanah
"Kau...."
Yuna hanya diam ia menatap lekat mata indah yang selalu ia rindukan maaf kalau ini terdengar klise
Pencuri ciuman pertama Yuna tengah berdiri tegap di depannya langsung, dengan sebungkah harapan membawa Yuna ke dalam lautan rasa
"Terakhir kita bertemu... kau juga menangis, dan saat kita bertemu lagi kau masih menangis... selama itukah?"
Kalimatnya masih sama, sangat dalam dan menyentuh layaknya membuat surel puisi
"Kupikir Seoul akan lebih menyenangkan ternyata tidak! Rasanya masih sama, penuh air mata!" Tukas pria di depan Yuna
Yuna masih diam ia tak tahu harus bagaimana, cepat atau lambat entah kapanpun itu yang pasti Yuna punya rencana untuk memeluk pria di depannya
Tapi bukan sekarang
Nanti......Perlahan rasanya Yuna mengahangat tiap kehangatan tersebar begitu saja, membuat pipinya merona, air matanya berhenti dan senyumnya mengembang
Bagaimana tidak?
Kini mereka tengah berpelukan, sungguh kali ini.....
•••
Bugh!
Suara pukulan kencang terdengar membuat si empunya tubuh tersungkur lemah dengan darah yang mengalir dari hidungnya
"Beri tahu padaku di mana rumah gadis bodoh itu?" Teriak Eunji dengan suara keras, melihat tak ada respon dan jawaban, Eunji memberi kode kepada orang bayarannya untuk menghajar sekali lagi targetnya
"hanya aku yang tahu! Kau tak perlu tahu apapun!" Bersikeras dengan Lee Eunji memang melelahkan luar biasa
"Baiklah"
Dan nasib malang pun menimpa pria tak bersalah itu
•••
"Chanyeol! Ruangannya ada di nomor 408!" Ucap Sehun dari sebrang sana
Ya tepat sekali sekarang Chanyeol tengah berteleponan dengan Sehun, karena ia mendapat kabar bahwa salah satu teman mereka masuk rumah sakit
Tepat kini Chanyeol berada di depan ruangan 408 dengan sigap pria itu membuka perlahan pintu putih rumah sakit dan menadapati Jongin tengah duduk dengan Jongdae yang terbaring
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSEANNE (ChanyeolRose)
FanfictionHidup ini memang sulit di tebak, menerka masa yang akan datang sesulit itu Chanyeol salah satunya, harapannya selalu jadi nyata tapi untuk kali ini ia harus menelan kecewa karena kebodohannya sendiri Amaya masih mencari jalan menentukan identitas da...