Little dreamer (5)

1.3K 102 1
                                    

"Jangan sia-sia kan dia..." ucap seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang tengah, seorang wanita paruh baya, dengan baju nampak fashionable meski sederhana

"Eomma? Sejak kapan di sini?" Chanyeol segera menghampiri Eomma dan memeluknya setelah empat bulan tidak bertemu

"Eomma sudah datang dari tadi namun Karena ramai dan tak ingin mengganggu jadi aku memilih menunggi di bangku taman sembari mendengar percakapan kalian..." ucap Eomma dengan senyuman manisnya

•••

Tak terasa para teman-teman Chanyeol sudah pulang, kini di ruang tengah tersisa Chanyeol dan Eommanya mereka menikmati teh hangat bersama

"Kau punya pacar?" Tanya Eomma, dari pertanyaan ini Chanyeol dapat menebak kalau saja Eomma belum mendengar secara rinci masalah yang terjadi

"Dia, bukan pacarku..." ucap Chanyeol jujur, Eomma mengerutkan kening "lalu? Ada apa?" Tanya Eomma semakin serius "aku tak sengaja membuatnya hamil..." Chanyeol hanya bisa jujur dan rapuh kepada Eomma di saat-saat seperti ini

Setelah menjelaskan kejadian itu Eomma paham, dia mengerti betapa rumitnya masalah putranya ini "kau hebat! Kau mau bertanggung jawab... yakini dia, bahwa kamu pantas!" Eomma menyemangati Chanyeol, putranya itu tersenyum

•••

Eomma hanya sebentar, lalu ia memutuskan pulang karena Appa Chanyeol menunggu di rumah, Chanyeol pun menutup pintu dan masuk ke kamar, di dapatinya gadis manis yang tertidur. Tiba-tiba Amaya terbangun dan menangis

"Jangan......" gadis itu terlihat panik, sangat panik, deru nafasnya terdengar, air matanya mengalir. Dalam posisi duduk Amaya menutupi wajahnya dengan kedua tangan

"Ada apa?" Segera Chanyeol mendekati Amaya dan duduk di sampingnya lalu memeluknya, Amaya membalas pelukan itu erat "jangan takut..." bisik Chanyeol sembari mengelus-elus bahu Amaya "aku takut... mimpiku buruk...." lirih Amaya gadis itu "aku disini jangan takut.." Chanyeol pun membuat gadis itu tenang dan mulai kembali ke posisi tidur "tuan Park?" Tanya Amaya masih dengan suara getarnya "jangan jauh-jauh...." bisik Amaya, membuat Chanyeol refleks mendekat dan melingkarkan tangannya di perut Amaya, hingga gadis itu terlelap

Chanyeol memeluk perut Amaya dengan sangat perlahan, karena buah hatinya ada di situ "jangan mimpi buruk lagi, tidurlah, kasihan dia..." bisik Chanyeol meski Amaya tak mendengar karena sudah tertidur, pria itu juga masuk ke dunia mimpi bersama Amaya

•••

Pagi menyapa, seorang Park Chanyeol mulai merasa ada cahaya, terpaksa ia membuka matanya perlahan menetralisir cahaya yang masuk ke matanya

Di lihatnya seorang Amaya sedang berdiri membuka jendela dengan rambut panjangnya yang terurai membuatnya terlihat manis

"Selamat pagi....." ucap Amaya dengan ramah gadis itu tersenyum melihat wajah bangun tidur yang khas itu, "pagi.." balas Chanyeol yang kini dalam posisi berdiri dengan senyuman khas meski rambutnya berantakan

"Kau sudah mandi?" Tanya Chanyeol tiba-tiba "su—dah.." Amaya gugup karena Chanyeol sangat dekat dengannya kini "baiklah..." segera Chanyeol mencium pipi Amaya yang detik itu juga memerah layaknya apel baru matang, tanpa rasa bersalah Chanyeol berjalan menjauh dengan senyuman jailnya "Park Chanyeol! Itu menjijikkan!" Ucap Amaya dengan geram

•••

Keduanya berjalan menyusuri lorong rumah sakit, Chanyeol sangat tertutup, menggunakan hoodie hitam, masker putih menutupi bagian bawah wajahnya, topi hitam pun ikut masuk membuat penampilan Chanyeol tak mencolok bahkan tak ada yang menyadari bahwa seorang personel EXO sedang ada bersama mereka

"Kenapa harus ke rumah sakit?" Amaya berdecak, gadis itu sangat amat tak suka aroma obat khas rumah sakit, namun apa boleh buat "semua yang aku lakukan berdasarkan tanggung jawab, jadi hargailah!" Chanyeol menjelaskan, Amaya hanya mengangguk tanda mengerti, lalu setelah itu mereka masuk ke ruang registrasi

"Anyeong..... ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang perawat ramah "kami datang untuk pemeriksaan kandungan rutin, sepertinya beberapa bulan bahkan sampai bayi ini lahir, kami akan rutin ke sini.." ucap Amaya yang juga membalas senyuman perawat tersebut "oke! Baiklah yang saya lakukan hanya meminta nama ibu beserta ayahnya, tanggal kapan kamu menyadari kehamilanmu dan juga tanda tangan..." ucap si perawat masih dengan senyum yang sama dan menyodorkan kertas form beserta pena. Amaya langsung menuliskan namanya dan tanda tangannya juga tanggal kehamilannya selesai menulis bagiannya, Amaya menggeser kertas itu ke Chanyeol di sampingnya "tulislah tuan Park!" Bisik Amaya "maaf nona... tapi haruskah ada nama ayahnya?" Pertanyaan itu mebuat si perawat bingung "jelas.... itu prosedur kecuali anak itu tidak punya ayah... ya, dalam kasus tertentu," jelas si perawat. Dengan amat terpaksa Chanyeol menuliskan nama beserta tanda tangannya

"Nona Lee, tolong biasa saja saat membaca namaku, jangan biarkan semua orang tahu itu dan yang terpenting tetap rahasia, aku mohon...." Chanyeol sangat memohon "oke..." perawat itu bingung apa maksud Chanyeol sehingga ia segera mengambil kertas itu dari tangan Chanyeol, dan saat itu juga Chanyeol dan Amaya beranjak pergi "hah?????? Park Chanyeol???? Yang ada di lockscreen Ponsel ku???? Ini nyata bukan?" Si perawat tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya untunglah saat itu sedang sepi

•••

"Kau sudah tau bukan? Bahwa ini adalah masalah yang berat?" Ucap Lee Yuna dalam sebuah wawancara bersama salah seorang Jurnalis "aku juga tak mengerti, mungkin ia sedang mabuk? Jelas tidak, ia sadar, namun perlakuannya terlalu kasar kepadaku..." dengan segala kemampuan aktingnya Lee Yuna menangis menarik simpati banyak orang "dengan demikian apa yang akan anda lakukan kedepannya?" Tanya sang jurnalis "aku akan menegakan keadilan tanpa memandang, dia seorang 'Park Chanyeol' aku pastikan ia mengerti betapa rapuhnya wanita..." sekali lagi Lee Yuna berlagak seakan ia adalah korban dari masalah paling berat di dunia

•••

Setelah melakukan check up, Amaya pun mendapatkan sebuah map kertas dari pihak rumah sakit, dan mereka menyarankan Amaya membawa itu setiap pemeriksaan rutin

"Semua sudah selesai, tuan Park, aku ingin pulang!" Ucap Amaya yang rasanya ingin segera keluar dari rumah sakit itu "baiklah..." keduanya berjalan ke mobil yang terparkir di bagian belakang rumah sakit

Sekitar lima belas menit mereka sampai ke rumah Chanyeol, segera Amaya turun dan duduk di ruang tengah yang kebetulan sepi "aku ingin mengganti baju... tunggulah di sini..." perintah Chanyeol lalu masuk ke dalam kamarnya

Sembari menunggu Chanyeol, Amaya membuka map tersebut, mendapati foto hasil USG yang tadi ia lakukan di rumah sakit. Gadis itu tak percaya ada makhluk kecil di dalam perutnya "dia sangat kecil," ucap Amaya melihat gambar hitam putih, tak terasa air mata mengalir "maafkan eomma sayang, maafkan eomma yang nyaris menganggap mu penghancur masa depan.... maaf," Amaya menangis haru

"Ayo kita mak————" kalimat Chanyeol tercekat ketika mendapati Amaya menangis dengan gambar hasil USG di tangannya, Chanyeol pun mendekat, dengan senyuman Chanyeol duduk di samping Amaya yang memunggunginya dan tanpa sadar Chanyeol juga mengeluarkan air matanya, "dia berhak bahagia..." lirih Chanyeol sontak membuat Amaya berdiri dari posisi duduknya "aku menyesal tuan Park, aku menyesal menganggapnya penghancur masa depanku...." Amaya terisak, segera Chanyeol memeluk gadis di hadapannya itu

"Ijinkanlah aku bertanggung jawab.." Chanyeol tak bosan memohon kepada Amaya "ia berhak memiliki keluarga yang lengkap..." sekali lagi Chanyeol memohon "aku akan yakinkan diriku tuan Park.." bisik Amaya dengan senyumannya

Ayoooook siapa yang mau di peluk tuan Park?????? Wkwkkwkw voment yuk... Vote dan Comment, siapa tau abis Voment di DM sama account @real__pcy atau @roses_are_rosie

Love uuuu
@nadgby

ROSEANNE  (ChanyeolRose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang