Prolog

2.4K 108 6
                                    

Imanoel Akbar seorang pria berumur 28 tahun, mapan dengan latar belakang pendidikan sangat baik. Gelar Lc di belakang namanya, menandakan dia lulusan Universitas Timur Tengah. Maka wajar jika panggilan Ustadz juga disematkan di depan namanya. Terlebih Ayah Ustadz Iman adalah pemilik sebuah pesantren ternama dan pria itu juga terdaftar sebagai pendidik di pesantren tersebut.

Wajah tampannya kerap kali menjadi dambaan para santriwati. Banyak sekali yang berharap dilirik Ustadz ganteng itu lalu diminta untuk menjadi istrinya. Tapi sayang, Ustadz Iman tidak pernah sedikit pun melirik salah satu dari mereka. Bahkan Halimah Ubadiah, gadis cantik asal negara Ibunya pun tidak mampu menggetarkan hatinya. Padahal gadis itu berharap Ustadz Iman mau menerima perjodohan yang ditawarkan kedua Orang tua mereka. Tapi Halimah hanya menerima kekecewaan untuk harapannya.

Ustadz Iman merasa nyaman dengan kesendiriannya, dia tidak sedikit pun merasa gusar melihat teman temannya sudah meninggalkannya mempersunting gadis pujaannya. Dia yakin suatu hari nanti dia akan menemukan seorang gadis yang mampu menggetarkan hatinya dan menimbulkan benih cintanya.

Sampai dia bertemu tatap dengan sepasang mata sipit berwajah oriental itu. Sosok yang jauh dari bayangannya selama ini. Rambut kecoklatan gadis itu tergerai melewati bahu. Dressnya sedikit melewati lutut dan memperlihatkan betis putih mulusnya. Yang memikat Ustadz diawal dia ingin menatap gadis itu adalah suara merdunya yang sedang berdendang lagu Nasyid di pernikahan sahabatnya. Dia terlebih dulu terpikat suara itu. Begitu menggelitik telinganya. Sehingga dia melangkahkan kakinya keluar dari ruangan dan menatap gadis diatas panggung yang sedang bernyanyi itu. Posisinya duduk di depan organ yang dia mainkan dengan tangan tangan lincahnya. Dia menatap tak berkedip gadis itu. Hingga sebuah tangan menyentuh pundaknya.

" Suaranya merdu sekali ya, Ustadz. Aku berpikir dia santri kita tapi ternyata bukan."

Ustadz Iman menatap Banu, salah satu pendidik juga di pesantren. Dia mengangguk lalu seolah tersadar dia bergumam.

" Astagfirullah.."

Kemudian Ustadz Iman kembali berlalu ke dalam, bergabung dengan Ayah, Ibu dan yang lainnya. Suara merdu itu masih mengalun dan menimbulkan getaran aneh di hati.

" Astagfirullah..kenapa aku ini ya Allah." Bisiknya yang membuat Ibunya menatapnya.

" Ada apa Iman?" Tanya Ibunya lembut.

" Tidak bu, hanya sedikit gerah." Jawabnya asal.

COMPLICATED LOVE ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang