SATU

68 18 6
                                    

                               29 Desember 2012, Yogyakarta

Fajar kembali muncul, sinarnya mulai timbul membawa empun pagi pergi, diantara sejuknya pagi Arjuna datang dari arah timur mendekati Binar, senyuman tipis muncul disudut bibirnya. Namun gadis itu belum merasakan kehadiran Arjuna, ia terlalu sibuk membaca novel yang kini ia genggam tanpa mengamati sekitar.

“Serius banget bacanya”

Binar menutup novelnya, menatap Arjuna dengan senyuman termanisnya. Binar kembali memasukan novelnya kedalam tasnya, mengeluarkan sebotol minuman dingin untuk diberikan kepada Arjuna

“Kayanya lagi kehausan ya? ini buat kamu”

Arjuna menerimanya, dibalasnya dengan memberikan sebuah novel yang ia genggam kepada Binar, namun Binar hanya menggelengan kepalanya pertanda bahwa ia menolak pemberiannya,

“Kenapa gamau?”

“Itu ga sebanding sama novel, Jun. aku gamau”

“Anggap aja barter, lagi pula rejeki gaboleh ditolak”

“humm.. Terimakasih, Jun.”

“Terimakasih kembali, Binar.”

Mereka berjalan bersama dibawah pohon rindang diantara suara burung yang berkicauan, hanya saling bukam dan menunggu siapa terlebih dulu untuk mencari bahan obrolan. Arjuna berhenti, membuat beberapa jarak terbuat sedikit jauh dari Binar.

“Bin..”

Binar berbalik menatap Arjuna keheranan, sedari tadi ia terlalu asik dalam lamunan hingga akhirnya mulai tersadar ia meninggalkan Arjuna diseberang sana, “kenapa, Jun?” jawabnya.

                            ────────

tbc.
jangan lupa untuk tinggalkan jejak, oke?

Dear ArjunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang