DUA

58 15 6
                                    

"Aku mencintaimu."

Hembusan angin membelai paras cantiknya, menerbangkan beberapa rambut panjang tak terikatnya. Samar-samar suara Arjuna terdengar, membuat Binar terkejut oleh kalimat yang lelaki itu lontarkan, Binar memilih diam membisu tak ingin menggubris perkataannya.

ia perlahan-lahan pergi meninggalkannya tanpa memberikan jawaban terlebih dulu, Arjuna berlari kemudian berhenti lagi "aku tahu ini cukup mengejutkan untukmu, tapi aku benar-benar serius dengan ucapanku, Bin."

Binar berhenti sejenak, "Maaf, Jun. aku gabisa,"
Yang benar saja firasatnya benar bahwa Binar akan menolaknya mentah-mentah. Sungguh sudah lama ia memendam rasa namun malah berujung kecewa.

"Bin, tolong.."

"Aku gabisa Juna!"

"Bin,"

Angin pagi membawa Binar pergi dari hadapannya, daun-daun berjatuhan disekitarnya. Entah mengapa tiba-tiba badai topan menghiasi relung hati, teringat cinta tak diterima sang pujaan hati.

────────

tbc.
jangan lupa untuk tinggalkan jejak, oke?

Dear ArjunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang