"Baik semuanya sudah siap..." tanya Gira.
"Yaa..., kami sudah siap..." jawab Angela yang membawa sedikit peralatannya.
"Baiklah...!! Ayo kita pergi...!" ujar Billy yang bersemangat itu.
"tapi sebenarnya kita akan pergi kemana, sejak kemarin akh kebingungan, ayah meminta kembali kalungku dan aku ikut-ikut saja pergi dengan kalian" kata Billy.
"nanti saja di perjalanan aku ceritakan padamu. " kata angela
" Baiklah... " ucap Billy
"Tujuan pertama kita ada dimana??" tanya Devanio.
"Baik, tujuan pertama kita harus mencari batu permata yang ada di kerajaan es" kata Gira.
"Heii..., kalian hati - hati, jaga diri kalian, dan bawalah sedikit bekal ini untuk di perjalanan kalian" kata Ani sambil memberikan kantung makanan pada Billy.
"Baiklah bu..., aku ambil ini, ibu jaga baik - baik disini ya..." kata Billy.
"Iya tentu saja..., selamat jalan" kata Ani.
"Dah ibu..., kami pergi dulu bu..." kata Billy yang melambaikam tangan.
"Paman apa kita pergi berjalan kaki?" tanya Angela.
"Tentu saja tidak, kita pergi keluar desa ini dan pergi melalui portal" kata Gira.
"Owwhh..."
******
Tak lama dari itu mereka tiba diluar desa Arthevia.
"Baiklah kita buat portal disini saja" ujar Gira.
Gira membuat sebuah lingkaran cahaya dengan telunjuknya dan seketika keluarlah arus lingkaran yang sangat kuat.
Bhuusshh...!!!
Angin begitu cepat dari portal itu.
"Ayo cepat... Kalian duluan masuk ke portal itu..." kata Gira yang menyuruh Angela dan Billy.
"Baik... Ahhhh...!!!" Teriak mereka yang terbawa arus portal itu.
Dilanjut dengan Gira dan Devanio.
Kemudian setelah beberapa menit kemudian mereka tiba di kerajaan es tetapi mereka cukup jauh untuk menempuh ke istana es.
"Ahhh...!" teriak Billy.
Bruugh...!
Brugh...!
Deshh...!
"Kita sudah tiba..." kata Gira.
"Dimana istananya...?" tanya Devanio.
"Mari kita lihat dibuku ini" ujar Gira.
Semua mata mereka tertuju pada buku itu.
"Berarti kita harus berjalan dari sini, untuk mencapai ke istana es kita hanya butuh waktu tiga puluh menit saja" ujar Gira.
Zesshh... Zeshh... Zeshh...
"Heii...!!! Kalian ayo cepat" teriak Billy.
Mereka bertiga merasa bingun dan ntah apalah yang mereka pikirkan.
"Ayo..." ajak Devanio.
Untuk tiba di istana es itu mereka harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Dengan bukit salju yang begitu dalam sampai - sampai saljunya menutupi kaki mereka hingga atas lutut.
Mereka melalui gunung es yang begitu licin, dan suatu ketika Angela hampir terjatuh untung saja Billy menolongnya. Bukit salju dan gunung es sudah mereka lalui mereka tinggal beberapa menit lagi untuk menuju istana es itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Hexcilna
Viễn tưởngSeorang putri dari sang megical legendaris yang mewarisi kekuatan darinya dia adalah Artana Angela Hera. Berpetualang dengan teman-temannya untuk mencari 5 benda pusaka yang ditinggalkan sang ayah demi untuk memusnahkan para pasukan iblis di dunia...