Part 28"MUSIM DINGIN PERTAMA KITA"

180 23 2
                                    

PLEASE VOTE AND COMMENT

THANKS..


"Hujan semakin deras terdengar tak ada kesempatan untuk menunggu reda kecuali menerobosnya jika ingin segera pulang kecuali beberapa orang berpikir untuk tetap menunggu lebih lama bersama seseorang yang selalu diinginkan untuk tetap berada di sampingnya"



"soo-ya jangan lupa payungnya nak!" teriak ibu dari dapur diiyakan kyungie buru-buru takut ibunya curiga. Kyungie segera lari setelah menyambar payung lipat yang sudah ibunya siapkan diatas nakas.

"ini dari suho?"

Kai yang tak mengetahui atau memang tak peduli dengan sikap ibu kyungie jika dia datang ke rumahnya akan seperti apa. Kyungie lebih memilih jalan aman. Pagi ini saat ingin berangkat ke kampus. Alih alih ingin bersikap gentle Kai di minta menjemput kyungie di depan halte dekat komplek rumahnya saja. Karna ancaman kyungie tak akan kenal lagi jika kai bersikeras.

"aku sudah membukanya" delik kai sekilas membuat kyungie menyipitkan matanya. "tidak sopan!" protesnya

Setelah membuka kotak yang dikeluarkan dari sebuah tas kecil yang membungkusnya. Kyungie sedikit bingung kenapa suho memberikan itu padanya setelah kai menceritakan sejarah syal yang kini kyungie elus sangat lembut di tangan.

"jadi maksudnya ini syal yang pernah suho berikan pada soo-ya dan soo-ya kembalikan sebagai kado ulang tahun dan sekarang dia berikan padaku?" mencoba menyimpulkan rangkaian cerita kai. Lalu kai mengangguk pelan.

Menarik napas. "ini hangat aku akan pakai" siap mengalungkan syal. Tiba-tiba kai menghentikannya "bisa gak kamu pakai ini nanti saja" manik matanya terlihat berbicara jika itu akan menyakitinya karena soo-ya. Kyungie mengangguk pelan meski terheran namun dia berusaha menghargai tatapan kai yang serius. Kaipun siap menghidupkan mesin lalu rintik hujan mulai meneteskan bulir di atas kaca mobilnya.

Angin barat sudah bertiup di langit seoul. Musim terus berganti tapi tidak dengan perasaan kai yang semakin kuat pada kyungie. Namun apalah daya dia hanya dianggap saudara oleh kyungie. Bagi kyungie memiliki sahabat lebih penting dari pada pacar yang berakhir putus. Sangat tragis jika itu benar-benar terjadi.

Hujan mengguyur seisi kota siang ini. Membuat cuaca di luar dengan kekhasannya terlihat dari balik kaca di perpustakaan.

Drrtt.. ponsel kai berdering di atas meja belajar di perpustakaan kampus

"kai ponselmu berdering terus" tegur soo-ya mendelik beberapa mahasiswa yang mulai merasa terganggu.

Kai yang fokus pada catatannya tak mendengar teguran kyungie sampai akhirnya tepukan di pundak menyadarkannya lalu segera menatap kyungie dengan tatapan terkejut dan langsung menerima ponsel dari kyungie.

"halo kai.. lama tidak bertegur sapa" suara dari balik nomor tidak dikenalnya menyapa

"halo! Kamu mendengarku kai?" ulangnya yang tak dapat respon

Kai memutar matanya sepertinya mengenal suaranya. "ah, chen!"

"astaga! Kamu benar-benar akan melupakanku jika aku tidak menyapamu sekarang" ringisnya

"maaf chen tapi aku sedang di perpus. Ada apa tumben" balasnya merasa bersalah

"apa harus ada apa-apa dulu aku telpon kai?"
"iya juga sih—kamu apa kabar?"

Chen dan kai memang sudah sejak lama tak saling memberi kabar. Saat kejadian menyedihkan itu chen mengetahui dari ibu kai atau bibi jauhnya. Intinya kai dan chen sodara jauh namun dekat. Dan dalam percakapan via telpon itu chen yang jenuh ingin mengajak kai liburan musim dingin.

LA BELLEZA DE LA LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang