Part 9 "AKU SUKA KAMU"

238 20 0
                                    

PLEASE VOTE AND COMMENT

THANKSSS..

______


"pacaran gak harus nunggu kuliah"



Dug dug dug dug

Suaranya begitu terasa. Kenapa dia melakukannya?

Kai yang masih mematung, terkejut dengan sebuah ciuman, yang pertama kalinya di terima selain dari kedua orang tuanya.

Sejak soo-ya terbirit kabur setelah melakukan itu, telapak tangannya terus saja memegangi dadanya yang tak bosa menahan detakan yang tidak normal.

Kreett...

Ibu membuka pintu, membantu kai menyadarkan diri "sayang, soo-ya kemana?"

"dia—"

"dia kemana? Apa dia sudah pulang?"

"bu,"

"hmmm"

"dulu ciuman pertama ibu siapa? Apa ayah? Terus yang cium pertama kali siapa? Ibu ke ayah atau ayah ke ibu dulu?"

Ibunya heran, kenapa kai tiba-tiba bertanya hal yang aneh "kamu panas lagi ya nak? Obatnya yakin kan kamu minum kai?" memeriksa obat di atas nakas, setelah memastikan suhu tubuh kai.

"bu, apa boleh kai pacaran?"

"huh?! Kamu kenapa sih kai? jangan bikin ibu khawatir dong"

"kai mau soo-ya jadi pacarnya kai, dia cinta pertama buat kai. boleh ya bu?" memohon

"ta-tapi?"

"makasih bu" kai beranjak dari tempat tidurnya. Lalu pergi menuju rumah gadis pujaannya.

Ibu yang belum menyelesaikan ucapannya tidak dia hiraukan. Masih melihat dan berpikir kenapa tiba-tiba anaknya jadi hiper dan memasksa untuk menjadikan soo-ya pacarnya. Setelah membicarakan dirinya yang tidak mau membebani soo-ya karena penyakitnya.

***

Kai memanjat pohon yang tidak begitu tinggi. Mengetuk pintu balkon kamar soo-ya. Tidak ada jawaban. Pintunya tidak di kunci. Kai masuk dengan hati-hati, dan benar saja soo-ya yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk saja. Sontak membuat keduanya terkejut satu sama lain. Soo-ya yang sontak teriak itu buru-buru membungkam mulutnya.

Meski ibunya belum pulang, tapi seengganya dia telah membuat gaduh dan tidak mau mengganggu orang lain dengan teriakannya yang kencang itu.

"maaf soo-ya, aku lancing masuk" membalik badan

Soo-ya berlari ke dinding dan mencoba meraih dressnya yang menggantung di hanger.

"kamu ngapain sih kai, aku malu tau"

"aku gak lihat ko, sumpah!"

"gak lihat apanya, kamu ternganga gitu ko"

"hanya paha kamu saja"

"iishhh"

Kai terus saja meminta maaf atas kelancangannya itu. Setelah soo-ya memakai bajunya, dia mengijinkan kai untuk duduk dan mengatakan apa yang ingin dia sampaikan.

"apa kamu mau marah karena kejadian tadi—?"

"enggak, aku mau mengatakan hal yang mungkin akan sangat menyesal jika aku tak mengatakan ini sekarang"

LA BELLEZA DE LA LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang