[2]🅈🄴🄹🄸 🄺🄴🅂🄰🄻

458 64 4
                                    


==========
Let's started
==========

Dan berakhir Yeji disini sekarang,berdiri dengan posisi istirahat dilapangan terbuka. Dibawah terik dan panasnya sinar matahari yang tembus melalui permukaan kulit putihnya,membuat bulir-bulir keringat bercucuran memenuhi tubuhnya.

Yeji muak! Masa ia harus menjalankan masa Orientasi Sekolah dijemur begini? Serasa menjalani hukuman tahu.

Yeji mendelik,mata kucingnya seolah menandakan ketidak sukaannya kepada sang kakak osis yang sedari tadi hanya bisa mengoceh di depan barisan entah tentang apa.

Ia sama sekali tak peduli, "Bodo amat njir! Ga denger! Gue pake sling bag." gumamnya ngawur dan mengikuti apa kata hatinya,menendang-nendang kerikil kecil.

"Heh kamu yang dibelakang,paham gak?"

Karena sentakkan si Kakak Osis,Yeji berhasil sadar dari lamunannya dan menatap datar ketika tahu kalau dirinya malah jadi pusat perhatian. "Apa???" sahutnya datar tanpa ekspresi membuat Kakak Osis lelaki dengan nametage-Na Jaemin itu berdecak.

"jadi saya dari tadi ngomong panjang lebar didepan,kamu engga dengerin?"

"engga."

Teman satu kelompok Yeji malah berbisik-bisik seolah membicarakkan sesuatu ketika dirinya melawan apa yang Kakak Osinya katakan,justru itu membuat Yeji tambah kesal!

Na Jaemin,salah satu anak Osis yang termasuk jajaran Most wanted disekolah yang menjabat jadi Waketos itu menghela nafasnya. "Sekarang semua bubar dan boleh istirahat." katanya dengan nada datar,membuat Yeji menghela nafas lega.

Semua bersurak Yes! Dan hendak memencar.

"Kecuali kamu,Hwang Yeji!"

Yeji yang baru saja melangkahkan kakinya berniat menghampiri Haechan, harus urung. "Ck! Kenapa si?" dumelnya dengan suara pelan.

Yeji merasa di anak tirikan,padahal yang lain sudah bisa istirahat kenapa dia tidak,ha?

"Kamu...Sebutkan Visi dan misi sekolah,coba!" kalimat yang terlontar begitu saja dari mulut Jaemin berhasil membuat Yeji bungkam.

Yeji memutar otaknya tapi nihil tak ada satupun jawaban yang bisa ia temukan, "Gak tau,hm?" Ujar Jaemin bersedekap menatap remeh pada Yeji. Huh, lihatlah betapa menyebalkan sekali wajahnya.

Yeji mendengus dan juga ikut melipat kedua tangannya, "emang Lo hafal???sebutin coba?" pancing Yeji.

"Oke,Mau visi or misi?"

"Visi. Kalau engga bisa gue banting." celetuk Yeji asal.

"DRS, Disiplin-Religius-Smart!" Jawab Jaemin dan masih dengan tatapan sombongnya lalu berdeham. "Ada yang lain,ga?" tawar Jaemin,membuat Yeji berdecak.

"Bodo amat!" Yeji hendak pergi namun lengannya sengaja dicekal oleh Jaemin.

"bahasa lo,perbaikkin. Yang sopan sama kakak kelas,Lo masih baru. Belum kenal gue siapa." dengan begitu ,Jaemin melongos pergi dengan senyuman menyungging disatu sudut bibirnya meninggalkan Yeji yang tambah kesal.

"Tau dah! Sombong amat gila."

"Napa si ye?"

"E-AYAM!!!"

Haechan yang baru saja menghampiri Yeji dengan dua kaleng minuman dingin,malah menukikkan alisnya.

"apasih,alay." cibirnya membuat Yeji mendengus dan mengambil alih satu kaleng minuman digenggaman Haechan.

"Tck! Sumpah,siapa sih dia. Sombong banget! Dikiranya artis apa ya?" Monolog Yeji menggunakan nada kesal dan mengandeng lengan Haechan untuk mencari tempat istirahat,yang entah kemana.

"Siapa sih? Pembina lo?" tanya Haechan sembari meneguk minumannya,mengikuti alur langkah kakinya yang mengikuti kemana Yeji menariknya.

Yeji mengangguk, "Ho'oh. Tapi ngeselin sumpah." ucap Yeji dengan nada kesal yang terselip ditambah wajahnya yang lucu saat kesal membuat Haechan terkikik dan berinisiatif mengusap peluh Yeji yang menumpuk di dahi sahabatnya itu.

Yeji yang sudah biasa. Jadi memanimalisir kalau dirinya tak mungkin salah tingkah, "Kelompok lo pembinanya gimana,chan?"

Mereka berdua duduk di kursi yang disediakan per-kelas yang langsung menghadap taman indoor sekolah. "Baik kok,cantik lagi."

Yeji menoyor sisi kepala Haechan, "Yeuu cunguk,tau aja yang bening. Gue dilupain." Haechan meringis ketika toyoran yang diberikkan Yeji lebih pedas karena karena kuku tajamnya hampir menusuk kedalam kulit.

"kamu kan ga bisa dilupain,hehe." kata Haechan dengan cengiran diakhir ucapannya.

Yeji tertawa lepas, "Duuuh! Geli gue anjir."

--00--

🄱🅄🄺🄰🄽 🄲🄴🅆🄴🄺 🄱🄸🄰🅂🄰-ₕwₐₙg YₑⱼᵢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang